Efek Sitoprotektif Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap Sel Vero yang Diinduksi dengan Hidrogen Peroksida (H2O2)
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun
Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Gambar Daun Bangun-bangun
Gambar Simplisia Daun
Bangun-bangun
Gambar Serbuk Simplisia
Daun Bangun-bangun
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Bangun-bangun
1
2
3
4
5
Keterangan
1. Rambut penutup
2. Stomata tipe diasitik
3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma
4. Pembuluh kayu dengan penebalan xylem bentuk spiral
5. Rambut kelenjar
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Pembuatan Ekstrak Daun Bangun-bangun
Serbuk simplisia daun Bangun-bangun 500 g
dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap
dimaserasi dengan pelarut n-heksana sebanyak 3,75
L
ditutup wadah kemudian didiamkan selama 5 hari
dipisahkan maserat dan ampas
dicuci kembali ampas dengan pelarut n-heksana
sebanyak 1,25 L
dipisahkan kembali maserat dan ampas
Maserat
n-heksan
Ampas
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
Ekstrak kental n-heksana
dengan
cara yang
sama
dimaserasi
kembali
dengan
pelarut
etilasetat
Ampas
Maserat
etilasetat
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
dengan
cara yang
sama
dimaserasi
kembali
dengan
pelarut
etanol
Ekstrak kental etilasetat
Maserat
etilasetat
Ampas
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
Ekstrak kental etanol
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian
Serbuk simplisia
(500 g)
dimaserasi
menggunakan dengan
metode maserasi
bertingkat dengan
pelarut n-heksana,
etilasetat, dan etanol
dilakukan skrining
fitokimia dan karakterisasi
simplisia
- Hasil skrining fitokimia
simplisia
- Penetapan kadar air
simplisia
- Penetapan kadar sari larut
air
- Penetapan kadar sari larut
etanol
- Penetapan kadar abu total
simplisia
- Penetapan kadar abu tidak
ENDBB
EEADBB
EEDBB
dilakukan
skrining
fitokimia
Hasil skrining
fitokimia ekstrak
Uji MTT
% Jumlah sel hidup
Ekstrak yang
berpotensi
Uji Flowsitometri
Uji Imunositokimia
Jumlah sel hidup
Jumlah sel yang berwarna
coklat sedikit
84
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan Karakteristik Simplisia Daun Bangun-bangun
A. Penetapan Kadar Air
Kadar air =
Volume air (mL )
x 100%
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 5, 023 g
Volume air : 0,40 mL
Kadar air
=
0,40 mL
5,023 g
x 100%
= 7, 96%
2. Berat sampel : 5, 102 g
Volume air : 0, 40 mL
Kadar air
=
0,40 mL
5,102 g
x 100%
= 7, 84%
3. Berat sampel : 5, 056 g
Volume air : 0, 39 mL
Kadar air
=
0,39 mL
5,056 g
x 100%
= 7, 71%
Kadar air rata-rata =
(7,96+7,84+7,71)%
3
= 7,84%
B. Penetapan Kadar Sari Larut Air
Kadar sari larut air =
Berat sari air (g) 100
x
x100%
Berat sampel (g) 20
1. Berat sari air = 0,3107 g
Berat sampel = 5,0890 g
Kadar sari larut air
=
0,3107
5,0890
x
100
20
x100% = 30,53%
85
Universitas Sumatera Utara
2. Berat sari air = 0,3115 g
Berat sampel = 5,0673 g
Kadar sari larut air
=
0,3115
5,0673
x
100
20
x100% = 30,73%
3. Berat sari air = 0,3221 g
Berat sampel = 5,0906 g
Kadar sari larut air
=
0,3221
5,0906
x
100
20
x100% = 31,64%
(30,53 + 30,73 + 31,64)%
Kadar sari larut air rata-rata =
= 30,97 %
3
C. Penetapan kadar sari larut etanol
Kadar sari larut etanol =
Berat sari etanol (g) 100
x
x100%
20
Berat sampel (g)
1. Berat sari etanol
= 0, 0568 g
Berat sampel
= 5, 0107 g
0,0568 100
=
x x100% = 5,67%
5,0107 20
Kadar sari larut etanol
2. Berat sari etanol
= 0, 0476 g
Berat sampel
= 5, 0098 g
0,0476 100
=
x x100% = 4,75%
5,0098 20
Kadar sari larut etanol
3. Berat sari etanol
= 0, 0539 g
Berat sampel
= 5, 0128 g
Kadar sari larut etanol
Kadar sari larut etanol rata-rata
0,0539 100
=
x x100% = 5,38%
5,0128 20
=
(5,67 + 4,75 + 5,38)%
= 5,27%
3
86
Universitas Sumatera Utara
D. Penetapan kadar abu total
Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 2,0200 g
Berat abu
: 0,3112 g
Kadar abu total =
0,3112
2,0200
x 100% = 15,40%
2. Berat sampel : 2, 0500 g
Berat abu
: 0,3009 g
Kadar abu total =
0,3009
2,0500
x 100% = 14,67%
3. Berat sampel : 2, 0300 g
Berat abu
: 0,3100 g
Kadar abu total =
0,3100
2,0300
x 100% = 15,27%
Kadar abu total rata-rata
(15,40+ 14,67 + 15,27)%
=
= 15,11%
3
E. Penetapan kadar abu tidak larut asam
Berat abu (g)
x 100%
Kadar abu tidak larut asam =
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 2, 0200 g
Berat abu
: 0,0091 g
Kadar abu tidak larut asam
2.
=
0,0091
2,0200
x 100% = 0,45%
Berat sampel : 2, 0500 g
Berat abu
: 0,0090
Kadar abu tidak larut asam
=
0,0090
2,0500
x 100% = 0,44%
87
Universitas Sumatera Utara
3.
Berat sampel : 2, 0300 g
Berat abu
: 0,0094
Kadar abu tidak larut asam
=
0,0094
2,0300
x 100% = 0,46%
(0,45 + 0,44+ 0,46)%
Kadar abu tidak larut asam rata-rata =
= 0,45%
3
88
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Perhitungan Konsentrasi Larutan Uji
Dibuat seri konsentrasi EEADBB, EEDBB, dan ENDBB 200µg/mL, 100µg/mL,
50µg/mL, 25µg/mL, 12,5µg/mL sebagai berikut:
Stok ekstrak = 50 mg dilarutkan dalam 1000 µL
50 mg = 50000 µg
50000
µg
= 50µg/µL :
1
mL
Konsentrasi larutan induk
=
- Konsentrasi 100 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi
1000 µL
1000
= 50000 µg/mL
Dibuat konsentrasi 200 µg/mL
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 50000µg/mL
= 1500 µL x 200 µg/mL
1500 x 200
V1
=
50000
= 6 µL +1494 µL MK M199
200 µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 50 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi
100 µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 25 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi 50
µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 12,5 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi 25
µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
89
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Perhitungan Pengenceran H2O2
H2O2 30%
BM = 34,0147 g/mol
BJ
= 1,11
Molaritas H2O2
= 30% x
= 30% x
BJ
BM
1,11 g
34,0147 g/mol
= 9,79 M
9790 mM
Untuk membuat 100 mM
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 9790 mM = 1000µL x 100 mM
1000 x 100
V1
=
9790
= 10, 21 µL + 989,79 µL MK M199
= 10 µL + 990 µL MK M199
Untuk konsentrasi 0,8 mM
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 100 mM = 10000µL x 0,8 mM
10000 x 0,8
V1
=
100
= 80 µL + 9920 µL MK M199
90
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil Analisis SPSS Viabilitas Sel
A. ENDBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
n-heksan 200
3
46.7900
.73369
.42360
44.9674
48.6126
n-heksan 100
3
42.3200
1.64448
.94944
38.2349
46.4051
n-heksan 50
3
39.0400
.89112
.51449
36.8263
41.2537
n-heksan 25
3
32.5233
1.04711
.60455
29.9222
35.1245
n-heksan 12.5
3
20.9200
1.50489
.86885
17.1816
24.6584
kontrol sel
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
46.9322
25.85805
6.09480
34.0733
59.7911
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
n-heksan 200
n-heksan 100
n-heksan 50
n-heksan 25
n-heksan 12.5
kontrol sel
Total
Maximum
46.17
40.61
38.33
31.34
19.49
100.00
19.49
47.60
43.89
40.04
33.33
22.49
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
11352.062
14.796
5
12
Total
11366.858
17
F
2270.412
1.233
Sig.
1841.414
.000
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
n-heksan 12.5
3
n-heksan 25
3
2
3
4
5
6
20.9200
32.5233
91
Universitas Sumatera Utara
n-heksan 50
3
n-heksan 100
3
n-heksan 200
3
kontrol sel
3
39.0400
42.3200
46.7900
100.0000
Sig.
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
B. EEADBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
etil 200
3
60.5300
.35763
.20648
59.6416
61.4184
etil 100
3
65.9533
1.07723
.62194
63.2773
68.6293
etil 50
3
74.4167
.28501
.16455
73.7087
75.1247
etil 25
3
69.6600
.45574
.26312
68.5279
70.7921
etil 12.5
3
65.5233
.21385
.12347
64.9921
66.0546
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
72.6806
13.30871
3.13689
66.0623
79.2988
kontrol sel
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
etil 200
etil 100
etil 50
etil 25
etil 12.5
kontrol sel
Total
60.15
64.72
74.13
69.14
65.29
100.00
60.15
Maximum
60.86
66.71
74.70
69.99
65.71
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
3007.822
3.246
5
12
Total
3011.068
17
601.564
.270
F
2223.898
Sig.
.000
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
92
Universitas Sumatera Utara
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
2
3
etil 200
3
etil 12.5
3
65.5233
etil 100
3
65.9533
etil 25
3
etil 50
3
kontrol sel
3
4
5
60.5300
69.6600
74.4167
100.0000
Sig.
1.000
.331
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
C. EEDBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
etoh 200
3
67.2833
.28501
.16455
66.5753
67.9913
etoh 100
3
76.0833
.91719
.52954
73.8049
78.3618
etoh 50
3
70.3733
.21385
.12347
69.8421
70.9046
etoh 25
3
66.9033
.71988
.41563
65.1150
68.6916
etoh 12.5
3
64.8600
.43000
.24826
63.7918
65.9282
kontrol sel
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
74.2506
12.41380
2.92596
68.0773
80.4238
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
etoh 200
etoh 100
etoh 50
etoh 25
etoh 12.5
kontrol sel
Total
67.00
75.42
70.14
66.14
64.43
100.00
64.43
Maximum
67.57
77.13
70.56
67.57
65.29
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
Between Groups
2616.397
df
Mean Square
5
523.279
F
1878.546
Sig.
.000
93
Universitas Sumatera Utara
Within Groups
Total
3.343
12
2619.739
17
.279
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
2
3
etoh 12.5
3
etoh 25
3
66.9033
etoh 200
3
67.2833
etoh 50
3
etoh 100
3
kontrol sel
3
Sig.
4
5
64.8600
70.3733
76.0833
100.0000
1.000
.395
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
94
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Laminar Air Flow Class II, ELISA Reader
Gambar LAF Class II
Gambar ELISA Reader
95
Universitas Sumatera Utara
79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan
80
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun
Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Gambar Daun Bangun-bangun
Gambar Simplisia Daun
Bangun-bangun
Gambar Serbuk Simplisia
Daun Bangun-bangun
81
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Bangun-bangun
1
2
3
4
5
Keterangan
1. Rambut penutup
2. Stomata tipe diasitik
3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma
4. Pembuluh kayu dengan penebalan xylem bentuk spiral
5. Rambut kelenjar
82
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Pembuatan Ekstrak Daun Bangun-bangun
Serbuk simplisia daun Bangun-bangun 500 g
dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap
dimaserasi dengan pelarut n-heksana sebanyak 3,75
L
ditutup wadah kemudian didiamkan selama 5 hari
dipisahkan maserat dan ampas
dicuci kembali ampas dengan pelarut n-heksana
sebanyak 1,25 L
dipisahkan kembali maserat dan ampas
Maserat
n-heksan
Ampas
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
Ekstrak kental n-heksana
dengan
cara yang
sama
dimaserasi
kembali
dengan
pelarut
etilasetat
Ampas
Maserat
etilasetat
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
dengan
cara yang
sama
dimaserasi
kembali
dengan
pelarut
etanol
Ekstrak kental etilasetat
Maserat
etilasetat
Ampas
dipindahkan kedalam bejana tertutup,
dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya
selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring
diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 40-50oC
dipekatkan di atas penangas air
Ekstrak kental etanol
83
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian
Serbuk simplisia
(500 g)
dimaserasi
menggunakan dengan
metode maserasi
bertingkat dengan
pelarut n-heksana,
etilasetat, dan etanol
dilakukan skrining
fitokimia dan karakterisasi
simplisia
- Hasil skrining fitokimia
simplisia
- Penetapan kadar air
simplisia
- Penetapan kadar sari larut
air
- Penetapan kadar sari larut
etanol
- Penetapan kadar abu total
simplisia
- Penetapan kadar abu tidak
ENDBB
EEADBB
EEDBB
dilakukan
skrining
fitokimia
Hasil skrining
fitokimia ekstrak
Uji MTT
% Jumlah sel hidup
Ekstrak yang
berpotensi
Uji Flowsitometri
Uji Imunositokimia
Jumlah sel hidup
Jumlah sel yang berwarna
coklat sedikit
84
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan Karakteristik Simplisia Daun Bangun-bangun
A. Penetapan Kadar Air
Kadar air =
Volume air (mL )
x 100%
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 5, 023 g
Volume air : 0,40 mL
Kadar air
=
0,40 mL
5,023 g
x 100%
= 7, 96%
2. Berat sampel : 5, 102 g
Volume air : 0, 40 mL
Kadar air
=
0,40 mL
5,102 g
x 100%
= 7, 84%
3. Berat sampel : 5, 056 g
Volume air : 0, 39 mL
Kadar air
=
0,39 mL
5,056 g
x 100%
= 7, 71%
Kadar air rata-rata =
(7,96+7,84+7,71)%
3
= 7,84%
B. Penetapan Kadar Sari Larut Air
Kadar sari larut air =
Berat sari air (g) 100
x
x100%
Berat sampel (g) 20
1. Berat sari air = 0,3107 g
Berat sampel = 5,0890 g
Kadar sari larut air
=
0,3107
5,0890
x
100
20
x100% = 30,53%
85
Universitas Sumatera Utara
2. Berat sari air = 0,3115 g
Berat sampel = 5,0673 g
Kadar sari larut air
=
0,3115
5,0673
x
100
20
x100% = 30,73%
3. Berat sari air = 0,3221 g
Berat sampel = 5,0906 g
Kadar sari larut air
=
0,3221
5,0906
x
100
20
x100% = 31,64%
(30,53 + 30,73 + 31,64)%
Kadar sari larut air rata-rata =
= 30,97 %
3
C. Penetapan kadar sari larut etanol
Kadar sari larut etanol =
Berat sari etanol (g) 100
x
x100%
20
Berat sampel (g)
1. Berat sari etanol
= 0, 0568 g
Berat sampel
= 5, 0107 g
0,0568 100
=
x x100% = 5,67%
5,0107 20
Kadar sari larut etanol
2. Berat sari etanol
= 0, 0476 g
Berat sampel
= 5, 0098 g
0,0476 100
=
x x100% = 4,75%
5,0098 20
Kadar sari larut etanol
3. Berat sari etanol
= 0, 0539 g
Berat sampel
= 5, 0128 g
Kadar sari larut etanol
Kadar sari larut etanol rata-rata
0,0539 100
=
x x100% = 5,38%
5,0128 20
=
(5,67 + 4,75 + 5,38)%
= 5,27%
3
86
Universitas Sumatera Utara
D. Penetapan kadar abu total
Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 2,0200 g
Berat abu
: 0,3112 g
Kadar abu total =
0,3112
2,0200
x 100% = 15,40%
2. Berat sampel : 2, 0500 g
Berat abu
: 0,3009 g
Kadar abu total =
0,3009
2,0500
x 100% = 14,67%
3. Berat sampel : 2, 0300 g
Berat abu
: 0,3100 g
Kadar abu total =
0,3100
2,0300
x 100% = 15,27%
Kadar abu total rata-rata
(15,40+ 14,67 + 15,27)%
=
= 15,11%
3
E. Penetapan kadar abu tidak larut asam
Berat abu (g)
x 100%
Kadar abu tidak larut asam =
Berat sampel (g)
1. Berat sampel : 2, 0200 g
Berat abu
: 0,0091 g
Kadar abu tidak larut asam
2.
=
0,0091
2,0200
x 100% = 0,45%
Berat sampel : 2, 0500 g
Berat abu
: 0,0090
Kadar abu tidak larut asam
=
0,0090
2,0500
x 100% = 0,44%
87
Universitas Sumatera Utara
3.
Berat sampel : 2, 0300 g
Berat abu
: 0,0094
Kadar abu tidak larut asam
=
0,0094
2,0300
x 100% = 0,46%
(0,45 + 0,44+ 0,46)%
Kadar abu tidak larut asam rata-rata =
= 0,45%
3
88
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Perhitungan Konsentrasi Larutan Uji
Dibuat seri konsentrasi EEADBB, EEDBB, dan ENDBB 200µg/mL, 100µg/mL,
50µg/mL, 25µg/mL, 12,5µg/mL sebagai berikut:
Stok ekstrak = 50 mg dilarutkan dalam 1000 µL
50 mg = 50000 µg
50000
µg
= 50µg/µL :
1
mL
Konsentrasi larutan induk
=
- Konsentrasi 100 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi
1000 µL
1000
= 50000 µg/mL
Dibuat konsentrasi 200 µg/mL
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 50000µg/mL
= 1500 µL x 200 µg/mL
1500 x 200
V1
=
50000
= 6 µL +1494 µL MK M199
200 µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 50 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi
100 µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 25 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi 50
µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
- Konsentrasi 12,5 µg/mL
= dipipet 750 µL dari larutan dengan konsentrasi 25
µg/mL kemudian ditambahkan dengan 750 µL MK M199.
89
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Perhitungan Pengenceran H2O2
H2O2 30%
BM = 34,0147 g/mol
BJ
= 1,11
Molaritas H2O2
= 30% x
= 30% x
BJ
BM
1,11 g
34,0147 g/mol
= 9,79 M
9790 mM
Untuk membuat 100 mM
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 9790 mM = 1000µL x 100 mM
1000 x 100
V1
=
9790
= 10, 21 µL + 989,79 µL MK M199
= 10 µL + 990 µL MK M199
Untuk konsentrasi 0,8 mM
V1 x C1
= V2 x C2
V1 x 100 mM = 10000µL x 0,8 mM
10000 x 0,8
V1
=
100
= 80 µL + 9920 µL MK M199
90
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil Analisis SPSS Viabilitas Sel
A. ENDBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
n-heksan 200
3
46.7900
.73369
.42360
44.9674
48.6126
n-heksan 100
3
42.3200
1.64448
.94944
38.2349
46.4051
n-heksan 50
3
39.0400
.89112
.51449
36.8263
41.2537
n-heksan 25
3
32.5233
1.04711
.60455
29.9222
35.1245
n-heksan 12.5
3
20.9200
1.50489
.86885
17.1816
24.6584
kontrol sel
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
46.9322
25.85805
6.09480
34.0733
59.7911
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
n-heksan 200
n-heksan 100
n-heksan 50
n-heksan 25
n-heksan 12.5
kontrol sel
Total
Maximum
46.17
40.61
38.33
31.34
19.49
100.00
19.49
47.60
43.89
40.04
33.33
22.49
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
11352.062
14.796
5
12
Total
11366.858
17
F
2270.412
1.233
Sig.
1841.414
.000
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
n-heksan 12.5
3
n-heksan 25
3
2
3
4
5
6
20.9200
32.5233
91
Universitas Sumatera Utara
n-heksan 50
3
n-heksan 100
3
n-heksan 200
3
kontrol sel
3
39.0400
42.3200
46.7900
100.0000
Sig.
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
B. EEADBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
etil 200
3
60.5300
.35763
.20648
59.6416
61.4184
etil 100
3
65.9533
1.07723
.62194
63.2773
68.6293
etil 50
3
74.4167
.28501
.16455
73.7087
75.1247
etil 25
3
69.6600
.45574
.26312
68.5279
70.7921
etil 12.5
3
65.5233
.21385
.12347
64.9921
66.0546
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
72.6806
13.30871
3.13689
66.0623
79.2988
kontrol sel
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
etil 200
etil 100
etil 50
etil 25
etil 12.5
kontrol sel
Total
60.15
64.72
74.13
69.14
65.29
100.00
60.15
Maximum
60.86
66.71
74.70
69.99
65.71
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
3007.822
3.246
5
12
Total
3011.068
17
601.564
.270
F
2223.898
Sig.
.000
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
92
Universitas Sumatera Utara
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
2
3
etil 200
3
etil 12.5
3
65.5233
etil 100
3
65.9533
etil 25
3
etil 50
3
kontrol sel
3
4
5
60.5300
69.6600
74.4167
100.0000
Sig.
1.000
.331
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
C. EEDBB
Descriptives
Persen Viabilitas
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
etoh 200
3
67.2833
.28501
.16455
66.5753
67.9913
etoh 100
3
76.0833
.91719
.52954
73.8049
78.3618
etoh 50
3
70.3733
.21385
.12347
69.8421
70.9046
etoh 25
3
66.9033
.71988
.41563
65.1150
68.6916
etoh 12.5
3
64.8600
.43000
.24826
63.7918
65.9282
kontrol sel
3
100.0000
.00000
.00000
100.0000
100.0000
18
74.2506
12.41380
2.92596
68.0773
80.4238
Total
Descriptives
Persen Viabilitas
Minimum
etoh 200
etoh 100
etoh 50
etoh 25
etoh 12.5
kontrol sel
Total
67.00
75.42
70.14
66.14
64.43
100.00
64.43
Maximum
67.57
77.13
70.56
67.57
65.29
100.00
100.00
ANOVA
Persen Viabilitas
Sum of Squares
Between Groups
2616.397
df
Mean Square
5
523.279
F
1878.546
Sig.
.000
93
Universitas Sumatera Utara
Within Groups
Total
3.343
12
2619.739
17
.279
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
Persen Viabilitas
a
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan
N
1
2
3
etoh 12.5
3
etoh 25
3
66.9033
etoh 200
3
67.2833
etoh 50
3
etoh 100
3
kontrol sel
3
Sig.
4
5
64.8600
70.3733
76.0833
100.0000
1.000
.395
1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
94
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Laminar Air Flow Class II, ELISA Reader
Gambar LAF Class II
Gambar ELISA Reader
95
Universitas Sumatera Utara