PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN.NO 071079 MANDREHE KECAMATAN MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT TP. 2015/2016.
PENINGKATKA PERUNDANG-U DENGAN MEN KELAS V MAN Diajukan Gelar Sar
KAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PER -UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN D ENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA S V SDN 071079 MANDREHE KECAMATA
ANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT TP. 2015/2016
SKRIPSI
an Untuk Memenuhi Persyaratan Memperol Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH: NASEHATI GULO NIM. 114523114009
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016 ERATURAN N DAERAH DA SISWA TAN roleh ikan
(2)
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Hasil Belajar Nilai Pre test, Siklus I dan Siklus II ... ` 33 Grafik 2. Persentase hasil belajar siswa pada Pre test,siklus I, dan Siklus II ... 34 Grafik 3. Rekapitulasi Hasil Belajar, Nilai Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 47
(3)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat izin dari Unimed………. ……… 1
Lampiran 2 surat keterangan telah melaksanakan penelitian dari sekolah…………..2
Lampiran 3 Prota……….3
Lampiran 4. Prosem ………4
Lampiran 5. RPP Pra Siklus ...6
(4)
50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pada awal penelitian diperoleh rata-rata pre test yaitu sebesar 57,72 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dan nilai rata-rata kelas 57 dan belum dapat dikatakan tuntas.Pada akhir siklus I dilakukan test untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari 22 siswa yang menjadi subjek penelitian ini,tenyata 12 orang siswa (54,54%) yang memiliki ketuntansan belajar, sedangkan 10 orang siswa (45,45%) masih belum memilki ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I mencapai 65,90 dan belum dapat dikatakan tuntas sehingga perlu dilanjutkan pada penelitian siklus II.Hasil test siklus II, dari 22 orang siswa telah ada 22 orang siswa (100%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai 87,27 (tuntas). Dan pada siklus II peningkatan sebesar 21,28 dari tindakan siklus I ke siklus II. Atau dengan kata lain ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa pada pokok bahasan peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
B. Saran-Saran
1. Dengan adanya perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKN maka konsep dan tujuan pembelajaran perlu mendapat perhatian agar PKN bila
(5)
51
berlanjut ke Tingkat yang lebih tinggi dapat lebih baik sehingga mencapai manusia Indonesia seutuhnya.
2. Meningkatkan pembelajaran siswa menekankan pada pendekatan CTL (central teaching learning) maka guru harus memodifikasi materi yang diajarkan sesuai dengan konsep PKN agar interaksi antara guru dan murid berjalan dengan baik
3. Sarana dan prasarana yang ada perlu mendapat tambahan dalam bentuk dana, penyimpanan sesuai dengan tempatnya, modivikasi alat dari bahan ajar yang murah maka disarankan bagi komite sekolah tetap memberikan perhatian bagi perkembangan PKN dalam bentuk modivikasi terhadap anak didik
4. Agar hasil yang diperoleh melalui penelitian ini dapat bermanfaat bernilai ganda maka perlu dilakukan penelitian yang dapat mengikut sertakan guru-guru PKN , dosen, mahasiswa yang lebih luas lagi mengetahui betapa peran pentingnya sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar-mengajar di sekolah.
(6)
51
DAFTAR PUSTAKA
Agib, Zainal. 2008.Penelitian Tindakan Kelas Guru. Jogjakarta : Yrama Widya Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Bina
Aksara
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kuriklum Menengah Umum, Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling. Jakarta
Dimyati dan Mujino. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Penganjaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdani. 2011.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hasibuan. 1985. Konsep Dan Makna Pembelajaran untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar.Bandung : Alfabet Muslich. 2007. Pembelajaran Standar dalam Implementasi Kuriklum Berbasis
Kompetensi.Jakarta: Kencana
Nasution. 2006.Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara
Sumadi. 1989. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran.Jakarta: Bina Aksara
Tim Dosen. 2015. Komplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Universitas Negeri Medan
Tim Dosen. 2015. Pedoman Pembimbingan Dan Penulisan Skripsi. Medan:
Universitas Negeri Medan
Tim Dosen. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Tinggi. Medan:
Universitas Negeri Medan
Utami, Munandar. 1992. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Wena, Sanjaya. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
(7)
(8)
i ABSTRAK
Nasehati Gulo, NIM: 114523114009 “Peningkatkan Hasil Belajar Pkn Materi Peraturan Perundang-Undangan Di Tingkat Pusat Dan Daerah Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas V SDN.No 071079 Mandrehe Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat TP. 2015/2016
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada pokok bahasan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah pada kelas V SD Negeri 071079 Mandrehe tahun pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode diskusi.
Penelitian ini dilakukan di Kelas V SD Negeri No. 071079Mandrehe pada semester genap tahun pembelajaran 2015-2016. Subjek penelitian berjumlah 22 siswa, dengan perincian 11 laki-laki dan 11 siswa perempuan. Jenis penelitian adalah jenis penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, sedangkan observasi untuk melihat keaktifan siswa.
Berdasarkan data hasil penelitian mulai dari prasiklus sampai siklus II ditemukan bahwa sannya hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran setiap siklus, dibandingkan pada saat hasil belajar sebelumnya.Pada awal penelitian diperoleh rata-rata pre test yaitu sebesar 57,72 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dan nilai rata-rata kelas 57 dan belum dapat dikatakan tuntas.Pada akhir siklus I dilakukan test untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari 22 siswa yang menjadi subjek penelitian ini, tenyata 12 orang siswa (54,54%) yang memiliki ketuntansan belajar, sedangkan 10 orang siswa (45,45%) masih belum memilki ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I mencapai 65,90 dan belum dapat dikatakan tuntas sehingga perlu dilanjutkan pada penelitian siklus II.Hasil test siklus II, dari 22 orang siswatelahada 22 orang siswa (100%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai 87,27 (tuntas). Dan padasiklus II peningkatansebesar 21,28daritindakansiklus I kesiklus II. Atau dengan kata lain ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa pada pokok bahasan peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
.
(9)
(10)
(11)
(12)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Adapun judul Skripsi ini adalah “ Peningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi Peraturan Perundang-Undangan Di Tingkat Pusat Dan Daerah Dengan Menggunakan Metode Diskusi Di Kelas V SDN 071079 Mandrehe Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat TP.2015/2016,” penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Universitas Negeri Medan .
Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M,Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan izin membuka perkuliahan PSKGJ di Kabupaten Nias Barat.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd dan Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Sarjana Kependidikan Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. H. Eddiyanto, Ph.D, selaku Koordinator Wilayah (PSKGJ) Nias Barat
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi perhatiannya dan bantuanya kepada saya.
5. Bapak Muhammad Surip, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan nasehat dan bimbingan hingga terselesainya skripsi ini
6. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. sebagai penguji I, Bapak Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd.Kons sebagai penguji II dan Bapak Drs. Nahor M. Simanungkalit, M.Si sebagai penguji III., yang telah memberikan saran-saran perbaikan skripsi pada ujian mempertahankan Skripsi
(13)
iii
7. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat Faigizatulo Halawa, S.Pd.,
MM yang telah memberikan izin untuk mengikuti perkuliahan PSKGJ.
8. Seluruh civitas akademika Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan
9. Ibu Ernawati Pandiangan, sebagai kepala sekolah SDN 071079 Mandrehe
Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan kesempatan kepala penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut beserta staf pengajarnya
10. Suami tercinta atas kasih sayang, kesabaran, pengorbanan, nasehat, motivasi serta doa yang selalau diberikan kepada penulis
11. Anak-anak saya, yang telah memberi dukungan dan motivasi serta doa yang selalu diberikan kepada penulis
12. Seluruh Teman– teman yang telah memberikan dukungan serta motivasi terhadap
penulis
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
NASEHATI GULO NIM. 114523114009
(14)
iv
D A F T A R I S I
Halaman
Abstrak i
Kata Pengantar………… ii,iii
Daftar Isi iv,v
Daftar Tabel ... vi
DaftarGrafik……….. vii
Daftar Gambar……… viii
Daftar Lampiran ... ix
BAB I. PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIANPUSTAKA………. 9
A. KerangkaTeori 9 B. Kerangka Berpikir …….. 24
C. Hipotesis Tindakan ... 24
BAB III. METODE PENELITIAN……… 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Lokasi Penelitian dan waktu Penelitian ... 25
(15)
v
D. Mekanisme dan Rancangan Penelitian ... 26
E. Desain Penelitian ... 29
F. Teknik Analisis Data……….. 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 32
A. Hasil Penelitian ... 32
B. Pembahasan... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 50
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
(16)
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data hasil belajar siswa pada pre test, siklus I dan siklus II ... 33
Tabel 2. Presentase ketuntasan hasil belajar... 34
Tabel 3. Observasi Aktivitas Guru pada siklus I ... 39
Tabel 4 observasi aktivitas siswa... 40
Tabel 5. Hasil observasi guru pada siklus II ... 44
Tabel 6. Hasil Observasi aktivitas siswa siklus II ... 45
Tabel 7 Ringkasan nilai pre test, siklus I dan siklus II ... 46
(17)
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Desain Penelitian Arikunto... 24 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 30
(18)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen yang sangat membutuhkan manusia-manusia yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Kompetensi global yang mencakup kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pribadi yang dilandasi dengan kompetensi moral merupakan modal utama yang tidak boleh tidak harus dimiliki oleh manusia agar mampu mempertahankan eksitensi dalam arus zaman yang harus berkembang. Pembentukan sumberdaya manusia dimaksud hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan dalam hal ini berorientasi dalam upaya pembelajaran siswa di sekolah, melalui berbagai model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran serta pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan. Sehingga siswa ditempa untuk mampu mengembangkan potensi, dapat teraktualisasi secara optimal dan terarah. Wena (2011:2) mengemukakan bahwa “Guru sebagai komponen yang penting dari tenaga pendidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran” kemudian dilanjutkan oleh Dimyanti dan Mudjiono (2006:297) mengatakan bahwa “pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”. Proses pembelajaran harus diupayakan secara efektif dan menarik minat siswa agar terjadi adanya perubahan tingkah laku siswa. Dalam proses belajar guru harus
(19)
2
dapat membimbing dan memfasilitasi siswa agar dapat melakukan proses tersebut. Jadi dalam hal ini dituntut keprofesionalan guru dalam pembelajaran dan strategi bagi siswa.
Berdasarkan realita dilapangan hasil belajar siswa yang minim. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yakni fakor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari keadaan fisikologis yaitu kondisi fisik, kondisi panca indera, dan keadaan psikologi sedangkan faktor ekstern terdiri faktor lingkungan yaitu lingkungan alam, lingkungan sosial, serta faktor instrumental yaitu kurikulum, guru, sarana, dan fasilitas administrasi.
Sebagian besar guru menggunakan pembelajaran konvesional, siswa cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran PKN karena sistim pembelajarannya menggunakan metode ceramah dimana metode ceramah ini lebih banyak keaktifan guru dari peserta didik.
Djamarah (2002:109) mengatakan bahwa “metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar, metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa”.
Guru merupakan salah satu komponen utama atau pilar utama dalam memberhasilkan out-put pendidikan. Seorang guru yang profesional harus mampu memilih dan menyesuaikan model, strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran
(20)
3
sehingga akan membandingkan minat belajar siswa dan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar sehingga para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai model pembelajaran. Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedia model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karateristik model belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran PKN masih dalam keadaan rendah. Depdiknas (2007:8) menyatakan bahwa walaupun nilai rata-rata ujian Nasional SD secara Nasional tahun 2014/2015 sebesar 4.26. masih ada yang mencapai ujian Nasional ± 3.00 hingga ± 4.00. rendahnya kemampuan siswa dalam menyerap topik PKN diantaranya disebabkan kebanyakan siswa di SD kurang mendapat proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang sesuai.
Demikian halnya di Nias Barat data Dinas pendidikan Nias Barat menunjukan bahwa di SD ujian nasional tahun 2014/2015 masih mendapatkan perolehan nilai di bawah standar KKM 4,26 (13%) walaupun secara tingkat Kabupaten perolehan nilai ujian nasionalnya rata-rata 6,00 (91%)
Demikian juga yang terjadi di SD Mandrehe Kecamatan
Mandrehe,kabupaten Nias Barat proses pembelajaran hampir menggunakan
model konvensional saja. Data dari tata usaha sekolah SD Mandrehe menunjukkan rata-rata siswa pada mata pelajaran PKN 6,05 tahun 2016 menurun jauh bila dibandingkan tahun 2015 yaitu 6,65 dengan persentase tidak mencapai KKM
(21)
4
27,8% dari jumlah siswa 18 orang. Hal ini penulis melihat beberapa permasalahan pada pembelajaran PKN tentang peraturan perundang-undangan pada siswa kelas V SD Mandrehe Kecamatan Mandrehe Nias Barat yaitu :
1. Kurangnya hasil belajar siswa.
2. Sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. 3. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
4. Guru kurang melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran
5. Kurangnya antusias siswa untuk memberikan pertanyaan pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan masalah-masalah yang timbul di atas jika dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal pada hasil belajar siswa dan juga pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta tidak sesuai prinsip KTSP, dimana pembelajaran lebih terfokus pada siswa (Student centered). Siswa diharapkann terlibat langsung dan aktif dalam proses pembelajan. Muslich (2007:71) menyatakan bahwa :
Prinsip dasar kegiatan mengajar (KBM) pada KTSP yaitu berpusat pada siswa, mengembangkan keaktifan siswa, memnciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan belajar melalui membuat.
Berdasarkan prinsip KTSP di atas maka tidak sesuai dengan realita dilapangan. Oleh sebab itu, salah satu solusi untuk mengatasinya dengan menerapkan model pembelajaran Diskusi untuk memperbaiki proses pembelajaran
(22)
5
dan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Menurut Yamin Ansari “pembelajaran kooperatif adalah merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran ” artinya dengan diterapkannya model pembelajaran ini maka adanya rasa kerja sama dan meningkatnya minat belajar siswa. Dengan demikian peneliti
melaksanakan penelitian ilmiah dengan Judul “ PENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS V SDN. No. 071079
MANDREHE KECAMATAN MANDREHE TP. 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah tersebut, sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa rendah dalam mata pelajaran PKN. 2. Sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. 3. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
4. Guru kurang melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Mengingat identifikasi masalah terlalu luas maka peneliti membatasi masalah yang diteliti yaitu :
(23)
6
Rendahnya rata-rata hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKN khususnya tentang peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifisasi masalah dan batasan masalah di atas maka peneliti merumuskan permasalahan. Yang menjadi masalah peneliti ini adalah :
Apakah dengan menerapkan pembelajaran model Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKN khususnya tentang peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah di SD Negeri 071079 Mandrehe tahun pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN pada pokok bahasan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah pada kelas V SD Negeri 071079 Mandrehe Tahun 2015/2016 setelah menggunakan metode diskusi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antaralain : 1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pentingnya proses belajar mengajar yang
(24)
7
dilaksanakan dengan perencanaan yang baik dan menggunakan metode yang tepat sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal.
2. Manfaat Teori a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKN dengan menggunakan metode Diskusi
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki metode mengajar Guru dalam pembelajaran PKN khususnya dengan menggunakann metode Disksusi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan mansukan kepada pihak sekolah untuk dapat menngkatkan kinerjanya dalam menerapkan pembelajaran sekaligus memperbaiki mutu pendidikan sekolah.
d. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan disiplin ilmu selama mengikuti perkuliahan sehingga menambah pengalaman serta menyadari pentingnya penggunaan Metode Pembelajaran yang tepat.
Menunjukan bahwa di SD ujian nasional tahun 2014/2015 masih mendapatkan perolehan nilai di bawah standar KKM 4,26 (13%) walaupun secara tingkat Kabupaten perolehan nilai ujian nasionalnya rata-rata 6,00 (91%)
(25)
8
Demikian juga yang terjadi di SD Mandrehe Kecamatan
Mandrehe,Kabupaten Nias Barat proses pembelajaran hampir menggunakan
model konvensional saja. Data dari tata usaha sekolah SD Mandrehe menunjukkan rata-rata siswa pada mata pelajaran PKN 6,05 tahun 2015 menurun jauh bila dibandingkan tahun 2016 yaitu 6,65 dengan persentase tidak mencapai KKM
(1)
sehingga akan membandingkan minat belajar siswa dan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar sehingga para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai model pembelajaran. Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedia model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karateristik model belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran PKN masih dalam keadaan rendah. Depdiknas (2007:8) menyatakan bahwa walaupun nilai rata-rata ujian Nasional SD secara Nasional tahun 2014/2015 sebesar 4.26. masih ada yang mencapai ujian Nasional ± 3.00 hingga ± 4.00. rendahnya kemampuan siswa dalam menyerap topik PKN diantaranya disebabkan kebanyakan siswa di SD kurang mendapat proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang sesuai.
Demikian halnya di Nias Barat data Dinas pendidikan Nias Barat menunjukan bahwa di SD ujian nasional tahun 2014/2015 masih mendapatkan perolehan nilai di bawah standar KKM 4,26 (13%) walaupun secara tingkat Kabupaten perolehan nilai ujian nasionalnya rata-rata 6,00 (91%)
Demikian juga yang terjadi di SD Mandrehe Kecamatan Mandrehe,kabupaten Nias Barat proses pembelajaran hampir menggunakan model konvensional saja. Data dari tata usaha sekolah SD Mandrehe menunjukkan rata-rata siswa pada mata pelajaran PKN 6,05 tahun 2016 menurun jauh bila dibandingkan tahun 2015 yaitu 6,65 dengan persentase tidak mencapai
(2)
27,8% dari jumlah siswa 18 orang. Hal ini penulis melihat beberapa permasalahan pada pembelajaran PKN tentang peraturan perundang-undangan pada siswa kelas V SD Mandrehe Kecamatan Mandrehe Nias Barat yaitu :
1. Kurangnya hasil belajar siswa.
2. Sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. 3. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
4. Guru kurang melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran
5. Kurangnya antusias siswa untuk memberikan pertanyaan pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan masalah-masalah yang timbul di atas jika dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal pada hasil belajar siswa dan juga pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta tidak sesuai prinsip KTSP, dimana pembelajaran lebih terfokus pada siswa (Student centered). Siswa diharapkann terlibat langsung dan aktif dalam proses pembelajan. Muslich (2007:71) menyatakan bahwa :
Prinsip dasar kegiatan mengajar (KBM) pada KTSP yaitu berpusat pada siswa, mengembangkan keaktifan siswa, memnciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan belajar melalui membuat.
Berdasarkan prinsip KTSP di atas maka tidak sesuai dengan realita dilapangan. Oleh sebab itu, salah satu solusi untuk mengatasinya dengan menerapkan model pembelajaran Diskusi untuk memperbaiki proses pembelajaran
(3)
dan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Menurut Yamin Ansari “pembelajaran kooperatif adalah merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran ” artinya dengan diterapkannya model pembelajaran ini maka adanya rasa kerja sama dan meningkatnya minat belajar siswa. Dengan demikian peneliti melaksanakan penelitian ilmiah dengan Judul “ PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS V SDN. No. 071079 MANDREHE KECAMATAN MANDREHE TP. 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah tersebut, sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa rendah dalam mata pelajaran PKN. 2. Sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. 3. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
4. Guru kurang melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Mengingat identifikasi masalah terlalu luas maka peneliti membatasi masalah yang diteliti yaitu :
(4)
Rendahnya rata-rata hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKN khususnya tentang peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifisasi masalah dan batasan masalah di atas maka peneliti merumuskan permasalahan. Yang menjadi masalah peneliti ini adalah :
Apakah dengan menerapkan pembelajaran model Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKN khususnya tentang peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah di SD Negeri 071079 Mandrehe tahun pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN pada pokok bahasan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah pada kelas V SD Negeri 071079 Mandrehe Tahun 2015/2016 setelah menggunakan metode diskusi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antaralain : 1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pentingnya proses belajar mengajar yang
(5)
dilaksanakan dengan perencanaan yang baik dan menggunakan metode yang tepat sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal.
2. Manfaat Teori a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKN dengan menggunakan metode Diskusi
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki metode mengajar Guru dalam pembelajaran PKN khususnya dengan menggunakann metode Disksusi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan mansukan kepada pihak sekolah untuk dapat menngkatkan kinerjanya dalam menerapkan pembelajaran sekaligus memperbaiki mutu pendidikan sekolah.
d. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan disiplin ilmu selama mengikuti perkuliahan sehingga menambah pengalaman serta menyadari pentingnya penggunaan Metode Pembelajaran yang tepat.
Menunjukan bahwa di SD ujian nasional tahun 2014/2015 masih mendapatkan perolehan nilai di bawah standar KKM 4,26 (13%) walaupun secara tingkat Kabupaten perolehan nilai ujian nasionalnya rata-rata 6,00 (91%)
(6)
Demikian juga yang terjadi di SD Mandrehe Kecamatan Mandrehe,Kabupaten Nias Barat proses pembelajaran hampir menggunakan model konvensional saja. Data dari tata usaha sekolah SD Mandrehe menunjukkan rata-rata siswa pada mata pelajaran PKN 6,05 tahun 2015 menurun jauh bila dibandingkan tahun 2016 yaitu 6,65 dengan persentase tidak mencapai KKM