Data Spesifikasi Transformator dan Kabel Data Spesifikasi Transformator Distribusi Data Spesifikasi kabel Data Pengukuran Di Panel Utama Dengan METREL

terdistorsi akibat harmonisa dan spektrum harmonisa untuk tiga fasa. Secara visualisasi, spektrum harmonisa ini memberikan gambaran besar harmonisa yang terjadi karena pengoperasian beban non linier. Untuk menghitung kapasitas hubung singkat didapat berdasarkan data transformator dan data kabel yang digunakan. Dimana hasil perhitungan hubung singkat ini untuk mendapatkan rangkaian ekivalen satu fasa dengan sistem sumbernya seperti Gambar 3.3. Gambar 3.3. Rangkaian ekivalen perhitungan hubung singkat [Panel utama X kabel pu X trafo pu V pu I SC Dari hasil perhitungan hubung singkat akan dipergunakan untuk menentukan nilai ratio arus hubung singkat dengan arus beban atau Short Circuit Ratio SCR, seperti pada Persamaan 2.52. Dimana SCR adalah perbandingan antara arus hubung singkat dengan arus beban maksimum sebagai batas arus harmonisa sesuai standar IEEE 519-1992.

3.4. Data Spesifikasi Transformator dan Kabel

Untuk menentukan parameter single tuned filter dan filter orde tiga pelaksanaan penelitian dimulai dengan mendapatkan data transformator dan impedansi saluran. Universitas Sumatera Utara

a. Data Spesifikasi Transformator Distribusi

Kapasitas daya Transformator 3 fase 160kVA, Tegangan 20 kV400 V Hubungan Dyn5 Impedansi Zsc : 3 Pendingin minyak : Diala B Kenaikan suhu minyak: 55 o C

b. Data Spesifikasi kabel

Kabel yg digunakan jenis TIC 4 30 AWG dari transformator ke panel utama dengan panjang 400 meter. Data kabel dapat dilihat pada Tabel 3.2: Tabel 3.2. Impedansi kabel saluran Jenis kabel Luas penampang Resistasi r ߗ10 ft Reaktansi x ߗ1000 ft Impedansi kabel z ߗ 400 meter TIC 10-7 0,106 0,098 0.139+j0.1286 Dimana 1 ft = 0,3048 m

3.5. Data Pengukuran Di Panel Utama Dengan METREL

Universitas Sumatera Utara Pengukuran karakteristik harmonisa pada panel utama gedung Rektorat ‐ Puskom Universitas Malikussaleh dilakukan dengan menggunakan alat ukur harmonisa. Parameter data yang dapat diambil adalah komponen harmonisa tegangan, komponen harmonisa arus, faktor daya, daya aktif, daya reaktif dan daya semu seperti tertampil pada Tabel 3.3. Dari pengukuran tersebut akan terlihat nilai setiap orde harmonisa dan daya yang terukur, terutama daya reaktif yang nantinya digunakan untuk menghitung besar kapasitas kapasitor yang harus digunakan sebagai kompensasi faktor daya sistem. Tabel 3.3. Data hasil pengukuran tegangan fasa, arus fasa, daya, faktor daya, besar THD tegangan dan arus. Symbol Name Unit L1 L2 L3 Total U Phase voltage V 211 214.1 208.9 I Phase current A 77.161 99.015 90.874 S Apparent power kVA 16.3 21.2 19 56.5 P Active power kW -12.2 -16 -14.3 -42.5 Q Reactive power kVAr -10.4 -14 -12,6 -37.4 THD U Total harmonic distortion 2.2 2.2 2.2 THD I Total harmonic distortion 18.3 18.3 20.7 Inductive, Capacitive I I I I Uxx Phase to phase voltage V U12 368.6 U23 367.2 U13 362.3 Universitas Sumatera Utara THD Uxx Phase to phase voltage – THD Inull A 53.209 Freq 50.13 Data hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Power Q Plus merk METREL dalam bentuk tabel yaitu tegangan dan arus harmonisa orde h dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Data hasil pengukuran tegangan dan arus harmonisa orde h. Order harmonisa h Line-1 V1Volt Line-2 V2Volt Line-3 V3Volt Line-1 I1Ampere Line-2 I2Ampere Line-3 I3Ampere 0 0.1 0.2 0.155 0.003 0.203 1 210.9 214.1 208.8 75.918 97.395 88.98 2 0.1 0.1 0.1 0.235 0.63 0.166 3 1.6 1.4 1.1 13.444 17.112 17.781 4 0 0.1 0 0.139 0.191 0.012 5 3.5 3.9 3.5 2.284 3.998 3.161 6 0 0 0 0.049 0.161 0.081 7 2 1.8 2.5 1.418 1.079 3 8 0 0.1 0.064 0.15 0.131 9 0.5 0.8 0.5 1.234 1.936 1.644 10 0 0 0 0.096 0.193 0.076 11 0.1 0.7 0.6 0.839 0.785 0.418 12 0.1 0.1 0.1 0.088 0.124 0.029 Universitas Sumatera Utara 13 0.8 0.6 0.7 0.666 0.133 0.647 14 0 0 0 0.043 0.118 0.016 15 0.5 0.6 0.5 0.31 0.49 0.175 16 0 0 0 0.156 0.073 0.082 17 0.6 0.2 0.7 0.406 0.087 0.23 18 0 0 0 0.085 0.133 0.041 19 0.5 0.1 0.5 0.242 0.05 0.299 20 0 0 0 0.074 0.078 0.125 21 0.3 0.1 0.2 0.148 0.105 0.231 22 0.2 0.1 0.1 0.386 0.416 0.385 23 0.6 0.2 0.4 1.162 0.992 0.925 24 0.1 0.2 0.1 0.466 0.493 0.419 25 0.1 0.1 0.2 0.154 0.184 0.126 26 0 0.1 0 0.195 0.135 0.208 27 0 0.1 0.1 0.231 0.021 0.169 28 0.1 0 0 0.083 0.094 0.033 29 0 0 0 0.214 0.054 0.132 30 0.1 0 0 0.129 0.061 0.093 31 0.1 0.1 0.1 0.041 0.095 0.186 32 0 0 0.1 0.176 0.17 0.133 33 0.1 0.1 0 0.053 0.056 0.135 34 0.1 0.1 0.1 0.086 0.057 0.205 35 0.1 0.1 0.1 0.104 0.031 0.047 36 0 0 0 0.141 0.067 0.13 37 0.1 0.1 0.1 0.039 0.153 0.057 38 0 0.1 0 0.043 0.115 0.172 Universitas Sumatera Utara 40 0.1 0 0.1 0.162 0.182 0.132 44 0.1 0 0 0.24 0.114 0.053 48 0 0.1 0.1 0.115 0.095 0.217 49 0 0 0 0.043 0.138 0.082 THD 2.20 2.20 2.20 18.30 18.30 20.70 Sedangkan bentuk gelombang hasil pengukuran gelombang tegangan dan arus untuk tiga fasa dapat dilihat pada Gambar 3.4. 19.969 39.938 59.907 79.876 99.845 119.814 139.783 159.752 179.721 199. -327.79 -295.24 -262.69 -230.14 -197.59 -165.04 -132.49 -99.94 -67.39 -34.84 -2.29 30.26 62.81 95.36 127.91 160.46 193.01 225.56 258.11 290.66 323.21 -327.79 -295.24 -262.69 -230.14 -197.59 -165.04 -132.49 -99.94 -67.39 -34.84 -2.29 30.26 62.81 95.36 127.91 160.46 193.01 225.56 258.11 290.66 323.21 -327.79 -295.24 -262.69 -230.14 -197.59 -165.04 -132.49 -99.94 -67.39 -34.84 -2.29 30.26 62.81 95.36 127.91 160.46 193.01 225.56 258.11 290.66 323.21 Power screen Started at 31.05.2011. 20:01:06 IA [ph1] Current [ph2] Current [ph3] Current ms Gambar 3.4. Hasil pengukuran bentuk gelombang arus tiga fasa Hasil pengukuran bentuk gelombang arus perfasa yaitu fasa R, fasa S dan fasa T dapat dilihat pada Gambar 3.5, 3.6 dan 3.7. Sedangkan bentuk gelombang arus hasil pengukuran dengan THD I sebesar 20,7 dapa dilihat pada Gambar 3.8. Universitas Sumatera Utara 19.969 39.938 59.907 79.876 99.845 119.814 139.783 159.752 179.721 199.6 Power screen Started at 31.05.2011. 20:01:06 IA -266.01 -239.41 -212.81 -186.21 -159.61 -133.01 -106.41 -79.80 -53.20 -26.60 14.21f 26.60 53.20 79.80 106.41 133.01 159.61 186.21 212.81 239.41 266.01 [ph1] Current ms Gambar 3.5. Hasil pengukuran bentuk gelombang arus pada fasa R 19.969 39.938 59.907 79.876 99.845 119.814 139.783 159.752 179.721 199.6 Power screen Started at 31.05.2011. 20:01:06 IA -327.79 -295.24 -262.69 -230.14 -197.59 -165.04 -132.49 -99.94 -67.39 -34.84 -2.29 30.26 62.81 95.36 127.91 160.46 193.01 225.56 258.11 290.66 323.21 [ph2] Current ms Gambar 3.6. Hasil pengukuran bentuk gelombang arus pada fasa S Universitas Sumatera Utara 19.969 39.938 59.907 79.876 99.845 119.814 139.783 159.752 179.721 199. Power screen Started at 31.05.2011. 20:01:06 IA -296.92 -267.11 -237.31 -207.50 -177.69 -147.89 -118.08 -88.27 -58.47 -28.66 1.15 30.95 60.76 90.57 120.37 150.18 179.99 209.79 239.60 269.41 299.21 [ph3] Current ms ms Gambar 3.7. Hasil Pengukuran bentuk gelombang arus pada fasa T 19.969 39.938 59.907 79.876 99.845 119.814 139.783 159.752 179.721 199 Power screen Started at 31.05.2011. 20:01:06 IA -296.92 -267.11 -237.31 -207.50 -177.69 -147.89 -118.08 -88.27 -58.47 -28.66 1.15 30.95 60.76 90.57 120.37 150.18 179.99 209.79 239.60 269.41 299.21 [ph3] Current ms Gambar 3.8. Bentuk gelombang arus hasil pengukuran dengan THD I sebesar 20,7 dengan arus RMS sebesar 90,874 Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran dilapangan dengan menggunakan alat ukur Power Q plus MI 2492 merk METREL pada sistem di gedung Rektorat - Puskom dapat dilihat bentuk gelombang arus hasil pengukuran dengan THD I sebesar 20,7 . Dari Tabel 3.4 terlihat harmonisa arus orde ke 3, dan 5 yang masih melebihi standar IEEE 519- 1992 yaitu sebesar 17,781 A, dan 3,161 A dari arus fundamental sebesar 88,98 A. Persen harmonisa orde ke 3 sebesar 19,98 dan persen harmonisa orde ke 5 sebesar 3,55. Sementara harmonisa orde lainnya masih dibawah kondisi yang diizinkan. Pemodelan pemakaian single tuned filter dan filter orde tiga dengan MATLABSIMULINK sesuai data pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui hasil minimalisasi harmonisa dan perbaikan faktor daya sistem. Dalam hal ini dipilih amplitudo frekuensi harmonisa yang tertinggi yaitu frekuensi harmonisa ke 3 h = 3 diantara amplitudo frekuensi harmonisa yang lainnya. Setelah penetapan frekuensi harmonisa ke 3 yang akan diminimalisasi, maka selanjutnya perlu dilakukan perhitungan filter untuk meminimalisasi harmonisa dan perbaikan faktor daya sistem tersebut.

3.6. Perhitungan Hubung Singkat Dan Batas Harmonisa