Analisis Termal Diferensial DTA

untuk karakterisasi bahan polimer yang terdegradasi oksidatif dengan munculnya gugus karbonil dan pembentukan ikatan rangkap pada rantai polimer. Gugus lain yang menunjukan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus hidroksida dan karboksilat. Umumnya pita serapan polimer pada spektrum inframerah adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880 cm -1 - 2900 cm -1 dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung untuk analisis suatu material Hummel, D.O.,1985. Untuk memperoleh informasi struktur dari spektra inframerah lebih lanjut, kita harus terbiasa dengan frekuensi atau panjang gelombang dimana berbagai gugus fungsional menyerap. Sebagai pelengkap informasi tersebut, dipakai tabel, yang disebut tabel korelasi inframerah yang memuat informasi dimana berbagai gugus fungsional menyerap.Sastrohamidjojo,H. 1992

2.9. Analisis Termal Diferensial DTA

Cara analisis termal atas polimer penting, apalagi dengan makin canggih dan jitunya intrumentasi. Kegunaannya antara lain untuk mengetahui kestabilan termalnya, waktu hidup dan waktu simpan keawetan pada kondisi tertentu, fasa dan perubahan fasa didalamnya, juga informasi tentang pengaruh aditif yang dimasukkan ke dalam bahan polimer tersebut. Ada berbagai cara simakan termal atas polimer, misalnya termogravimetri, thermal differensial DTA, termomekanik dan banyak lagi. Pada analisis termal diferensial DTA, sampel diprogram suhu dengan laju terkontrol, suhu terus dipantau. DTA berguna untuk pengukuran derajat kekristalan, penyimakan struktur beda-morfologis berbagai ionomer polimer, pengukuran titik transisi gelas, kajian puncak ganda titik leleh polimer isotaktik, transisi-transisi orde satu kopolimer, annealing polimorf, pengaruh riwayat termal atas sifat, kajian stabilitas polimer, kinetika pirolisis, pengaruh panjangjenis gugus samping atas titik leleh, pengaruh laju pemanasan atas titik leleh, juga untuk penyidikan berbagai jenis polimer komersil Hartomo, A.J., 1995. Universitas Sumatera Utara Diffrensial Thermal Analysis DTA adalah suatu cara untuk menentukan perubahan sifat-sifat khusus panas dari suatu bahan sampel dengan mengukur dan mencatat kedua- duanya, temperatur T o C dan dari bahan sampel dan perbedaan temperatur ΔT o C diantara dua sampel yang diukur dan satu bahan pembanding yang panasnya stabil, seperti α-alumina atau bubuk pengaman seperti pada sekering, sementara pemanas berlangsung dengan kecepatan konstan pemanas oven dengan menghasilkan panas ideal. Cara ini selalu dilakukan dalam industri-industri. Dengan kata lain Diffrensial Thermal Analysis DTA adalah cara untuk mendeteksi dan mengukur bagian bahan yang tidak seimbang tidak stabil dalam temperatur dengan bahan pembanding bila terjadi reaksi endotermik perubahan panas dalam atau eksotermik perubahan panas luar dalam sampel pada proses pemanasan. Warman, 1994 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Alat -