Proses Grafting Analisa Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR

2. Metode Kationik

Reaksi inisiasi diantara alkil halida dan asam lewis merupakan contoh untuk kationik grafting.

C. Mekanisme Koordinasi

Stereospesifik inisiator memberikan stereo blok kopolimer mengandung rangkaian isotaktik dan heterotaktik.

D. Mekanisme Coupling

Polimer yang mengandung hidrogen yang aktif digunakan untuk sintesis kopolimer graft. Poli etilen oksida adalah grafting yang mudah kedalam nilon Singh, R.P. 1992.

2.7. Proses Grafting

Fungsionalisasi terhadap polipropilena oleh monomer-monomer polar yang merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan kepolaran dari polipropilena tersebut, dengan cara menggrafting maleat anhidrida pada polipropilena. Dan kenyataannya berbagai jenis dari polimer-polimer yang tergrafting telah digunakan secara luas untuk memperbaiki adhesi permukaan antara komponen pada campuran polimer. Modifikasi dari polipropilena juga digunakan secara luas untuk meningkatkan penggunaan dari bahan-bahan mekanik dari komposit yang berbahan dasar polipropilena dan juga meningkatkan kekuatan dari komposit tersebut. E.P.Collar, 1996 Universitas Sumatera Utara Berikut reaksi grafting PP-g-MA : Dekomposisi Peroksida O• O O temperatur C O O C 2 O C C• CH 3 + n H C CH 3 H H C + n H C CH 3 H n O O O C C H H H n O O C C H O H . CH 3 Proses Degradasi C• CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 OH O• C• + O• C n C + H C H O n H C H H C n . C C n O H + O O O O H O H C H Proses Grafting Maleat Anhidrida kedalam Polipropilena Universitas Sumatera Utara Grafting menyebabkan sedikit berkurangnya kuat tensil dan pemanjangan putus. Hal ini karena kemungkinan adanya permutusasi rantai serentak dengan grafting Hartomo, 1996. Persen grafting dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini 100 1 1 2 x W W W grafting persen   Dimana W 1 adalah berat sebelum polimerisasi cangkok dan W 2 berat setelah polimerisasi cangkok.Saihi, D. 2001

2.8. Analisa Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR

Pada saat ini spektrofotometer infra merah sering digunakan untuk keperluan analisa kuantitatif, akan tetapi sering juga digunakan untuk analisa kualitatif dengan spektrofotometer ultra-lembayung dan sinar tampak. Penggunaan spektrofotometer infra C C C • C CH 3 C C • CH 3 CH 3 C Ikat Silang crosslinking C CH 3 CH 3 C O O n n n O O + H C H C H O H CH 3 + H C H C C H O H • disproporsionasi O n n O O .• H H + H C CH 3 H O H H H O O CH 3 C H Universitas Sumatera Utara merah dimaksudkan untuk analisa yang lebih banyak ditujukan untuk identifikasi senyawa organik Silver Stein, 1986. Pada tahun 1965, Coley dan Turky mendemonstrasikan teknik spektroskopi FTIR Fourier Transform Infrared spectroscopy. Pada dasarnya teknik ini sama dengan spektroskopi inframerah biasa, kecuali dilengkapi dengan cara perhitungan Fourier Transform dan pengolahan data untuk mendapatkan resolusi dan kepekaan yang lebih tinggi. Teknik ini dilakukan dengan penambahan peralatan interferometer yang telah lama ditemukan oleh Michelson pada akhir abad 19. Michelson telah mendapatkan informasi spectrum dari suatu berkas radiasi dengan mengamati interferogram yang diperoleh dari interferometer tersebut. Penggunaan spektrometer FT-IR untuk analisa banyak diajukan untuk identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spektrum FT-IR suatu senyawa misalnya senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan mempunyai spektrum yang berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul menyebabkan pita serapan hampir seluruhnya didaerah spectrum IR yakni 4000-400 cm -1 . Pada temperatur biasa molekul organik frekuensi vibrasinya dalam keadaan tetap. Masing-masing ikatan mempunyai vibrasi regangan stretching dan vibrasi tekuk bending yang dapat mengabsorbsi energi radiasi pada frekuensi itu. Yang dimaksud vibrasi regangan adalah terjadinya terus menerus perubahan jarak antara dua atom didalam suatu molekul. Vibrasi regangan ini ada dua macam, yaitu regangan simetris dan tak simetris. Yang dimaksud vibrasi tekuk adalah terjadinya perubahan sudut antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi tekuk, yakni vibrasi tekuk dalam bidang implane bending yang dapat berupa vibrasi scissoring deformasi atau vibrasi rocking dan vibrasi keluar bidang out of plane bending yang dapat berupa wagning atau berupa twisting Seymour, 1984. Formulasi bahan polimer komersil dengan kandungan aditif bervariasi seperti pemplastis, pengisi, pemantap dan antioksidasi, memberikan kekhasan pada spektrum inframerahnya. Analisis inframerah memberikan informasi tentang kandungan aditif, panjang rantai, dan struktur rantai polimer. Disamping itu, analisis IR dapat digunakan Universitas Sumatera Utara untuk karakterisasi bahan polimer yang terdegradasi oksidatif dengan munculnya gugus karbonil dan pembentukan ikatan rangkap pada rantai polimer. Gugus lain yang menunjukan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus hidroksida dan karboksilat. Umumnya pita serapan polimer pada spektrum inframerah adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880 cm -1 - 2900 cm -1 dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung untuk analisis suatu material Hummel, D.O.,1985. Untuk memperoleh informasi struktur dari spektra inframerah lebih lanjut, kita harus terbiasa dengan frekuensi atau panjang gelombang dimana berbagai gugus fungsional menyerap. Sebagai pelengkap informasi tersebut, dipakai tabel, yang disebut tabel korelasi inframerah yang memuat informasi dimana berbagai gugus fungsional menyerap.Sastrohamidjojo,H. 1992

2.9. Analisis Termal Diferensial DTA