Superkonduktor Tipe II Superkonduktor Keramik

4 dimana 2 2 4 e n mc e    4 Dengan, m = massa elektron e = muatan elektron c = kecepatan cahaya n e = jumlah elektron per cm 3 dalam keadaan superkonduktif 2.4 Tipe Superkonduktor a. Superkonduktor Tipe I Superkonduktor Tipe I adalah superkonduktor dari unsur-unsur logam murni seperti Hg, Pb, Nb, In, Sn dan sebagainya. Superkonduktor Tipe I ini hanya memiliki satu nilai medan magnet kritis Hc dan hanya mampu mempertahankan superkonduktivitas dalam medan magnet yang lebih kecil dari 1000 Gauss Van Vlack, 1991. Agar tetap superkonduktif bahan Tipe I harus menolak seluruh medan magnet internal. Untuk menghalau fluks magnetik tersebut diperlukan energi dan energi yang dipergunakan adalah energi bebas superkonduktor the superconductor’s free energy . Jika ”budget” energi bebas habis terpakai atau tidak mencukupi, bahan tidak lagi ada dalam keadaan superkonduksi.

b. Superkonduktor Tipe II

Superkonduktor tipe II merupakan superkonduktor paduan logam alloy, misalnya NbC, NbAlGe, YBCO, BSCCO dan lain-lain E. H. Rhoderick, 1969. Superkonduktor Tipe II ini memiliki dua medan magnet kritis, yaitu medan magnet kritis atas Hc 2 dan medan magnet kritis bawah Hc 1 . Hc 1 didefinisikan sebagai medan kritis yang memisahkan superconducting state dan keadaan mixed state keadaan campuran dan Hc 2 adalah medan magnet luar maksimum sebelum terjadi peralihan ke keadaan normal. Untuk H  Hc 1 , superkonduktor Tipe II berada dalam keadaan Meissner yang bersifat diamagnet sempurna. Untuk H  Hc 1 , sebagian medan magnet eksternal sudah menembus bahan dan vorteks mulai terbentuk. Kehadiran vorteks tersebut menyebabkan medan magnet induksi dalam bahan superkonduktor tidak berharga nol. Pada keadaan ini disebut bahan dalam keadaan tercampur mixed state dan masih bersifat superkonduktif. Untuk H  Hc 2 penetrasi fluks medan magnet eksternal ke dalam bahan secara menyeluruh. Diagram fase H – T untuk superkonduktor Tipe I dan II ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram fase H-T untuk Superkonduktor a. Tipe I dan b. Tipe II

c. Superkonduktor Keramik

Superkonduktor YBCO memiliki struktur kristal ortorombik, grup ruang Pmmm No. 47 dengan kostanta kisi a = 3,886 Å, b = 3,825 Å dan c = 11,667 Å dan tersusun dari lapisan CuO, BaO, CuO 2 , Y, CuO 2 dan BaO sepanjang sumbu-c sel satuan Gambar 5 Regnault, 1995. Superkonduktor YBCO memiliki 6 atom logam, yaitu Y, 2Ba dan 3Cu dan kandungan oksigen mendekati 7 atom. Pada superkonduktor YBCO terdapat bidang CuO yang memiliki peranan penting dalam menampilkan perilaku bahan tersebut 5 apakah superkonduktif atau non- superkonduktif. Bahan YBCO bersifat superkonduktif dicirikan oleh kedudukan atom oksigen sejajar sumbu-a dan kekosongan berada sejajar sumbu-b pada lapisan CuO, sehingga panjang sumbu-a tidak sama dengan sumbu-b Regnault, 1995. Gambar 4. a Struktur kristal YBCO ortorombik grup ruang Pmmm No. 47 dengan konstanta kisi a = 3,886Å, b = 3,825Å dan c = 11,667Å dan b struktur kristal YBCO tetragonal Regnault, 1995.

2.5 Parameter Kritis Superkonduktor