Latar Prof. Dr. Tulus, M. Si

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar

Belakang Perkembangan teknologi telah mempengaruhi sistem tenaga listrik, hal ini bisa dilihat dari banyaknya penggunaan peralatan listrik di setiap tempat. Seiring dengan banyaknya penggunaan peralatan listrik maka akan mempengaruhi kualitas sistem tenaga. Kualitas sistem tenaga berhubungan erat dengan kualitas daya Power Quality. Kualitas daya tidak hanya berkaitan dengan amplitudo tegangan suplai atau frekuensi, tetapi juga bentuk gelombang arus dan tegangan. Kualitas daya yang buruk salah satunya ditandai dengan tingginya kandungan harmonisa. Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul dari pengoperasian beban listrik yang sebagian besar disebabkan oleh beban non linier, dimana pada awalnya harmonisa adalah gejala pembentukan gelombang‐gelombang dengan frekuensi yang berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi fundamentalnya [1,2,3]. Sebagai contoh, frekuensi dasar suatu sistem tenaga listrik adalah 50 Hz, maka harmonisa keduanya adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonisa ketiga 150 Hz dan seterusnya. Gelombang ini kemudian Universitas Sumatera Utara menumpang pada gelombang aslinya sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya. Penyebab munculnya harmonisa disebabkan oleh banyaknya penggunaan beban non linier. Beban linier dan beban non linear adalah dua jenis beban yang dikenal dalam sistem tenaga listrik. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang antara tegangan dan arus yang sama, artinya arus yang mengalir berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan impedansinya. Sementara itu beban non linier adalah bentuk gelombang keluaran yang tidak sama dengan tegangan masuk dalam setiap setengah siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya . Beban non linear pada umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat saklar yang bekerja pada setiap siklus gelombang dari sumber tegangan. Proses ini menghasilkan gelombang yang tidak sinusoidal. Beban non linear juga merupakan pembangkit harmonisa yang paling dominan di gedung Rektorat ‐ Puskom Universitas Malikussaleh Lhokseumawe seperti Komputer, AC dan penerangan dengan total daya terpasang sebesar 95,44 kW. Penyebab faktor daya rendah yang paling dominan yaitu penerangan ballast magnet dengan faktor daya 0,45 dengan total daya terpasang sebesar 13,824 kW. Universitas Sumatera Utara Kemudian beban pendingin udara dengan total daya terpasang sebesar 71,616 kW. Pengukuran awal yang sudah dilakukan pada panel di lokasi penelitian dengan THD I sebesar 20,7. THD I tersebut jika mengacu terhadap standar IEEE 519‐1992 maka THD I pada pengukuran awal tersebut melebihi standart yang ditetapkan yaitu dibawah 5. Diperlukan suatu peralatan untuk meminimalisasi harmonisa dalama memperbaiki kualitas daya di gedung Rektorat‐Puskom Universitasa Malikussaleh Lhokseumawe, kebanyakan besar beban yang ada merupakan beban non linier. Diperlukan suatu peralatan untuk meminimalisasi harmonisa dalam memperbaiki kualitas daya di gedung Rektorat ‐ Puskom Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, dimana sebagian besar beban yang digunakan merupakan beban non linear. Penggunaan filter pasif salah satu cara dalam meminimalisasi harmonisa. Filter pasif mempunyai berbagai tipe. Pada umumnya tipe dari rangkaian filter pasif adalah single tuned filter, filter orde dua, filter orde tiga serta filter tipe C. Penelitian ini menganalisis kesesuaian dari dua tipe filter pasif yaitu single tuned filter terhadap filter pasif orde tiga dalam meminimalisasi harmonisa pada transformator yang disebabkan oleh beban non linear di gedung Rektorat – Puskom Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Adapun alasan menggunakan dua buah filter tersebut karena single tuned filter dan filter orde tiga dikarenakan pada Universitas Sumatera Utara penelitian sebelumnya belum ada perbandingan pemakaian filter dalam satu titik gangguan dalam meminimalisasi harmonisa dan penelitian ini juga orde harmonisa yang dipakai merupakan orde harmonisa ke‐3. Titik pengukuran beban non linier difokuskan pada panel PCC utama, disebabkan PCC utama tersebut terdapat peralatan pembangkit harmonisa yang cukup tinggi. Pembangkit harmonisa yang tinggi tersebut akan mempengaruhi sistem yang lebih luas. Dengan meminimalisasi harmonisa pada panel PCC utama, tentunya akan mengurangi harmonisa yang menuju ke bus transformator sehingga kualitas daya sistem secara keseluruhan akan lebih baik. Dengan demikian kualitas daya akan lebih baik dan pembebanan transformator lebih maksimal. Banyak metode yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dalam meminimalisasi harmonisa serta memperbaiki faktor daya, adapun penelitian ‐ penelitian sebelumnya dengan dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1. Penelitian‐ penelitian yang telah dilakukan [4,5,6,7] N o Nama Judul Penelitian Jenis Beban Metode Filter yang Dirancang Tempat dan Tahun Penelitian 1. Gonzalez D.A dan McCall J.C 1986 [4] Design of Filters to Reduce Harmonic Distortion in Industrial Power Systems Beban non linear Arc Furnace, six pulse rectifier, kapasitor untuk filter belum terpasang pada sistem. Simulasi Program Filter pasif : Single Tuned Filter untuk harmonisa ke-5 dan High Pass Filter untuk harmonisa ke-7 McGraw Edison Power System Division of Cooper Industries, Canonsburg, 1986 Universitas Sumatera Utara 2. L.I.Koverni Kova . 2010 [5] Centralized normalization of harmonic voltages by the third-order passive filter Beban gardu tran smisi dengan tegangan 220kV pada jaringan pan- jang 900 km. Simulasi prpgram Filter pasif orde tiga untuk harmonisa ke-3, 5 dan 7. The Siberia Branch of the Russian Academy of Sciences Energy System Inst. 2010. 3 T. Messikl, S. Mekhilef and N.A. Rahim 2010 [6] Adaptive Notch Filter for Harmonic current Mitigation Beban non linear Arc Furnaces kapasitor untuk filter telah terpasang pada system Simulasi Program Filter Pasif dan filter aktif Electrical Laboratorium University Malaya, 2010 4 Chacpkphed Madtharad and Mark Mcgrana. 2008 [7] Harmonic Filter Design For Induction Furnace Load in 22 kV Distribution System Beban non linear dengan kapasitas 27 MW, 22Kv Simulasi Program Filter Pasif: High pass Filter Untuk Harmonisa ke 5,11 dan 13 Proficial Electricity Auharity PEA Thailand, 2008 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian – penelitian yang telah dilakukan adalah penulis menggunakan dua buah filter dalam menganalisis harmonisa yang terjadi di titik gangguan yaitu Biro Rektorat – Puskom Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.

1.2 Perumusan