POTENSI WISATA TAO SILALAHI DI DESA SILALAHI II KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIR.

(1)

POTENSI WISATA TAO SILALAHI DI DESA SILALAHI II

KECAMATAN SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MULIATER SIGIRO

NIM. 3123131042

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

vii ABSTRAK

Muliater Sigiro. NIM. 3123131042. Potensi Wisata Tao Silalahi Di Desa Silalahi II Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui keadaan Potensi Fisik (lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim) dilokasi Wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. (2) Untuk mengetahui keadaan Potensi Non Fisik, sarana (rumah makan atau warung, kamar mandi/WC umum, lokasi parkir, dan tempat sampah) prasarana wisata (jaringan jalan, jaringan listrik, penyediaan air bersih) dilokasi Wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Silalahi II Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah lokasi wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 pengunjung. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Potensi Fisik Wisata Tao Silalahi ditinjau dari : (a) lokasi Wisata Tao Silalahi terletak dipinggiran Danau Toba dan berdekatan dengan Objek Wisata Desa tongging dan Objek Wisata Air Terjun Sipiso-piso yang sekaligus sebagai penghubung antar Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo yang sangat strategis untuk dijadikan lokasi wisata; (b) luas lahan sebanyak 2500 Km² perlu dioptimalkan keseluruhan agar menambah minat dan jumlah pengunjung; (c) topografi lokasi Wisata Tao Silalahi yang cukup datar tidak membahayakan pengunjung menuju lokasi wisata; (d) Desa Silalahi II memiliki ketinggian 900-1500 mdpl dengan kondisi suhu yang sejuk dengan rata-rata 19°C sangat mendukung dalam proses pengembangan pariwisata; (2) Potensi Non Fisik Tao Silalahi (a) sarana Kepariwisataan ; rumah makan/warung penjual makanan dan minuman yang berada di lokasi wisata cukup memadai ditambah rumah makan khas mujahir bakar yang menjadi daya tarik tersendiri, kamar mandi yang terdapat di sudut pondokan juga memadai, dan lokasi parkir sangat mendukung pengembangan pariwisata. Namun, tempat sampah perlu diperbanyak karena kurang memadai; (b) prasarana kepariwisataan; jaringan jalan, jaringan listrik, dan penyediaan air bersih sudah baik dan mendukung untuk dijadikan objek wisata.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “ Potensi Wisata Tao Silalahi Di Desa Silalahi II Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan baik secara moral, spiritual maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sebagai ucapan rasa syukur maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom M,Pd dan pembantu Rektor

Universitas Negeri Medan beserta Stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M,Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman M,Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi, yang juga Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama berada di bangku perkuliahan.

5. Bapak Dr. Sugiharto M,Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memeberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, motivasi, serta saran dan masukan yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen penguji yang memberikan

banyak saran dan kritikan untuk perbaikan hasil penelitian.

7. Bapak Mahara Sintong, S.T, M.Si selaku dosen penguji yang memberikan banyak masukan dan saran serta kritkan untuk perbaikan hasil dan penulisan. 8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama berada di bangku perkuliahan. 9. Bapak Edison Siringoringo selaku Camat Silahisabungan besrta Stafnya yang


(7)

iv

10.Bapak Hayat siagian selaku Pegawai Tata Usaha Jurusan Pendidikan

Geografi yang selalu membantu dalam penyelesaian perberkasan skripsi dan yang selalu memberi informasi penting dari jurusan.

11.Teristimewa dan terkhusus kepada kedua orang tua saya yang tercinta ayahanda Manatar Sigiro dan ibunda Tiamer Simbolon atas kasih sayang, doa, dan kesabaran dalam membesarkan dan mendidik serta memberikan semangat dan dorongan, baik berupa moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

12.Saudara tersayang, abangda Amrin Sigiro, Dendrisman Sigiro, Farlin Sigiro, Hotler Sigiro, kakak Berliana Sigiro, Conly Sigiro, Elminar Sigiro, Gloria Sigiro dan Adik Tio Neni Sigiro yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa.

13.Terima kasih kepada Sahabat LC ( RAS-MIDHEL) , Rizky Nainggolan, Andy Panca, Sanjana, Irvan Sihombing, Dewinta, Herbin, Elisa dan Leo Anju yang senantiasa memberikan semangat, bantuan dan motivasi dan juga

teman-teman Geo’012 A regular MUJAS, GSM, THE ELITS, TRIO

KWEK-KWEK, MANIS MANJA, dan yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. 14.Saudara seperjuangan di Organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

(GMKI) komisariat FIS UNIMED dan Ikatan Mahasiswa Asal Sumbul Sekitarnya (IMASS-UNIMED) yang selalu memotivasi dan memberi pandangan bagi penulis.

15.Teman-teman PPL’015 di SMP N 1 Kabanjahe yang telah memberi warna, suka dan duka, dalam menjalankan pengabdian semasa ppl.

16.Kak Revan br Sitanggang dan keluarga yang selalu memberi pertolongan disaat penulis sedang krisis ekonomi, dan selalu memberi tempat terbaik untuk menikmati scangkir kopi bersama teman seperjuangan selesai perkuliahan kampus.

17.Dan semua yang ikut ambil bagian dalam penyelesaiaan Tugas Akhir (Skripsi) yang tidak dapat saya sebut satu per satu.


(8)

v

Penulis menyadari bahwa di dalam tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, September 2016

Penulis

Muliater Sigiro NIM. 3123131042


(9)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Yang Relevan ... 20

C. Kerangka Berfikir... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25


(10)

ix

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisa Data ... 28

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH ... 30

A. Keadaan fisik ... 30

B. Keadaan Nonfisik ... 33

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 62

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Wilayah Menurut Desa ... 30

2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan ... 33

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan ... 34

4. Jumlah Penduduk Menurut Desa dan Jenis Kelamin ... 35

5. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 36

6. Jumlah Fasilitas Pendidikan ... 38

7. Jumlah Fasilitas Kesehatan ... 38

8. Jumlah Fasilitas Peribadatan ... 39

9. Jenis Jalan ... 39

10. Jenis Kendaraan Bermotor... .... 40

11. Hubungan Antara Unit Relief, Kemiringan Lereng dan Beda Tinggi Relatif... 44

12. Jaringan Jalan Raya... 50

13. Komposisi Pengunjung Menurut Tingkat Usia... 52

14. Komposisi Responden Menurut Jenis Pekerjaan... 53

15. Frekuensi Kunjungan Responden Menurut Pendidikan... 53

16. Parameter indikator penilaian... 54

17. Range penilaian... 55

18. Rekapitulasi Potensi Lokasi Wisata Tao Sialalahi... 55

19. Rekapitulasi Potensi Iklim di Wisata Tao Silalahi... 56

20. Rekapitulasi Potensi Luas Lahan Wisata Tao Silalahi... 58

21. Rekapitulasi Jaringan Jalan di Lokasi Wisata Tao Silalahi... 59


(12)

xi


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema kerangka berpikir ... 24

2. Peta administrasi Kabuapten Dairi ... 31

3. Peta administrasi Kecamatan Silahisabungan ... 32

4. Wisata Tao Silalahi ... 42

5. Lokasi wisata Tao Silalahi ... 43

6. Sarana kamar mandi/WCumum ... 47

7. Sarana tempat parkir ... 48

8. Sarana tempat sampah ... 49

9. Prasarana jalan... 50


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal

1. Daftar wawancara... 74

2. Lembar observasi sarana... 77

3. Lembar observasi prasarana... 78

4. Perhitungan sex ratio... 79

5. Perhitungan suhu udara... 79

6. Penilaian Potensi Wisata Tao Silalahi... 81

7. Data responden... 82

8. Tabel-tabel... 83


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa bagi negara yang cukup efektif untuk dikembangkan. Perkembangan sektor pariwisata ini terbilang cukup pesat karena semakin banyak masyarakat membutuhkan ruang untuk beristirahat dari kesibukan sehari-hari atau hanya sekedar menikmati keindahan suatu objek wisata. Banyak negara di dunia berusaha menggali potensi wisata yang ada di negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

Saat ini pariwisata telah berkembang menjadi suatu fenomena global. Dalam pengembangan tersebut pastinya melibatkan pelaku dalam kegiatan wisata, seperti kalangan pemerintah, industri pariwisata maupun masyarakat. Bahkan pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya.

Pembangunan bidang pariwisata ditingkatkan dengan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia dan potensi wisata nasional menjadi kegiatan ekonomi yang dapat di andalkan untuk memperbesar penerimaan devisa dan memperluas lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan kekayaan alam, nilai budaya, keindahan panorama alam Indonosia. Dalam pembangunan kepariwisataan harus tetap dijaga kepribadian dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Usaha pembinaan dan pengembangan kepariwsataan dalam negeri ditunjukkan pula dengan meningkatkan kualitas budaya bangsa, memperkenalkan peninggalan bersejarah, budaya, dan keindahan alam seperti alam bahari, hutan, flora, dan fauna.


(16)

2

baik alam dan budaya, serta berpeluang dijadikan komoditi bagi wisatawan. Wujud desa wisata itu sendiri bahwa desa sebagai objek dan subjek pariwisata. Sebagai objek merupakan tujuan kegiatan pariwisata, sedangkan sebagai subjek merupakan penyelenggara apa yang dihasilkan oleh desa akan dinikmati oleh masyarakatnya secara langsung dan peran aktif masyarakat sangat menetukan kelangsungan desa wisata itu sendiri (Soebagyo; 1991).

Peran perintah dalam pengembangan sektor pariwisata pada saat ini bisa dikatakan cukup baik dan mendukung pembangunan sektor pariwisata. Salah satu contoh nyata yang bisa kita langsung yakni adanya program menambah daerah tujuan wisata, kampanye sadar wisata, sapta pesona dan promosi tahun wisata “Visit

Indonesia Year” dll. Hal ini berkaitan dan sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2009 Pasal 4, yang mengatakan bahwa kepariwisataan bertujuan untuk: meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan, mempererat persahabatan antar bangsa. Serta yang tertuang dalam instruksi Presiden No. 9 Tahun 1969 Pasal 2, yang mengatakan bahwa “Tujuan pengembangan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan pendapatan devisa pada khusunya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan

mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri lainnya,

memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia, meningkatkan persahabatan nasional dan internasional.”

Suatu kawasan objek wisata dapat menjadi daerah tujuan wisata harus memiliki potensi fisik dan non fisik dimana kedua potensi ini dikembangkan akan


(17)

3

menjadi kawasan daerah tujuan wisata yang menguntungkan baik itu di daerah sendiri maupun pemerintah. Dalam rangka memajukan kepariwisataan itu perlu ditingkatkan langkah-langkah dalam mengembangkan objek-objek wisata dengan maksud untuk mempengaruhi pikiran dan minat agar datang ke daerah objek wisata. Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dari aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang kesuatu daerah/ tempat tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah, kepariwisataan sangat sulit dikembangkan. Pariwisata biasanya akan lebih berkembang jika disuatu daerah memiliki lebih dari satu objek dan daya tarik wisata.

Sukardi (1998) (dalam http://madebayui.blogspot.com) mengungkapkan pengertian mengenai potensi wisata sebagai segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut. Jadi yang dimaksud dengan potensi wisata adalah sesuatu yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik sebuah objek wisata. Suatu objek wisata menjadi daerah tujuan wisata bagi setiap wisatawan karena memiliki potensi ataupun daya tarik yang khas dan menarik untuk dikunjungi. Potensi suatu wisata alam tidak sama antara daerah satu dengan yang lain.

Faktor pendorong perkembangan pariwisata Indonesia tidak terlepas dari ketersediaan potensi wisata prasarana berupa jaringan jalan, jaringan listrik, dan air bersih (PAM/PDAM), sistem perbankan, telekominikasi, pelayanan kesehatan, dan keamanan. Sarana juga menjadi salah satu hal penting seperti adanya hotel, penginapan dan jenis akomodasi lainnya, restoran atau rumah makan, pemandu wisata dan sebagainya, sarana penunjang berupa fasilitas berbelanja atau souvenir, fasilatas hiburan dan lainnya (Windari; 1993). Menurut Mc Instosh (dalam Soekdijo;


(18)

4

1996) Ketidak tersediaannya faktor pendorong tersebut menjadi pengahambat dalam perkembangan pariwisata. Bagi mereka yang pergi ketempat lain atau kesuatu tujuan objek wisata sudah tentu disebabkan adanya beberapa alasan (motif) yaitu motif bersenang-senang atau tamasya, motif rekreasi, motif kebudayaan, motif spritual, motif interpersonal, motif kesehatan.

Sebagai skala prioritas dalam pengembanggan objek wisata ada 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia yang meliputi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. (Pendit ; 2006). Dalam usaha ini pemerintah telah banyak melakukan pembangunan, namun hasilnya belum optimal. Hal ini ditunjukkan jumlah pengunjung/wisatawan yang datang ke Indonesia tahun 2003 berjumlah 4.467.021 orang, 2004 berjumlah 5.321.165 orang, tahun 2005 berjumlah 5.002.101 orang, tahun 2006 berjumlah 4.871.351 orang, dan tahun 2007 berjumlah 5.505.759 orang (http://en.wikipedia.org.diakses2016/05/02 Sumatera Utara memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, seperti wisata budaya, wisata sejarah, wisata religius, wisata alam, wisata bahari (sungai) yang memberi keunikan tersendiri bagi wisatawan. Apabila potensi wisata tersebut dapat dikelola dan dipromosikan sehingga dapat menarik wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung, yang akhirnya dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi daerah terutama dalam peningkatan devisa daerah. Pengembangan pariwisata di Sumatra Utara sebagai bagian intergral dari pembangunan nasional telah dilaksanakan seperti halnya daerah-daerah lain. Provinsi Sumatra Utara termasuk sepuluh provinsi yang ditunjukkan sebagai daerah wisata nasional. Ini karena Sumatra Utara mempunyai potensi wisata yang besar meliputi wisata alam, budaya, bahari, rekreaksi danau sejuk, dan sebagainya.


(19)

5

Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara yang merupakan suatu wilayah yang memiliki potensi wisata yang sangat potensial dan dapat menunjang nilai wisata di provinsi Sumatera Utara. Salah satu kecamatan di Kabupaten Dairi yang memiliki potensi wisata adalah Kecamatan Silahisabungan yang berlokasi di Desa Silalahi. Di kecamatan ini terdapat lokasi wisata air danau yakni pinggiran dari Danau Toba yang masyarakat lokal lebih dikenal dengan nama Tao Silalahi.

Lokasi wisata Tao Silalahi memilki potensi fisik yang cukup menarik, tampilan alam perbukitan yang masih asri dan hijau membuat suhu tetap stabil (19 °c) serta air danau yang belum ditumbuh oleh enceng gondok dan jauh dari lokasi kerambah nelayan lokal menjadikan lokasi banyak diminati dan dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Gambaran kondisi fisik yang masih asri dan sejuk ini membuat lokasi Objek wisata Tao Silalahi sangat potensial untuk di kembangkan dan dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian ilmiah.

Pengembangan objek wisata harus didukung oleh aspek dan potensi lain (non fisik), seperti aspek budaya setempat yang harus menerima wisatawan yang datang berkunjung dengan sikap ramah dan bersahabat serta ikut menjaga ketertiban serta kebersihan di lingkungan wisata, potensi non fisik berupa sarana rumah makan, kamar mandi/WC umum, lokasi parkir dan temapat samapah, serta prasarana seperti jaringan listrik, jalan, dan penyediaan air bersih.

Berdasarkan pengamatan penulis, lokasi wisata tersebut memiliki nilai atau potensi wisata yang cukup tinggi dan dapat menjadi salah satu andalan sumber pendapatan asli daerah setempat, selayaknya pemerintah daerah setempat harus memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan dan mengelolanya lebih baik sepanjang yang diketahui oleh penulis, wilayah ini belum pernah dijadikan daerah


(20)

6

maupun kawasan penelitian oleh peneliti lain dengan judul yang sama ataupun mirip, sehingga dipandang perlu mengkaji daya tarik potensi wisata tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Pariwisata merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, meliputi pergerakan manusia, barang, dan jasa yang terkait dengan organisasi, hubungan-hubungan kelembagaan, dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan layanan dll. Wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi ini memiliki potensi. Potensi yang dimaksud adalah pemandian air danau dan pemandangan pegunungan hijau yang merupakan lingkaran kaldera Danau Toba.

Banyak faktor yang menentukan berkembang tidaknya pariwisata yakni dari faktor pendukung yang juga merupakan bagian potensi wisata. Oleh karea itu perlu diteliti secara mendalam bagaimana keadaan potensi wisata alam didaerah tersebut yang meliputi potensi fisik, keadaan geografis (lokasi, luas lahan, tofografi, iklim, curah hujan, dan vegetasi) dan potensi non fisik yang meliputi, sarana pokok (rumah makan, kamar mandi/WC umum, tempat parkir, tempat berbelanja souvenir, tempat hiburan, dan sebagainya) prasarana kepariwisataan (jaringan jalan, jaringan listrik, rumah sakit, telekomunikasi, dan penyediaan air bersih).

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini pembatasan masalahnya adalah melihat kondisi potensi fisik (lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim) potensi non fisik sarana (rumah makan atau warung, kamar mandi/WC umum, lokasi parkir, dan tempat sampah) prasarana objek wisata (jaringan jalan, jaringan


(21)

7

listrik, penyediaan air bersih) yang mendorng pengunjung untuk mengunjungi wisata Tao Sialalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, yang menjadi permasalahan pokok yang diteliti adalah:

1. Bagaimana potensi fisik (lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim) dilokasi wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

2. Bagaimana potensi non fisik, sarana (rumah makan atau warung, kamar mandi/WC umum, lokasi parkir, dan tempat sampah) prasarana objek wisata (jaringan jalan, jaringan listrik, penyediaan air bersih) dilokasi wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keadaan potensi fisik (lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim) dilokasi wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

2. Untuk mengetahui keadaan potensi non fisik, sarana (rumah makan atau warung,

kamar mandi/WC umum, lokasi parkir, dan tempat sampah) prasarana objek wisata (jaringan jalan, jaringan listrik, penyediaan air bersih) dilokasi wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.


(22)

8

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam geografi pariwisata.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang informasi bagaimana potensi objek wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

3. Menambah pengetahuan penulis dalam mempelajari serta mengetahui tentang kepariwisataan.


(23)

69

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Potensi Fisik (lokasi, luas lahan, topografi, iklim) merupakan potensi yang harus dikaji untuk dapat dikembangkan. Potensi Fisik yang mendukung pengembangan Wisata Tao Silalahi meliputi lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim. Lokasi Wisata Tao Silalahi yang jauh dari pusat perkotaan dan berdekatan dengan Objek Wisata Desa Tonging dan Air terjun Sipiso-piso Kabupaten karo sekaligus salah satu kecamatan penghubung kedua Kabupaten yang membuat pengunjung dapat menikmati beberapa tempat objek wisata dalam satu perjalanan. Areal lokasi seluas 2500 Km² sudah sangat mendukung hanya perlu peningkatan pemanfaatan lahan. Kesejukan udara juga menjadi daya terik yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ditambah peamandangan danau dan perbukitan yang indah serta kemiringan lereng yang tidak terlalu curam mendukung lokasi untuk dijadikan lokasi Objek wisata. Seluruh potensi fisik mendukung dalam pengembangan Wisata Tao Silalahi menjadi objek wisata.

2. Potensi non fisik seperti saran kepariwisataan yang mendukung

pengembangan Wisata Tao Silalahi adalah rumah makan, tempat parkir, tempat sampah, toilet/WC umum. Fasilitas sarana kepariwisataan secara umum masuk dalam kategori baik, (range kategori baik apabila skornya berada pada range 9,33-12) total skor keseluruhan fasilita sarana kepariwisataan adalah 10. Yang perlu diperbaiki dari potensi sarana ini hanya


(24)

70

70

tempat sampah yang harus di perbanyak agar terjaga kebersihan dari lokasi wisata.

Potensi non fisik seperti fasilitas prasarana secara umum juga masuk ke dalam kategoribaik, (range kategori baik apabila skornya berada pada range 7-9) skor keseluruhan prasarana adalah 9. Akses jalan menuju Wisata Tao Silalahi, penyediaan air bersih dan jaringan listrik sudah sangat baik.

B. Saran

1. Pengelolaan dan pengembangan potensi Wisata Tao Silalahi perlu peran serta Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah Tingkat II, Dinas Pariwisata, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya pelestarian dan pengembangan sumberdaya alam Wisata Tao Silalahi dan meningkatkan seluruh potensi yang ada untuk menambah minat pengunjung untuk datang ke lokasi wisata. Perlu adanya aspresiasi dari masyarkat dalam menggalang atau mempromosikan Wisata Tao Silalahi.

2. Secara keseluruhan potensi Wisata tao Silalahi baik potensi fisik maupun non fisik (sarana dan prasarana kepariwisataan) sudah dalam kondisi baik. Pelebaran lokasi dengan pemanfaatan keseluruhan lahan yang layak pakai menjadi halyang perlu dikembangkan lagi. Masih terdapat bibir pantai dari danauyang belum dimanfaatkan oleh pengelola. Hal ini akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke lokasi Wisata Tao Silalahi. Kondisi Wisata ao Silalahi yang masih alami harus dijaga kelestariannya sehingga tidak merusak ekosistem dan tata guna lahan. Pihak pengelola juga harus memperhatikan baik sarana tempat sampah. Keberadaan wisata ini akan


(25)

71

71

semakin baik apabila selurh potensi mendukung, dan tidak dipungkiri wisatawan dari luar kota atau bahkan wisatawan mancanegar akan datang berkunjung ke lokasi wisata.

3. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan luar dan dalam negeri, Pemerintah daerah/pengelola sebaiknya menyediakan paket wisata yang dapat diakses dari jejaring sosial/internet yang dapat dijangkau oleh calon pengunjung, serta mengadakan even-even atau acara kebudayaan yang dilaksanakan oleh dinas pariwisata/ pengelola setiap tahunnya.


(26)

72

DAFTAR PUSTAKA

Asri. 2013. Analisis Potensi Wisata Pemandian Air Panas Di Desa Simpang Balik Kecamatan Wih Pesam kabupaten Bener Meriah. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dinas Pariwisata Lombok Barat, 2016. BUKU PANDUAN SADAR WISATA DAN

SAPTA PESONA (Online),

(http://BUKU-PANDUN-SADAR-WISATA-DAN-SAPTA-PESONA.DinasPariwisataLombokBarat.com/2015/04/04.html, diakses 03 Mei 2016)

Hartono, 2007. Kepariwisatan (online), (http : // repository.usu.ac.id / bitstream/ 12345678910 / 3 / Chapter%2011 . pdf, diakses 02 Mei 2016)

Jenni. 2013. Potensi Wisata Batu Hoda Di Desa Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Kantor Badan Pusat Statistik Medan, 2016

Mangkutak. 2009. Pengertian Pariwisata (online), (http://mangkutak.wordpress. com/2009/01/05/dasar - pengertian - pariwisata/.html, diakses 02 Mei 2016.) Maulidina. 2012. Potensi Objek Wisata Danau Linting Di Desa Sibunga Bunga

Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Nyoman S, Pendit. 1981. Organisasi-organisasi Kepariwisataan. Jakarta: Pradya Paramita

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradya Paramita

Pitana, I Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prajogo, M.J. 1976. Pengantar Pariwisata Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pariwisata


(27)

73

Riduan, Drs., M.B.A dan Akdon, M.Pd, Prof.Dr. 2007. Rumus dan Data dalam

Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Roselina. 2010. Kondisi Objek Wisata Pantai Pesanggerahan Danau Toba di Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:

Penerbit KANISIUS

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit ANDI Tamba, Dewi S. 2011. Potensi Objek Wisata Di Desa Pearung kecamatan Paranginan

Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Wahab, Sahat. 1990.Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Pratama

Wahab. 2003. Tourist Manajement (manjemen kepariwisataan), terjemahan Frans

Gromang. Jakarta: Pradnya Paramita

Yoeti, Oka A. 1985. Komersialisasi Seni Budaya Dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa Offest

Yoeti, Oka A. 1990. Anatomi Pariwisata. Bandung: Angkasa


(1)

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam geografi pariwisata.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang informasi bagaimana potensi objek wisata Tao Silalahi di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

3. Menambah pengetahuan penulis dalam mempelajari serta mengetahui tentang kepariwisataan.


(2)

69 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Potensi Fisik (lokasi, luas lahan, topografi, iklim) merupakan potensi yang harus dikaji untuk dapat dikembangkan. Potensi Fisik yang mendukung pengembangan Wisata Tao Silalahi meliputi lokasi, luas lahan, topografi, dan iklim. Lokasi Wisata Tao Silalahi yang jauh dari pusat perkotaan dan berdekatan dengan Objek Wisata Desa Tonging dan Air terjun Sipiso-piso Kabupaten karo sekaligus salah satu kecamatan penghubung kedua Kabupaten yang membuat pengunjung dapat menikmati beberapa tempat objek wisata dalam satu perjalanan. Areal lokasi seluas 2500 Km² sudah sangat mendukung hanya perlu peningkatan pemanfaatan lahan. Kesejukan udara juga menjadi daya terik yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ditambah peamandangan danau dan perbukitan yang indah serta kemiringan lereng yang tidak terlalu curam mendukung lokasi untuk dijadikan lokasi Objek wisata. Seluruh potensi fisik mendukung dalam pengembangan Wisata Tao Silalahi menjadi objek wisata.

2. Potensi non fisik seperti saran kepariwisataan yang mendukung pengembangan Wisata Tao Silalahi adalah rumah makan, tempat parkir, tempat sampah, toilet/WC umum. Fasilitas sarana kepariwisataan secara umum masuk dalam kategori baik, (range kategori baik apabila skornya berada pada range 9,33-12) total skor keseluruhan fasilita sarana kepariwisataan adalah 10. Yang perlu diperbaiki dari potensi sarana ini hanya


(3)

tempat sampah yang harus di perbanyak agar terjaga kebersihan dari lokasi wisata.

Potensi non fisik seperti fasilitas prasarana secara umum juga masuk ke dalam kategoribaik, (range kategori baik apabila skornya berada pada range 7-9) skor keseluruhan prasarana adalah 9. Akses jalan menuju Wisata Tao Silalahi, penyediaan air bersih dan jaringan listrik sudah sangat baik.

B. Saran

1. Pengelolaan dan pengembangan potensi Wisata Tao Silalahi perlu peran serta Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah Tingkat II, Dinas Pariwisata, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya pelestarian dan pengembangan sumberdaya alam Wisata Tao Silalahi dan meningkatkan seluruh potensi yang ada untuk menambah minat pengunjung untuk datang ke lokasi wisata. Perlu adanya aspresiasi dari masyarkat dalam menggalang atau mempromosikan Wisata Tao Silalahi.

2. Secara keseluruhan potensi Wisata tao Silalahi baik potensi fisik maupun non fisik (sarana dan prasarana kepariwisataan) sudah dalam kondisi baik. Pelebaran lokasi dengan pemanfaatan keseluruhan lahan yang layak pakai menjadi halyang perlu dikembangkan lagi. Masih terdapat bibir pantai dari danauyang belum dimanfaatkan oleh pengelola. Hal ini akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke lokasi Wisata Tao Silalahi. Kondisi Wisata ao Silalahi yang masih alami harus dijaga kelestariannya sehingga tidak merusak ekosistem dan tata guna lahan. Pihak pengelola juga harus memperhatikan baik sarana tempat sampah. Keberadaan wisata ini akan


(4)

71

semakin baik apabila selurh potensi mendukung, dan tidak dipungkiri wisatawan dari luar kota atau bahkan wisatawan mancanegar akan datang berkunjung ke lokasi wisata.

3. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan luar dan dalam negeri, Pemerintah daerah/pengelola sebaiknya menyediakan paket wisata yang dapat diakses dari jejaring sosial/internet yang dapat dijangkau oleh calon pengunjung, serta mengadakan even-even atau acara kebudayaan yang dilaksanakan oleh dinas pariwisata/ pengelola setiap tahunnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Asri. 2013. Analisis Potensi Wisata Pemandian Air Panas Di Desa Simpang Balik Kecamatan Wih Pesam kabupaten Bener Meriah. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dinas Pariwisata Lombok Barat, 2016. BUKU PANDUAN SADAR WISATA DAN

SAPTA PESONA (Online),

(http://BUKU-PANDUN-SADAR-WISATA-DAN-SAPTA-PESONA.DinasPariwisataLombokBarat.com/2015/04/04.html, diakses 03 Mei 2016)

Hartono, 2007. Kepariwisatan (online), (http : // repository.usu.ac.id / bitstream/ 12345678910 / 3 / Chapter%2011 . pdf, diakses 02 Mei 2016)

Jenni. 2013. Potensi Wisata Batu Hoda Di Desa Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Kantor Badan Pusat Statistik Medan, 2016

Mangkutak. 2009. Pengertian Pariwisata (online), (http://mangkutak.wordpress. com/2009/01/05/dasar - pengertian - pariwisata/.html, diakses 02 Mei 2016.) Maulidina. 2012. Potensi Objek Wisata Danau Linting Di Desa Sibunga Bunga

Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Nyoman S, Pendit. 1981. Organisasi-organisasi Kepariwisataan. Jakarta: Pradya Paramita

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradya Paramita

Pitana, I Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prajogo, M.J. 1976. Pengantar Pariwisata Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pariwisata


(6)

Riduan, Drs., M.B.A dan Akdon, M.Pd, Prof.Dr. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Roselina. 2010. Kondisi Objek Wisata Pantai Pesanggerahan Danau Toba di Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:

Penerbit KANISIUS

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit ANDI Tamba, Dewi S. 2011. Potensi Objek Wisata Di Desa Pearung kecamatan Paranginan

Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Wahab, Sahat. 1990.Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Pratama

Wahab. 2003. Tourist Manajement (manjemen kepariwisataan), terjemahan Frans Gromang. Jakarta: Pradnya Paramita

Yoeti, Oka A. 1985. Komersialisasi Seni Budaya Dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa Offest

Yoeti, Oka A. 1990. Anatomi Pariwisata. Bandung: Angkasa