PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI AMAN KUBA DI DESA REJE BUKIT KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH.

PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI AMAN KUBA
DI DESA REJE BUKIT KECAMATAN BEBESEN
KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :
YASYIPIN FAHRI
NIM. 3113321039

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK


Yasyipin Fahri. NIM. 3113321039. Perkembangan Industri Kopi
Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah. Skripsi S1. JurusanPendidikanSejarah, FakultasIlmuSosial,
UniversitasNegeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.Perkembangan industri kopi
Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah, 2. Pengelolaan (bahan baku, produksi, tenaga kerja, pemasaran)
industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen
Kabupaten Aceh Tengah, 3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
perkembangan industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif penelitian lapangan (field research) dan penelitian
kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara dengan pihak-pihak
yang dapat memberikan keterangan yang berkaitan dengan topik
penelitian, kemudian menggunakan buku yang mendukung pembahasan
topic penelitian. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Industri
Kopi Aman Kuba memproduksikan bubuk kopi Arabika sejak tahun 1958.
Setiap tahunnya industri kopi Aman Kuba mengalami perkembangan yang
signifikan. Periode 2016 industri kopi Aman Kuba telah memproduksi

bubuk kopi dan memasarkannya ke dalam dan luar negeri. Dengan
berbagai media pemasaran baik online dan iklan. Dengan kemasan yang
lebih menarik dan menggunakan mesin pengolahan yang canggih yaitu
Four in One (satu mesin dengan empat fungsi) yaitu sebagai mesin untuk
padi, pengupas kopi, sumber listrik dan pembelah kayu menjadi papan dan
kayu. Proses produksi bubuk kopi di Industri Kopi Aman Kuba ini
meliputi :1. Sortasi glondong (biji kopi) 2. Pengeringan 3. Pemilihan biji
kopi (penyuplaian) 4. Penyangraian biji kopi menjadi bubuk (Roasting).
Hambatan yang dihadapi industri kopi Aman Kuba ialah ketersediaan
modal, persediaan bahan baku, persaingan industri, listrik yang tidak stabil
dan tenaga kerja yang berganti-ganti. Keberadaan Industri kopi Aman
Kuba ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perubahan
sosial ekonomi masyarakat di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen.
Perubahan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu tingkat
kesejahteraan masyarakat meliputi keuntungan yang didapatkan oleh
pengusaha dan pendapatan para pekerja di industri kopi Aman Kuba.
Kata kunci : Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba

i


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan limpahan
rahmat kesehatan, kekuatan dan kesabaran serta petunjuk dan bimbinganNya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tidak lupa penulis
mengucapkan Shalawat beriring salam kepada Junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
Yang membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini berjudul “Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa
Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah”. Dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan
Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi kemampuan,
pengetahuan serta pengalaman penulis memiliki keterbatasan. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang bersifat konstruktif.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi maupun susunan
tata bahasanya. Walaupun demikian harapan penulis dari hasil studi yang sederhana ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak mendapat
dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

ii

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah serta
sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan kepada
penulis.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah
atas saran dan kemudahan administrasi kepada penulis.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Terimakasih
Bu, tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih atas ilmu
yang begitu banyak saya dapatkan selama dibimbing dalam perkuliahan terlebih
dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang
telah banyak memberikan nasehat-nasehat yang berharga bagi penulis.
7. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan
masukan dan inspirasi bagi penulis.
8. Dosen-dosen di Pendidikan Sejarah, Pak Ponirin, Pak Hidayat, Pak Ichwan, Pak
Pulung, Pak Sidiq, Pak Haris, Ibu Hafnita, Ibu Lukitaningsih, Ibu Eva, Ibu Ika

Purnama Sari, Ibu Samsidar dan dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri
Medan.
9. Kepada Ayah Muhammad Su’ir dan Ibu Hasanah, S.Pd yang telah memberikan
kekuatan, dukungan, dan doa kepada penulis, penulis ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. Tiada yang dapat membalas kebaikan kalian berdua, semoga
Allah memberikan rezeki yang berlimpah dan kesehatan lahir dan bathin.
10. Kepada Abangku Azka Fikri, Erwiyan Zikri, dan Adikku Heridha Rizki yang
telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, penulis ucapkan
banyak terimakasih.

iii

11. Kepada Bapak Ikrar sebagai narasumber sekaligus pemilik Industri Kopi Aman
Kuba, penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
12. Kepada kawan-kawan yang telah memberikan semangat atas penulis, kepada
Herwinsyah (gembung) M fadil alhakim (jawa) Royhan Dalimunthe (cungkring)
kepada Yeka, Ida fitriyani lubis (emak) wiena lestira sembiring, Izom Brutu,
Veronika Simanjuntak (honey) Enos Paul Remon Sianturi (Ketua) Boyce Silalahi
Wakil Ketua, Azizah Fazar Ningrum (cerewetan) dan kawan seperguruan lainnya.

Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun
dari tata bahasa dan jauh kesempurnaaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir
kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Medan,
Penulis,

Februari 2016

Yasyipin Fahri
NIM. 3113321039

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................

i


KATA PENGANTAR...........................................................................

ii

DAFTAR ISI..........................................................................................

v

DAFTAR TABEL .................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................


1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

5

D. Rumusan Masalah .......................................................................

6

E. Tujuan Penelitian.........................................................................


6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................

8

A. Kerangka Konseptual .................................................................

8

1. Perkembangan Industri............................................................

8

2. Industri Kopi ...........................................................................


13

3. Perkembangan Industri UKM .................................................

14

4. Faktor-faktor Produksi Industri ...............................................

15

5. Struktur Industri Kopi Dalam Negeri......................................

23

B. Kerangka Berpikir ......................................................................

25

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................


27

A. Jenis Penelitian ...........................................................................

27

B. Lokasi Penelitian.........................................................................

27

C. Sumber Data................................................................................

27

D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................

28

E. Teknik Analisis Data...................................................................

29

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................

31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................................

31

1. Luas dan Batas Wilayah Aceh Tengah .................................

31

2. Letak Geografis Kecamatan Bebesen ...................................

31

3. Kondisi Geografis Aceh Tengah...........................................

32

4. Iklim ......................................................................................

34

5. Kependudukan.......................................................................

35

6. Sarana dan Prasarana Kesehatan...........................................

43

7. Pertanian................................................................................

43

8. Industri ..................................................................................

44

9. Sejarah Singkat Masuknya Kopi Arabika ke
Kabupaten Aceh Tengah .......................................................

45

B. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba ...................................

50

C. Pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba........................................

53

1. Proses Produksi .....................................................................

53

2. Pemasaran .............................................................................

57

3. Modal ....................................................................................

60

4. Tenaga Kerja .........................................................................

62

D. Hambatan-hambatan Yang Dihadapi
Industri Kopi Aman Kuba ............................................................

64

1. Ketersediaan Modal ..............................................................

64

2. Persediaan Bahan Baku.........................................................

66

3. Persaingan Industri................................................................

67

4. Listrik Yang Tidak Stabil......................................................

68

5. Tenaga Kerja Yang Berganti-ganti .......................................

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

72

A. Kesimpulan .................................................................................

72

B. Saran............................................................................................

74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

75

vi

LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Lampiran 2. Daftar Informan
Lampiran 3. Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

vii

DAFTAR TABEL

Tabel1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .............

36

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan dan
Persebaran Penduduk............................................................

38

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ...........................

40

Tabel4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....

41

Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama .........................

42

Tabel 6. Sarana dan Prasarana Kesehatan ........................................

43

Tabel 7. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Kopi ....................

44

Tabel 8. Besar Industri di Kecamatan Bebesen .................................

45

Tabel 9. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba .........................

52

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kopi Arabika Yang Masih Glondong..............................

55

Gambar 2. Penjemuran Kopi di Bawah Sinar Matahari ..................

55

Gambar 3. Pemilihan atau Penyuplaian Kopi Yang Bermutu .........

56

Gambar 4. Kopi Disangrai Menjadi Bubuk Kopi..............................

57

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur. Salah satunya memulai pembangunan bidang industri khususnya industri
kecil. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peran industri sangat di
butuhkan terhadap upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Pembangunan bidang industri sekarang ini telah mendapatkan perhatian
dari kalangan masyarakat, praktis bisnis dan pemerintah sehingga tumbuh
semakin pesat, hal ini di karenakan industri telah diakui sebagai indikator
pertumbuhan ekonomi di indonesia, meningkatkan pendapatan negara juga
dengan

hadirnya

industri

tentu

akan

meningkatkan

kemakmuran

dan

kesejahteraan rakyat.
Karena begitu besarnya peran industri dalam pembangunan maka sektor
industri perlu dikembangkan untuk mempercepat tujuan pembangunan ekonomi
dan upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang di tunjukan untuk memperluas
masyarakat, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan salah satu yang
diharapkan adalah perkembangan industri kecil. Industri kecil termasuk yang
menghasilkan produksi dalam skala kecil serta dalam proses atau aktifitas seharihari industri ini melibatkan tenaga kerja yang mayoritas berasal dari desa
setempat ( desa di mana lokasi industri itu berada). Dalam kondisi terbatas seperti
itu, maka output yang di hasilkan juga relatif kecil. Padahal industri kecil juga

1

dapat berkembang menjadi industri menengah atau industri besar jika di kelola
dengan baik.
Sasaran pembagunan industri kecil tidak hanya berorientasi pada wilayah
perkotaan namun juga di tunjukan pada wilayah pendesaan yang memili potensi
sumber bahan baku dan sumber daya manusia yang relevan dangan tujuan agar
industri kecil berkembang di desa. Berdasarkan sasaran ini berarti pembagunan
semakin ditingkatkan sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
dimana pelaksanaanya memberikan manfaat dalam menyerap tenaga kerja,
meningkatkan taraf hidup masyarakat, menigkatkan keikut sertaan masyarakat
agar tetap berperan secara aktif memajukan industri kecil serta meningkatkan
proses produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karenanya
prioritas pembangunan hingga saat ini tetap di letakan pada sektor pertanian.
Pembangunan ini di tunjukan dengan meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta mengisi dan
memperlancar pasar. Melalui petani yang maju, diharapkan makin mampu
meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat
pengelolaan produksi serta menunjang pembangunan wilayah untuk mencapai
tujuan tersebut. Pemerintah telah melaksanakan konsep petani yang tangguh
melalui teknologi baru sebagai kebijaksanaan pembangunan pertama di Indonesia.
Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dari pembangunan
nasional, karena pembangunan pertanian berkaitan erat dengan pembangunan
industri, perbaikan pangan dan kesehatan, perbaikan ekonomi dan penyediaan
sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan pertanian dimasa mendatang akan tetap

2

penting dan diperlukan, untuk itu perlu dijaga agar kegiatan tersebut dapat terus
memperhatikan aspek lingkungan, aspek daya produksi dan aspek kebersamaan
atau keadilan sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat, taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan
berusaha serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun
pasar luar negeri melalui pertanian maju, efisien dan tangguh sehingga makin
mampu meningkatkan dan menganekaragamkan produksi, meningkatkan mutu
dan pegelolaan industri.
Tampaknya pertanian hingga sampai sekarang ini masih memegang
peranan penting dalam perekonomian sosial, demikian juga halnya dengan
penyediaan pangan bagi seluruh penduduk. Selain itu merupakan andalan
penyambung devisa negara termasuk didalamnya tanaman kopi. Tanaman kopi di
Indonesia adalah salah satu bahan dagang yang mempunyai arti penting sebagai
komoditi eksport.
Kopi sebagai salah satu komoditif non migas, memiliki pasaran yang
cukup mantap di pasaran dunia, sebab dari berbagai penjuru dunia banyak orang
yang suka minum kopi, karena kopi dapat di olah menjadi minuman yang lezat
rasanya. Sehingga kopi mampu mempunyai harga pasar yang cukup luas di dunia,
dan banyak di eksport ke luar negeri.
Bagi Kabupaten Aceh Tengah sendiri, pertanian sampai saat ini masih
merupakan tulang punggung perekonomian daerah baik sebagai penghasil nilai
maupun sumber masyarakat. Dilihat dari luas panen, tanaman padi dan kopi
rakyat kini semakin berkembang.

3

Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah memiliki kebun
kopi dan tanaman kopi yang dijadikan sebagai sumber penghasilan atau mata
pencaharian. Hal ini terlihat jelas bahwa di lahan-lahan penduduk tumbuh
tanaman kopi. Bahkan usaha -usaha pengeringan dan pengupasan kulit kopi sudah
terdapat disana. Tanaman kopi sangat banyak di usahakan penduduk di Kabupaten
Aceh Tengah sampai saat ini.
Jenis kopi yang di kembangkan di Aceh Tengah adalah jenis kopi Arabica,
Robusta, oleh masyarakat setempat. Kopi jenis ini mulai berkembang tahun 1958.
Bibit kopi tersebut pada awalnya dibagikan setiap keluarga secara gratis oleh
Dinas Pertanian Kecamatan Bebesen untuk di tanam dan di usahakan di ladang
masing-masing dan sampai saat ini masyarakat masih mengusahakan tanaman
kopi tersebut.
Tanaman kopi memerlukan pemupukan dan perawatan supaya kopi dapat
tumbuh dengan baik. Mulai dari penanaman sampai kopi sudah menghasilkan
perlu pemupukan dan perawatan. Kopi Arabika biasanya sudah berbuah kira-kira
berumur 2 tahun. Kopi memiliki musim panen 2 kali setahun yaitu pada bulan
Maret dan bulan Oktober. Pada bulan ini kopi akan berubah secara keseluruhan
dan banyak. Kopi tetap menghasilkan sepanjang tahun tetapi tidak sebanyak
ketika musim panen atau bisa di katakan kopi lebih jarang buahnya.
Kopi sangat perlu pemupukan dan perawatan ketika kopi berbuah, karena
banyak kopi setelah berbuah lalu mati dan atau gugur. Kalau kopi sempat gugur
maka ranting dari kopi itu dan tanaman kopi tersebut akan rusak, dimana kopi
membutuhkan daun. Semakin lebat daun kopi maka semakin lebat juga bunga
kopi tersebut sehingga buah kopi juga semakan banyak. Tanaman kopi yang

4

sudah rusak atau mati sangat susah untuk memperbaiki dan memerlukan waktu
yang lama. Begitu juga dengan penyakit kerdil dan ulat atau hama yang
menggangu tanaman kopi menyebabkan tidak bisa berbuah.
Masyarakat di desa Reje Bukit penduduk desa tersebut rata- rata bermata
pencaharian dari tanaman kopi, bahkan sekitar 90 % penduduknya memiliki
kebun kopi yang menjadi pekerjaan yang diketahui oleh masyarakat di desa
peromnas pinagan, sehingga melihat dari kenyataan tersebut maka penulis sangat
tertarik untuk meneliti tentang “Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di
Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
2. Pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi Industri Kopi Aman Kuba di Desa
Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

C.

Pembatasan Masalah
Karena luasnya cakupan masalah yang akan diteliti, maka peneliti

membatasi permasalahan yang akan diteliti, terarah dan terfokus. Untuk itu,

5

peneliti memfokuskan kepada Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa
Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje
Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah .
2. Bagaimana pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
3. Apa sajakah hambatan-hambatan yang dihadapi Industri Kopi Aman
Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan industri Pabrik Kopi Aman Kuba di
Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan industri kopi Aman Kuba di
Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi industri kopi
Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah.

6

F.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sering diidentifikasikan dengan tujuan penelitian, oleh

sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulisan ini adalah:
1. Sebagai bahan dan informasi mengenai Industri Kopi Aman Kuba
Kabupaten Aceh Tengah.
2. Sebagai bahan perbandingan bagi Mahasisawa Pendidikan Sejarah
maupun Mahasisawa Jurusan lainnya dengan Bidang penelitian yang
sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk menghasilkan
kesimpulan yang sempurna.
3. Bagi pengusaha diharapkan dalam penelitian ini pengusaha dapat
meningkatkan mutu dan mempertahankan kualitas kinerja bekerja.
4. Bahan pertimbangan pemerintah setempat agar lebih memberikan
perhatian terhadap pelestarian Industri Kopi Aman Kuba Kabupaten
Aceh Tengah.

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti selama di
lapangan yang sudah dituangkan dalam pembahasan sebelumnya mengenai
“Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah”, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Industri kopi Aman Kuba yang ada di desa Reje Bukit pada awalnya
berdiri pada tahun 1946, namun secara sahnya setelah ada akte yaitu tahun
1958. Didirikan oleh H. Aman Kuba. Awalnya hanya sebagai industri
pengupasan kopi, namun dengan teknologi yangs semakin berkembang,
industri

kopi

Aman

Kuba

mulai

mengolah

bubuk

kopi

dan

memproduksikannya ke dalam dan luar negeri.
2. Latar belakang berdirinya industri kopi Aman Kuba adalah dipengaruhi
oleh faktor utama yaitu banyaknya bahan baku yaitu kopi Arabika yang
lokasinya berdekatan dengan industri sehingga digunakan untuk
menghasilkan bubuk kopi yang berkualitas.
3. Bahan baku untuk industri ini didapatkan dari hasil kebun para petani yang
ada di sekitar industri yaitu di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen.
4. Proses produksi bubuk kopi di Industri Kopi Aman Kuba ini meliputi,
pertama

sortasi atau pemilihan glondong (biji kopi). Kemudian yang

72

kedua melakukan pengeringan biji kopi yang sudah dipilih. Dilanjutkan
dengan yang ketiga pemilihan biji kopi (penyuplaian) untuk mendapatkan
biji kopi yang bermutu. Kemudian yang terakhir tahap keempat yaitu
penyangraian biji kopi menjadi bubuk kopi (Roasting).
5. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pengusaha kopi Aman Kuba
adalah seperti kesulitan modal, sulitnya memperoleh bahan baku
(panceklik), persaingan dengan industri kopi lainnya, listrik yang tidak
stabil serta tenaga kerja yang berganti-ganti.
6. Industri kopi Aman Kuba yang ada di Desa Reje Bukit Kecamatan
Bebesen ini merekrut pekerja dengan memprioritaskan para pekerja yang
ada dan bertempat tinggal di sekitar industri. Hal ini menjadi sangat
membantu para penduduk dalam hal mendapatkan lapangan pekerjaan
serta berproduktif.
7. Dengan adanya industri kopi Aman Kuba ini dapat memberikan pengaruh
positif bagi masyarakat yang berada di daerah industri kopi Aman Kuba,
yaitu di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
Adapun dampak positifnya yaitu yang pertama, mengurangi tingkat
pengganguran. Dengan adanya industri kopi Aman Kuba ini maka akan
merekrut para pekerja dari daerah tersebut khususnya para pemuda dan
ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan. Secara tidak
langsung dengan adanya industri kopi Aman Kuba ini akan mengurangi
tingkat pengangguran di daerah tersebut. Kedua, membantu ekonomi dan
kesejahteraan tenaga kerja, dengan adanya industri kopi Aman Kuba,
pendapatan tenaga kerja pun akan tercukupi. Upah yang diproleh dari

73

pengolaan kopi Aman Kuba dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari seperti makan, minum dan biaya kesehatan serta pendidikan anakanaknya. Yang ketiga yaitu mempermudah masyarakat desa maupun luar
desa untuk memperoleh bubuk kopi dengan kualitas bermutu.

B. Saran
Adapun saran peneliti setelah melakukan proses penelitian di lokasi
penelitian adalah:
1. Industri kopi Aman Kuba mengalami perkembangan dari tahun ke tahun
dan diharapkan akan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan
kualitas produk agar lebih dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar
negeri dan membantu memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat sekitar
industri.
2. Dihimbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan membantu
industri kopi Aman Kuba baik dalam hal penyediaan modal dan
perkembangan pemasaran, mengefisiensi listrik agar proses produksi dapat
berjalan lancar.
3. Lebih meningkatkan kualitas maupun mutu produk tersebut agar mampu
bersaing dengan industri-industri sejenisnya dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup industri dan juga kelayakan hidup para tenaga kerja.
4. Kepada para tenaga kerja agar dapat terus berkarya dan menekuni serta
meningkatkan kualitas pekerjaanya sehingga bukan tidak mungkin suatu
saat nanti para tenaga kerja yang awalnya hanyalah sebagai pekerja harian
atau tetap kelak akan mempunyai industri sendiri.

74

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.
Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung : Yrama Widya.
Fuad, M dkk. 2012. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Hurlock, B Elizabeth. 2008 . Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Glora
Aksara Pratama.
Ir. Najiyati, Sri dan Ir Danarti. 1992 . Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas
Panen. Jakarta : Seri Pertanian – XCIV/290/90.
Kecamatan Bebesen dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tengah. Katalog BPS : 1102001.1106050
Kecamatan Bebesen dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tengah. Katalog BPS : 1102001.1106050
Muljana, Wahyu. 2006 . Bercocok Tanam Kopi. Yogyakarta : CV Aneka
Ilmu.
Onks, M”dan S,R, Haditono. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Subroto, Budiarto. 2011. Pemasaran Industri Business to Business Marketing
. Yogyakarta : Cv Andi Offset.
Statistik Daerah Kecamatan Bebesen 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tengah. No Publikasi : 11060.0005
Swasth, dan Sukonto, Ibnu W, SE. 2002.

Pengantar Bisnis Modern, (

Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern ). Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Wahidi, D Roestanto. 2014. Kawasan Industri Indonesia Sebuah Konsep
Perencanaan dan Aplikasinya. Bogor: Cv. Biografika.
Tanjung, Flores dkk. 2011. Dairi Dalam Kilatan Sejarah. Medan: Perdana
Mulya Sarana.

75