63
c. Doing Male Femaling
Ketika berumur 15 tahun, Subjek pernah melakukan percobaan bunuh diri “Ya bingungla, itula makanya itu dulu Kak Ilo mau bunuh diri...... Umur
berapa ya? 14, 15 gitu la.” S1.W1b. 1424-1425, 1431hal. 30
Pada saat itu Subjek merayu dan berlanjut ke hubungan seksual dengan seorang laki-laki yang disukainya. Laki-laki tersebut tidak menerima kejadian
tersebut dan menuduhnya homoseksual dan menyebarkan kejadian tersebut ke orang lain.
“Memang ada kejadiannya, Kak Ilo itu kan dulu pertama kali eee melakukan seks, meluk laki-laki itu, laki-laki yang Kak Ilo pelukin, Kak
Ilo cumbuin la, gak terima dalam keadaan seperti ini Kak Ilo, gitu kan. Gak terima dengan keadaan Kak Ilo, dia bilang gini ma Kak Ilo,’Ih,
eee....si Ilo homoseks, si Ilo homoseks’, kan kita malu, keluarga malu, sampai orang tuapun nanya kita.”
S1.W1b. 1448-1457hal. 31.
Tersebarnya berita mengenai kejadian tersebut membuat Subjek malu dan memikirkan hal tersebut, mempertanyakan mengapa dia bisa menyukai laki-laki,
bukan perempuan seperti laki-laki normal lainnya. Berita tersebut menyebar hingga ke keluarganya, tidak kuat menahan rasa malu, Subjek melakukan
percobaan bunuh diri. “SMP kelas 3, kelas 2, di situlah Kak Ilo dari mulai orang tau aib Kak
Ilo. Aib kita itu tadi di situlah kita rasanya ingin bunuh diri. Setres, suntuk, berpikir seperti apa kita ini, di situlah dulu kita berpikir berat kali
kita berpikir, seperti apa gitu ya. Dari situlah kita berpikir ‘Ih kok bisa kek gini aku ya, kok bisa, kok bisa suka sama laki-laki ya? Kenapa gak
perempuan aja yang kusukai? Kenapa laki-laki yang kusukaain?’ Dari situ la aku berpikir dulu....... Tersebar, sampai di lingkungan orang tua,
ibu-ibu, dan perempuan, dan Kak Ilo pun tau biangnya siapa gitu kan. Kita datangin, dan dia pun kayak ngak ada permasalahan buat dia gitu,
sementara sama kita itu masalah paling terbesar dalam hidup kita. Itulah masalah yang paling terbesar dalam hidup kita, sementara dia kayak gak
ada kejadian. ‘Eh suka hati, memang kau homo kok’, dia bilang seperti
Universitas Sumatera Utara
64 itu. Kak Ilo setres kali mikirnya, tiap hari melamun aja, gak pernah
bahagia, kurasa hampir-hampir dua bulan, di situlah Kak Ilo minum baygon. Lebih bagus aku mati aja la, hidup di dunia pun buat malu,
mempermalukan orang tua, mempermalukan diri sendiri, mempermalukan saudara-saudaraku yang lain, seperti itu. Ya udahlah,
minum baygon, ternyata gak mati. Kalo mati kan enak juga kemaren itu.”
S2.W1b. 1435-1445, 1459-1478hal. 30-31.
Subjek saat itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan sempat diopname.
“Dibawa Kak Ilo, langsung dibawa ke rumah sakit bakti, ya uda dikasi susu, dimuntahkan, susu, muntahkan.....Dikasi susu muntahkan, baru
diopname, ya gitu lah.” S2.W1b. 1485-1487, 1489-1490hal. 32.
d. Constituting Male Femaling