4.2.1 Memprediksi KerusakanKorosi plak pada Cooling Tube.
Untuk memprediksi kerusakan yang terjadi pada cooling tube dapat dicari berdasarkan probabilitas kerusakankorosi plak yang terjadi pada cooling tube.
Sementara untuk menentukan probabilitas kerusakan yang terjadi pada cooling tube dapat dihitung berdasarkan data kenaikan temperatur yang terjadi pada setiap
bulannya. Berdasarkan data pada lampiran 7 dapat dilihat bahwa keadaan temperature terendah setelah diflushing yaitu 55,26
o
C dan keadaan temperatur maximum untuk diflushing adalah 63
o
C, sementara didalam satu tahun sekali PT. Inalum harus melakukan inspeksiflushing pada cooling tube secara rutin sesuai
dengan schedule pada lampiran 1 sebab setiap tahunnya temperature pada thrust bearing naik dari 55,26
o
C hingga 62,91
o
C. Berdasarkan data diatas maka dapatlah kita tentukan probabilitas
kerusakankorosi plak yang terjadi pada cooling tube setiap bulannya yaitu sebagai berikut :
Temperature Maximum : 62,91
o
C Temperatur Izin
: ≤ 60
o
C Temperatur Minimum
: 55,26
o
C Maka dapat dilihat selisih kenaikan suhu dalam 1 tahun = 62,91
o
C - 55,26
o
C = 7,65
o
C Jadi kenaikan suhu tiap bulan =
7, 65 0, 64
12
o o
C C
= Sehingga dapat kita prediksi probabilitas kerusakan cooling tube yang
disebabkan oleh korosiplak tiap bulannya adalah sebagai berikut :
Bulan I :
0, 64 100 1, 02
62, 91 x
= VIII
: 5,12
100 8,14
62, 91 x
=
II : 1, 28
100 2, 03
62, 91 x
= IX
: 5, 76
100 9,15
62, 91 x
=
III : 1, 92
100 3, 05
62, 91 x
= X
: 6, 4
100 10,17 62, 91
x =
IV : 2, 56
100 4, 07
62, 91 x
= XI
: 7, 04
100 11,19 62, 91
x =
Universitas Sumatera Utara
V : 3, 2
100 5, 09
62, 91 x
= XII
: 7, 68
100 12, 21 62, 91
x =
VI : 3,84
100 6,10
62, 91 x
= XIII
: 8, 32
100 13, 22 62, 91
x =
VII : 4, 48
100 7,12
62, 91 x
= XIV
: 8, 96
100 14, 24 62, 91
x =
4.2.2 Menghitung Mean Time Between Failures MTBF pada cooling tube
Untuk mendapatkan total mean diantara kerusakan MTBF adalah dapat dihitung pada tabel berikut :
Bulan setelah flushing yang
terjadi korosi plak
i Probabilitas
korosiplak yang terjadi
pada cooling tube
Pi Pi x i
1 0,0102
0,0102 2
0,0203 0,0406
3 0,0305
0,0915 4
0,0407 0,1628
5 0,0509
0,2545 6
0,061 0,366
7 0,0712
0,4984 8
0,0814 0,6512
9 0,0915
0,8235 10
0,1017 1,017
11 0,1119
1,2309 12
0,1221 1,4652
13 0,1322
1,7186 14
0,1424 1,9936
TOTAL 1,068
10,324 Tabel 4.5 Probabilitas kerusakan yang terjadi pada cooling tube
Maka total mean diantara kerusakan MTBF = Pi x i = 10,3 bulan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa dengan total probabilitas kerusakan 1 artinya telah terjadi kerusakankeadaan abnormal
apabila pemakaian selama 10,3 bulan. Dapat dibuktikan :
10,3 x 0,64
o
C = 6,592
o
C = 55,26
o
C + 6,592
o
C = 61,852
o
C 60
o
C temperatur abnormal sebab 60
o
C
Dengan demikian untuk menjaga agar temperatur dalam keadaan normal yang dizinkan, maka perhitungan probabilitas kerusakan yang diambil adalah
sebelum mencapai total 1 yaitu sebagai berikut :
Bulan setelah flushing yang
terjadi korosiplak
i Probabilitas
korosiplak yang terjadi pada
cooling tube Pi
Pi x i
1 0,0102
0,0102 2
0,0203 0,0406
3 0,0305
0,0915 4
0,0407 0,1628
5 0,0509
0,2545 6
0,061 0,366
7 0,0712
0,4984 8
0,0814 0,6512
9 0,0915
0,8235 10
0,1017 1,017
11 0,1119
1,2309 12
0,1221 1,4652
13 0,1322
1,7186 TOTAL
0,9256 8,3304
Tabel 4.6 Probabilitas kerusakan yang terjadi pada cooling tube sebelum total probabilitas mencapai 1
Dapat dilihat bahwa dengan total probabilitas kerusakan 0,925 1 yaitu pemakaian selama 8,3 bulan akan menjamin keadaan temperatur dalam keadaan
normal yang diizinkan
≤
60
o
C. Dapat dibuktikan :
Universitas Sumatera Utara
8,3 x 0,64
o
C = 5,312
o
C = 55,26
o
C + 5,312
o
C = 60,572
o
C ≤ 60
o
C Temperatur normal
≤ 60
o
C
Sehingga dengan melakukan inspeksi setiap 8,3 bulan sekali secara rutin, maka kenaikan temperature pada thrust bearing tidak akan pernah lagi mencapai
temperature abnormal.
4.3 Penentuan ScheduleJadual Overhaul Ditinjau dari Segi Biaya Pemeliharaa
Kategori