BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polipropilena merupakan polimer termoplastik yang penting dan luas penggunaannya disamping polietilena dan polivinil klorida. Perkembangan berbagai
variasi dan luasnya jenis penggunaannya, maka memungkinkan untuk memanipulasi dengan berbagai aditif untuk mendapatkan bahan polimer yang dapat dipakai untuk
berbagai keperluan lainnya. Perbedaan sifat kepolaran dari polipropilena dengan bahan tambahan atau aditif
yang digunakan menghasilkan kombinasi material yang tidak bereaksi secara kimia. Untuk itu dilakukan modifikasi terhadap polipropilena untuk dapat menghasilkan
kombinasi material yang memiliki sifat yang lebih baik karena dapat bereaksi secara kimia.
Degradasi polipropilena dengan menggunakan benzoil peroksida menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan rantai panjang polipropilena, Afriando 2009 telah
melakukan penelitian terhadap degradasi polipropilena yang menyebabkan menurunnya berat molekul dan titik leleh dari polipropilena. Penentuan berat molekul dapat diketahui
melalui nilai viskositas instrinsik, metode DTA untuk mengetahui titik lelehnya dan FTIR untuk melihat gugus fungsinya.
Pada tahun 1996 E.P. Collar telah melakukan fungsionalisasi terhadap polipropilena oleh monomer-monomer polar yang merupakan suatu cara yang efektif
untuk meningkatkan kepolaran dari polipropilena tersebut, dengan cara menggrafting maleat anhidrida pada polipropilena. Dan kenyataannya berbagai jenis dari polimer-
Universitas Sumatera Utara
polimer yang tergrafting telah digunakan secara luas untuk memperbaiki adhesi permukaan antara komponen pada campuran polimer. Modifikasi dari polipropilena juga
digunakan secara luas untuk meningkatkan penggunaan dari bahan-bahan mekanik dari komposit yang berbahan dasar polipropilena dan juga meningkatkan kekuatan dari
komposit tersebut.
Pada tahun 1996 M. Sclavons telah melakukan penelitian terhadap penentuan derajat grafting maleat anhidrida pada polipropilena yang tergrafting dengan maleat
anhidrida komersil dengan metode titrasi dimana PP-g-MA dilarutkan dalam toulena sampai larut kemudian ditambahkan 200
μl air untuk membuka cincin anhidrida sehingga menghasilkan gugus karboksilat yang dapat ditentukan dengan titrasi alkali dan fourier
transform infrared spectroscopy FTIR untuk melihat gugus fungsi maleat anhidrida yang tergrafting pada polipropilena dimana pada PP-g-MA terdapat perubahan gugus
fungsi. Oleh karena itu, penulis berkeinginan meningkatkan kepolaran dari polipropilena
dimana polipropilena terlebih dahulu didegradasi dengan benzoil peroksida BPO sehingga didapatkan polipropilena yang memiliki berat molekul lebih rendah sehingga
proses grafting lebih mudah terjadi, selanjutnya polipropilena yang terdegradasi dapat digrafting dengan maleat anhidrida MA. Diharapkan pada aplikasi selanjutnya dapat
dijadikan sebagai bahan coupling agent dalam pembuatan komposit dengan serat alam.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Permasalahan