4. Faktor Psikologi
Tidak jarang kita jumpai banyak orang merasa stres karena apa yang menjadi impiannya selama ini belum atau bahkan tidak terwujud, atau faktor
pekerjaan di kantor yang di bawah tekanan sehingga mudah sekali orang menjadi stress. Atau seseorang yang sangat rentan mengalami stress karena masalah yang
sebenarnya masih bisa diatasinya. Apapun wujud dan sebab dari stres itu secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan seksnya. Mereka merasa tidak
bergairah dalam menjalani hidup apalagi seseorang yang mengalami stres berat.
5. Faktor Pasangan
Yang dimaksud disini adalah faktor suami atau istri, kadang kala kita sudah menggebu dan sangat bergairah ingin sekali berhubungan suami istri
ataubercinta dengan pasangan . Dan tidak jarang pasangan kita menolak untuk diajak berhubungan. Banyak alasan yang diutarakan karena penolakannya.
Akibatnya gairah kita yang tadinya membara menjadi dingin seketika karena penolakan pasangan kita.
3.5. Persepsi suami dan istri tentang pengaruh tubektomi terhadap respon seksual.
Respon seksual antara suami dan istri di anggap sebagai rasa suka cita bagi setiap pasangan yang telah menikah. Setelah menikah mereka mendapatkan
keturunan dan mengikuti program pemerintah maka di wajibkan bagi ibu untuk melakukan tubektomi bagi pasangan usia subur PUS dan wanita dengan kondisi
kesehatan yang mengharuskan untuk melakukan tubektomi. Istri sering mengalami kecemasan pada saat memilih kontrasepsi tubektomi sehingga suami
diikut sertakan dalam konseling. Tujuan dilakukannya konseling kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
tubektomi di harapkan agar suami mengerti secara terperinci dan jelas manfaat dari kontrasepsi tubektomi. Dari penjelasan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan resproduksi serta aktif dalam penggunaan kontrasepsi ini Pinem,2002.
Pasangan yang memilih metode tubektomi akan terbebas dari rasa kecemasan akan terjadinya kehamilan. Ketakutan akan kehamilan apabila
terlambat haid atau lupa belum melakukan kontrasepsi seperti minum pil atau suntik sehingga dapat memicu permintaan untuk dilakukan tubektomi. Wanita
yang melakukan tubektomi akan merasa terbebas dari kecemasan kehamilan, pasangan ini menikmati koitus dengan cara yang sebelumnya tidak mereka
lakukan. Pasangan ini juga akan terbebas dari kecemasan terhadap biaya, karena tubektomi dilakukan sekali seumur hidup Suzanne, 2008.
Peneliti mencatat bahwa wanita dan pasangannya lebih menikmati seks karena mereka bebas dari rasa cemas atas potensi kehamilan yang tidak
direncanakan. Hasil penelitian diatas tidak menemukan secara jelas apa penyebab kondisi diatas, namun dimungkinkan karena perasaan bebas dari rasa kecemasan
ada terjadi kehamilan yang tidak diinginkan Okezone, 2010. Hasil penelitian Smith menunjukka n bahwa wanita yang telah menjalani
prosedur tubektomi menunjukkan resiko rendah terhadap masalah-masalah seksual tertentu disfungsi seksual. Bahkan mereka cenderung lebih bahagia
dengan kehidupan seksualitas dari wanita lain yang tidak melakukan tubektomi. Salah satu faktor yang menakutkan bagi wanita yang tubektomi adalah mengalami
resiko disfungsi seksual.
Universitas Sumatera Utara
Secara fisiologis tidak ada alasan bahwa tubektomi akan menyebabkan masalah seksual. Disamping itu hasil penelitian menemukan 36 wanita yang
telah menjalani tubektomi mendapat respon seksual yang sangat tinggi kepuasannya, sedangkan pada wanita yang tidak menjalani tubektomi hanya 30
yang menunjukkan rasa kepuasan terhadap respon seksual yang sangat tinggi Sahid, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Penelitian
Tubektomi adalah suatu operasi kecil yang dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran indung telur sehingga sperma dan indung telur
tidak bisa bertemu BKKBN, 1993. Manfaat tubektomi adalah cara yang efektif untuk mencegah kehamilan
lebih dari 99. Tidak ada efek samping dalam jangka waktu panjang, tidak mempengaruhi proses menyusui, pembedahan secara sederhana, dapat dilakukan
dengan anastesi lokal, dan tidak tergantung pada faktor senggama. Bagi wanita yang beresiko kesehatannya dianjurkan untuk melakukan kontrasepsi tubektomi
dan tidak mengganggu hubungan seksual.
Skema 1. Persepsi suami dan istri terhadap pengaruh tubektomi terhadap respon seksual
2. Defenisi Operasional
Persepsi adalah tanggapan pandangan, pemahaman pasangan suami dan istri yang berada di kelurahan kemenangan tani kecamatan medan tuntungan
tentang tubektomi terhadap respon seksual. Respon seksual adalah adaptasi gambaran adaptasi fisik terhadap respon
seksual pada tiap tahap yaitu tahap exicetement, plateu, orgasmus, resolusi yang menunjukkan menatau penurunan kemampuan frekuensi seksualitas, perubahan
seksualitas.
Tubektomi Persepsi suami
istri terhadap respon seksual
-Positif -Negatif
Universitas Sumatera Utara