Perhitungan Hubung Singkat Dan Batas Harmonisa

Hasil pengukuran dilapangan dengan menggunakan alat ukur Power Q plus MI 2492 merk METREL pada sistem di gedung Rektorat - Puskom dapat dilihat bentuk gelombang arus hasil pengukuran dengan THD I sebesar 20,7 . Dari Tabel 3.4 terlihat harmonisa arus orde ke 3, dan 5 yang masih melebihi standar IEEE 519- 1992 yaitu sebesar 17,781 A, dan 3,161 A dari arus fundamental sebesar 88,98 A. Persen harmonisa orde ke 3 sebesar 19,98 dan persen harmonisa orde ke 5 sebesar 3,55. Sementara harmonisa orde lainnya masih dibawah kondisi yang diizinkan. Pemodelan pemakaian single tuned filter dan filter orde tiga dengan MATLABSIMULINK sesuai data pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui hasil minimalisasi harmonisa dan perbaikan faktor daya sistem. Dalam hal ini dipilih amplitudo frekuensi harmonisa yang tertinggi yaitu frekuensi harmonisa ke 3 h = 3 diantara amplitudo frekuensi harmonisa yang lainnya. Setelah penetapan frekuensi harmonisa ke 3 yang akan diminimalisasi, maka selanjutnya perlu dilakukan perhitungan filter untuk meminimalisasi harmonisa dan perbaikan faktor daya sistem tersebut.

3.6. Perhitungan Hubung Singkat Dan Batas Harmonisa

Rangkaian ekivalen analisa satu fasa menurut Gambar 3.3 untuk nilai X 1 reaktansi hubung singkat merupakan jumlah reaktansi transformator dengan reaktansi saluran. Dari data Spesifikasi Transformator Distribusi dengan kapasitas transformator 3 fase 160kVA, 20kV400V, dengan impedansi hubung singkat Zsc = 3 0.03pu. Universitas Sumatera Utara Dimana: Untuk menentukan arus dasar sesuai dengan Persamaan 2.44 yaitu: Untuk menentukan MVA hubung singkat sesuai dengan Persamaan 2.46 yaitu: Untuk menentukan impedansi dasar sesuai dengan Persamaan 2.47. Universitas Sumatera Utara Sehingga nilai impedansi transformator sesuai dengan Persamaan 2.48 yaitu: = 0,03 Ω Nilai induktansi transformator L pada frekuensi 50 Hz dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.50. Untuk mengetahui arus hubung singkat pada panel utama gedung Rektorat - Puskom sesuai dengan Persamaan 2.51 dimana terlebih dahulu dihitung nilai impedansi total sistem dari transformator ke panel utama gedung Rektorat - Puskom Z S yaitu: Z S sistem = 0,03 + 0.139+j0.1286 = 0,169 + j0,1286 Zs system = 0.2124 Universitas Sumatera Utara Arus beban nominal sebesar I L = 1600001,732x400 = 231A Maka harga dari SCR Short Circuit Ratio yang dipakai untuk menentukan batas arus harmonisa sesuai standar IEEE 519-1992 pada sistem kelistrikan sesuai dengan Persamaan 2.52 di gedung Rektorat - Puskom yaitu: Nilai SCR masih dibawah nilai 20, maka sesuai Tabel 2.2 batas arus harmonisa standar IEEE 519-1992 yaitu THD I sebesar 5. Dari nilai ini sudah jelas bahwa sistem kelistrikan di gedung Rektorat - Puskom tidak boleh melebihi standar yaitu THD arus sebesar 5. Dalam hal ini single tuned filter dan filter orde tiga dan diletakkan pada panel utama di gedung Rektorat - Puskom, dengan total daya sebesar 103440 watt. Penempatan single tuned filter dan filter orde tiga digedung Rektorat - Puskom untuk mengurangi harmonisa menuju ke panel utama. Pengukuran di panel utama dilakukan untuk mengetahui besar arus beban maksimum rata-rata untuk perhitungan SCR sistem kelistrikan serta untuk mengetahui karakteristik harmonisa untuk single tuned filter dan filter orde tiga di gedung Rektorat - Puskom. Karakteristik harmonisa pada panel utama gedung Rektorat - Puskom listrik merupakan data input simulasi. Rangkaian simulasi Universitas Sumatera Utara MATLABSIMULINK harus merujuk sesuai diagram satu garis Gambar 3.2, mulai dari transformator sampai ke panel utama gedung Rektorat - Puskom.

3.7. Perhitungan Single Tuned Filter