Turbine Bearing PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Draft tube Gambar 3.13 Draft tube

g. Turbine Bearing

Bearing mempunyai fungsi untuk menjaga supaya tidak terjadi gesekan secara langsung antara metal yang bergerak dengan bagian yang statis agar tidak terjadi vibrasi, panas yang berlebihan dan kerusakan pada shaft. Run away memaksimumkan kekeadaan diam tanpa menggunakan rem. Turbin guide bearing berupa tipe segmental dengan pelumasan minyak sendiri yang dilengkapi dengan oil reservoir dan kumparan air pendingin. Thrust Bearing berfungsi untuk memikul berat dari bagian-bagian turbin dan generator yang berputar. Gambar 3.14 Turbine Bearing Universitas Sumatera Utara

2. Governor dan Turbin Control

Governor merupakan alat bantu dalam pengoperasian turbin. Dalam keadaan normal turbin beroperasi pada kecepatan konstan dengan mengabaikan perubahan beban. Gambar 3.15 Governor Gambar 3.16 Bagian Dalam Governor Fungsi dari Governor adalah : a. Untuk mengatur kecepatan turbin. b. Memberikan informasi tentang perubahan frekuensi dan kecepatan melalui PMG Permanent Magnet Generator. c. Mengontrol keluaran daya turbin pada saat operasi paralel. d. Mengatur waktu membuka dan menutup guide vane dari keadaan diam sampai keadaan berbeban.

3. Water supply dan drainage System

Sistem Pembuangan Air Drainage System pada tiap power house terdiri dari dua sistem, satu sistem untuk unit sump pit terowongan limbah No. 1 dan 2, satu unit lagi untuk sump pit No.3 dan 4 yang befungsi sebagai tempat pengumpulan air dan untuk pembuangan ke tail race. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.17 Drainage Pump

4. Cooling System

Sistem Air Pedingin Cooling Water Supply System dirancang untuk menggunakan air sebagai medium pendingin bagi bantalan-bantalan turbin dan generator, governor oil sump tank dan pendinginan Main transformer di Siguragura. Pendinginan ini disempurnakan dengan memakai oil to water heat exchanger pemindahan panas minyak ke air atau dengan kata lain air yang mendinginkan oliminyak untuk bantalan turbin dan generator dan juga oil sump tank. Sementara Pendinginan utama dari generator dilakukan melalui pertukaran panas udara ke air. Pendinginan utama dari tabung packing poros turbin dilakukan melalui penggunaan air langsung. Gambar 3.18 Pipa Cooling Water Supply System Universitas Sumatera Utara Air pendinginan untuk tiap unit turbin dan generator diambil dari draft tube dan disuplai secara langsung oleh sebuah main water supply pump. Air ini melewati strainer penyaring agar terpisah dari kotoran-kotoran maupun puing- puing sebelum digunakan sebagai air pendingin. Air dari setiap sistem pendinginan ini dibuang melalui pipa ke tail race. Gambar 3.19 Main Water Supply Pump Setiap Cooling Water Supply System terdiri dari sebuah motor-driven pump, sebuah motor putar dan penyaring otomatis motor-operated automatic rotary strainer dan pipa-pipa. Pompa yang lain dengan sebuah automatic rotary strainer dan dua motor operated valves dipasang untuk tiap dua unit Cooling Water Supply System dan sebagai cadangan. 1 Sistem Minyak Bertekanan Pressure Oil Supply System berfungsi untuk menggerakkan katup-katup, servomotor dan governor. Kerja dari pressure oil supply system adalah dibantu udara yang disuplai dari Pressure Air Sistem,

5. Oil Pressure System

1 Dietzel, Fritz. “ Turbin, Pompa dan Kompressor”. Erlangga. Jakarta.1996.hlm 89 Universitas Sumatera Utara termasuk dua pompa minyak, satu pressure oil tank dan sump tank untuk tiap unit. pressure oil supply system selalu dilengkapi dengan sebuah unloader dengan peralatan suplai udara diantara pompa-pompa minyak dan pressure oil tank agar volume udara dan minyak selalu konstan dalam pressure oil tank dan sekaligus memelihara tekanan dalam range yang spesifik. Beberapa pengukuran dan treatment dilakukan untuk mencegah karbonisasi dari minyak pada pressure oil supply system. Tekanan operasi adalah 25 kgcm 2 dan ini sesuai dengan standard plant dan ukurannya. Gambar 3.20 Pressure Oil Supply System Universitas Sumatera Utara

BAB IV TEHNIK PEMELIHARAAN SISTEM TURBIN

4.4 Penentuan Schedulejadual overhaul Preventive Maintenance pada sistem turbin

Untuk menentukan jadual overhaul yang tepat berdasarkan sistem preventive maintenance pemeliharaan yang dilakukan sebelum terjadi kerusakan adalah merupakan hal yang sangat penting. Sebab dengan adanya pemeliharaan tersebut maka tingkat kerusakan akan semakin kecil sehingga masa pakai umur sebuah mesin akan semakin panjang tahan lama dan proses produksi dapat berjalan lancar. Maka untuk menentukan jadual overhaul tersebut dapat diperoleh berdasarkan prediksi terjadinya kerusakan. Untuk memprediksi kerusakan tersebut dapat dicari berdasarkan data-data kerusakan atau Trouble and Accident yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga berdasarkan data tersebut dapat diperoleh probabilitas kerusakan yang akan terjadi.

4.1.1 Memprediksi kerusakan pada sistem turbin

Untuk memprediksi kerusakan pada sistem turbin dapat ditentukan berdasarkan probabilitas kerusakan trouble and accident yang terjadi pada sistem turbin tersebut dapat dilihat pada lampiran 6, dari data tersebut dapat kita lihat bahwa sistem turbin air dibagi atas 5 bagian yaitu : 1. Water turbine 2. Governor dan turbin control 3. Water supply dan drainage system 4. Cooling system 5. Oil pressure system Berdasarkan data kerusakan dalam interval 1 tahun pada sistem turbin air yang di ambil dari tahun 1984 – 1998 pada Siguragura Power Station, maka dapat dilihat jumlah trouble and accident yang terjadi pada sistem turbin pada lampiran 6 sehingga berdasarkan data tersebut dapat diperoleh probabilitas kerusakan yang terjadi pada sistem turbin adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara