Metode Analisis Data TINJAUAN PUSTAKA

8 difraksi pengamatan setelah terlebih dulu dipilih bentuk puncak yang paling sesuai. Pada setiap posisi sudut atau setiap titik pada profil pola difraksi, jumlah kontribusi intensitas akibat “overlap” dapat dihitung berdasarkan harga parameter-parameter yang didapat dengan asas perhitungan “least square” Engkir S, 1991.

2.9 Metode Analisis Data

Data difraksi sinar-x dianalisis dengan bantuan perangkat lunak yang disebut RIETAN Rietveld Analysis. Program ini memerlukan dua data masukan, yakni pasangan data intensitas cacahan hasil pengamatan terhadap sudut hamburan dan parameter “least square”. Berdasarkan fungsinya, parameter “least square” terbagi dalam dua kelompok, yakni : a. Parameter profil Parameter profil adalah parameter yang membangun kurva pola difraksi berupa parameter lebar puncak, titik nol detektor, parameter kisi, parameter asimetris dan parameter orientasi terpilih. b. Parameter struktur Parameter struktur adalah parameter yang menentukan besarnya harga faktor struktur. Setiap refleksi Bragg terdiri dari faktor skala, parameter suhu, koordinat fraksi atom, faktor hunian dan momen magnetik. Parameter “least square” dimasukkan dengan urutan sebagai berikut : 1. Parameter Global : Z =Titik nol detektor b ,…b 5 =Parameter intensitas latar belakang 2. ParameterYang Tergantung Fasa: S = Faktor skala U, V, W = Parameter lebar puncak A = Parameter asimetris γ = Fraksi komponen Gauss δ = H k G H k L p1, p2 = Parameter orientasi “preferred” a, b, c = Parameter Kisi Q = Parameter suhu secara keseluruhan G = Faktor hunian atom B = Parameter suhu isotropis x, y, z = Koordinat fraksi atom Hasil pengolahan data dengan metode Rietveld berupa data parameter profil dan parameter struktur hasil penghalusan, faktor R, data intensitas puncak Bragg hasil pengamatan dan hasil perhitungan lengkap dengan indeks miller, posisi puncak-puncak Bragg, harga jarak antar bidang refleksi, harga faktor struktur dan lain-lain. Ukuran yang menunjukkan kesesuaian antara profil difraksi hasil perhitungan dengan hasil pengamatan dinyatakan dengan faktor R yang dinyatakan sebagai berikut :               2 2 1 2 i i i i i wp y w c y y w R     8           i i i p y c y y R     9           k k k I I c I I R     10                 2 1 2 1 2 1 k k k f I c I I R     11 Dimana, R wp = R-pola dengan pemberat R p = R-pola I k 0 = intensitas kurva percobaan yang ditinjau pada refleksi Bragg ke-k diakhiri putaran penghalusan cps I k c = intensitas kurva teoritis yang ditinjau pada refleksi Bragg ke-k diakhiri putaran penghalusan cps y i 0 = intensitas kurva percobaan yang ditinjau pada langkah ke-i y i c = intensitas kurva teoritis yang ditinjau pada langkah ke-i Harga faktor R yang kecil menunjukkan baiknya persesuaian antar pola difraksi hasil pengamatan dan pola difraksi hasil perhitungan Engkir S, 1991.

2.10 Pengamatan Struktur Mikro Dengan SEM