Uji struktur kristal dengan XRD

14 Terjadinya ekslusi fluks karena pada saat medan eksternal diberikan pada superkonduktor akan timbul arus pada permukaan sampel, arus ini akan menginduksikan medan magnet B di dalam sampel yang arahnya berlawanan dengan arah medan eksternal. Magnet akan jatuh saat TTc, saat ini bahan dalam keadaan normal.

4.2 Uji struktur kristal dengan XRD

Dengan mengetahui pola difraksi sinar-x dapat dilihat dan dipelajari perkembangan fase-fase yang terbentuk selama proses sebelumnya. Tujuan lainnya adalah menganalisis kemurnian fase dan jenis fase impuritas serta untuk menentukan struktur kristal berdasarkan identifikasi intensitas sinar-x terhadap sudut 2θ. Sudut difraksi 2θ diambil dari 10° sampai dengan 80°. Untuk uji struktur kristal superkonduktor dilakukan berdasarkan data pola difraksi sinar x dari sampel YBCO. Puncak-puncak difraksi yang tajam dari pola difraksi menunjukkan bahwa sampel telah mengkristal dengan baik. Selanjutnya pola difraksi masing-masing sampel dianalisis dengan menganggap sampel berfasa tunggal, memiliki bentuk struktur kristal ortorombik dengan grup ruang Pmmm No.47. Koordinat fraksi atom-atom Y, Ba, Cu dan O ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. koordinat fraksi atom Y, Ba, Cu dan O di dalam sel satuan ortorombik, grup ruang Pmmm pada Tabel Internasional No.47 Atom Koordinat fraksi Y 12, 12, 12 Ba 12, 12, z 12, 12, -z Cu 1 0, 0, 0 Cu 2 0, 0, z 0, 0, -z O 1 12, 0, 0 O 2 0, 12, 0 O 3 0, 12, z 0, 12, -z O 4 0, 0, z 0, 0, -z O 5 12, 0, z 12, 0, -z Pola pertumbuhan fasa kristal YBa 2 Cu 3 O 7-x dapat dilihat pada gambar 14, 15 dan 17 yang masing-masing adalah grafik XRD hasil cuplikan pirolisis, kalsinasi dan sintering. Pada cuplikan hasil pirolisis adalah berupa oksida-oksida YBCO-123, YBCO- 211, BaNO 3 2 , BaO, dan CuO sedangkan hasil proses yang berupa gas CO 2 , CO, NO 2 , dan NO merupakan gas yang beracun dihisap melalui instalasi pirolisis. Adanya BaNO 3 2 dalam cuplikan hasil pirolisis mungkin terjadi karena titik leleh dari BaNO 3 2 810 o C belum tercapai, dengan demikian belum terjadi degradasi BaNO 3 2 . Proses kalsinasi dilakukan pada suhu puncak 900 o C sebanyak 3 kali masing- masing selama 4 jam. Hasil kalsinasi dianalisis dengan difraksi sinar-X dan diperlihatkan pada Gambar 15. Gambar 15 menunjukkan bahwa hasil kalsinasi terdiri dari fasa YBCO-123, CuO dan BaO. Keberadaan fasa BaO ini menunjukkan bahwa pada tahap kalsinasi belum semua komponen membentuk YBCO-123. Hal ini didukung oleh munculnya fase CuO. Dari data tersebut disimpulkan bahwa pada cuplikan hasil kalsinasi sudah terbentuk fasa-123, walaupun belum sempurna. Diperoleh data parameter kisi: a = 3.88 1 Å; b = 3.83 1 Å; c = 11.60 5 Å. Tabel 2. Data parameter struktur fasa-123 pada cuplikan produk kalsinasi Atom Faktor hunian atom, g j Koordinat fraksi atom x y z Y 0,5 0,5 0,5 0,5 Ba 0,7 0,5 0,5 0,131 Cu1 1,0 0,0 0,0 0,0 Cu2 1,0 0,0 0,0 0,302 O1 0,63 0,5 0,0 0,0 O2 0,01 0,0 0,5 0,0 O3 1,0 0,0 0,0 0,209 O4 1,0 0,0 0,5 0,748 O5 1,0 0,5 0,0 0,05 15 PIROLISIS CuO BaNO32 BaNO32 YBa2Cu3O7-x Y2BaCuO5 CuO CuO BaNO32 BaO 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 10 20 30 40 50 60 70 80 deg 2 θ Int e ns it y Pada hasil sinter cuplikan tersebut menunjukkan bahwa fasa yang muncul adalah YBCO-123, fasa lain tidak nampak, seperti diperlihatkan pada Gambar 16. Hasil ini menunjukkan bahwa fasa 211 telah bereaksi dengan BaO dan menghasilkan YBCO-123 sehingga fraksi fasa 123 meningkat. Ini berarti bahwa fasa tunggal fasa-123 telah terbentuk dengan sempurna. Unsur-unsur Y, Ba, Cu, dan O berturut-turut sebanyak 1, 2, 3, dan 7-x mol per sel satuan, dimana 0,0 x 0,5; sistem kristal ortorombik, grup ruang : Pmmm Nomor 47. Parameter kisi a = 3,886 2 Å, b = 3,841 2 Å, c = 11,680 6 Å, 2 dan α = = = 90°. Gambar 14. Pola difraksi YBCO pirolisis Tabel 3. Data parameter struktur fasa-123 pada cuplikan produk sintering Atom Faktor hunian atom, g j Koordinat fraksi atom x y z Y 1,0 0,5 0,5 0,5 Ba 1,0 0,5 0,5 0,1452 Cu1 1,0 0,0 0,0 0,0 Cu2 1,0 0,0 0,0 0,3055 O1 0,63 0,5 0,0 0,0 O2 0,01 0,0 0,5 0,0 O3 1,0 0,0 0,0 0,162 O4 1,0 0,0 0,5 0,372 O5 1,0 0,5 0,0 0,302 16 KALSINASI YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x BaO YBa2Cu3O7-x BaO CuO YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x 100 200 300 400 500 600 700 800 900 10 20 30 40 50 60 70 80 deg 2θ Int ens it y Gambar 15. Pola difraksi YBCO kalsinasi Gambar 16. Fitting difraksi YBCO kalsinasi 17 SINTERING YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x YBa2Cu3O7-x 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 10 20 30 40 50 60 70 80 deg 2θ Int ens it y Gambar 17. Pola difraksi YBCO sintering Gambar 18. Fitting difraksi YBCO sintering . 18 average freq 0.00000 0.02000 0.04000 0.06000 0.08000 0.10000 0.12000 0.14000 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 average frek

4.3 Pengukuran konduktivitas σ dan