AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK Piper retrofractum VAHL. DAN Tephrosia vogelii HOOK. F.
TERHADAP Crocidolomia pavonana F. DAN Plutella xylostella
L. SERTA KEAMANAN EKSTRAK TERSEBUT TERHADAP Diadegma semiclausum HELLEN
AGUSTIN ZARKANI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul
“AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK Piper retrofractum VAHL. DAN Tephrosia vogelii HOOK. F. TERHADAP
Crocidolomia pavonana F. DAN Plutella xylostella L. SERTA KEAMANAN EKSTRAK TERSEBUT TERHADAP
Diadegma semiclausum HELLEN”
merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan sumber rujukannya. Tesis ini
belum pernah digunakan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, 19 Agustus 2008
Agustin Zarkani NRP A451060051
ABSTRACT
AGUSTIN ZARKANI. Insecticidal Activity of Piper retrofractum Vahl. and
Tephrosia vogelii Hook. f. Extracts on Crocidolomia pavonana F. and Plutella
xylostella L. and the Safety of the Extracts to Diadegma semiclausum Hellen.
Under the direction of DJOKO PRIJONO and PUDJIANTO. The active fractions of ethyl acetate extract of Piper retrofractum Pr fruits
and hexane extract of Tephrosia vogelii Tv leaves and their mixtures were evaluated for their insecticidal activity on second-instar larvae of Crocidolomia
pavonana and Plutella xylostella as well as for their safety to the adults of
Diadegma semiclausum parasitoid. Fraction fr 2 of Pr from vacuum liquid
chromatography VLC and fr 2-4 of Tv from column chromatography CC had strong insecticidal activity on C. pavonana and P. xylostella. In the test with C.
pavonana , the two fractions were more active by feeding than by contact. Based
on LC
50
at 72 hours since treatment HST, fr 2 VLC Pr was 3.8 times more toxic than fr 3 VLC to C. pavonana. Besides, fr 2 VLC Pr was 2.4 times more toxic to C.
pavonana than to P. xylostella. On the contrary, fr 2-4 CC Tv was 1.8 times more
toxic to P. xylostella than to C. pavonana. The mixture of fr 2 VLC Pr and fr 2-4 CC Tv at concentration ratios of 8:5 and 5:1 was antagonistic to C. pavonana and P.
xylostella , respectively. The mixture of fr 3 VLC Pr and fr 2-4 CC Tv, however, had
additive to weak synergistic joint action against C. pavonana. Fr 2 VLC Pr had weak antifeedant effect, whereas fr 2-4 CC Tv showed strong antifeedant effect
against C. pavonana larvae. At equal test concentrations, the treatment with fr 2-4 CC Tv and its mixture with fr 2 KVC Pr caused much lower mortality in D.
semiclausum
parasitoid adults than in its host larvae, P. xylostella. This suggests the selectivity of the test extracts in favour of the parasitoid. In contrast, an
organophosphate profenofos, included in this study as a positive control, was much more detrimental to D. semiclausum than to P. xylostella. In the semifield
experiment, fr 2-4 CC Tv had comparable effect with profenofos and bioinsecticide Bacillus thuringiensis
in reducing the population of C. pavonana larvae on broccoli plants. Thus, T. vogelii extract preparation and, to a limited extent, its mixture with
P. retrofractum extract hold the potential as alternatives to conventional insecticides
for the control of Brassica pests. Keywords
: Botanical insecticides, lethal effect, antifeedant effect, insecticidal joint action, safety, brassica pests, parasitoid.
RINGKASAN
AGUSTIN ZARKANI. Aktivitas Insektisida Ekstrak Piper retrofractum Vahl. dan Tephrosia vogelii
Hook. f. terhadap Crocidolomia pavonana F. dan Plutella xylostella
L. serta Keamanan Ekstrak tersebut terhadap Diadegma semiclausum Hellen. Dibimbing oleh DJOKO PRIJONO dan PUDJIANTO.
Piper retrofractum dan Tephrosia vogelii merupakan dua jenis tanaman yang
memiliki potensi sebagai insektisida nabati. Meskipun sifat insektisida masing- masing tanaman telah dilaporkan, evaluasi campuran P. retrofractum dan T. vogelii
sebagai insektisida nabati masih perlu dilakukan untuk menentukan keefektifannya terhadap ulat kubis Crocidolomia pavonana dan Plutella xylostella serta
keamanannya terhadap parasitoid Diadegma semiclausum. Penelitian ini bertujuan menguji 1 efek racun perut dan kontak komponen ekstrak buah P. retrofractum
dan daun T. vogelii serta campurannya terhadap larva C. pavonana; 2 efek antifeedant
fraksi aktif P. retrofractum dan T. vogelii terhadap larva C. pavonana; 3 efek racun perut fraksi aktif P. retrofractum dan T. vogelii serta campurannya
terhadap larva P. xylostella; 4 keamanan fraksi aktif P. retrofractum dan T. vogelii serta campurannya terhadap imago parasitoid D. semiclausum; dan 5 keefektifan
fraksi aktif P. retrofractum dan T. vogelii serta campurannya terhadap larva C. pavonana
pada tanaman brokoli dalam polybag di lapangan. Ekstrak P. retrofractum diperoleh dari perkolasi serbuk buah dengan pelarut
etil asetat sedangkan T. vogelii diperoleh dari maserasi serbuk daun dengan pelarut heksana. Fraksinasi ekstrak P. retrofractum dilakukan dengan kromatografi vakum
cair KVC, sedangkan fraksinasi ekstrak T. vogelii dengan KVC yang dilanjutkan dengan kromatografi kolom KK. Semua fraksi yang didapat diperiksa
kehomogenan dan kemurniannya dengan kromatografi lapisan tipis KLT dan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT. Uji aktivitas ekstrak dan fraksi insektisida
nabati dilakukan dengan metode residu pada daun dan metode kontak terhadap larva instar II C. pavonana. Setiap ekstrakfraksi diuji pada lima taraf konsentrasi
berdasarkan uji pendahuluan. Selain diuji secara terpisah, fraksi aktif diuji dalam bentuk campuran. Setiap perlakuan dan kontrol diulang lima kali. Hubungan antara
konsentrasi bahan uji dan tingkat kematian serangga diolah dengan analisis probit. Sifat aktivitas campuran komponen ekstrak yang sama dan berbeda masing-masing
diolah berdasarkan model kerja bersama serupa dan bebas. Uji pengaruh fraksi aktif terhadap aktivitas makan larva C. pavonana dilakukan dengan metode residu pada
daun dengan pilihan pada konsentrasi yang setara LC
10
sampai LC
70
. Selain itu, fraksi aktif dan campurannya juga diuji toksisitasnya terhadap larva instar II P.
xylostella dan imago parasitoid D. semiclausum serta diuji secara semilapangan
terhadap larva C. pavonana. Data aktivitas makan larva C. pavonana dan uji semilapangan yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji selang berganda
Duncan pada taraf 5. Pemisahan dengan teknik kromatografi menghasilkan fraksi 2 KVC P.
retrofractum dan fraksi 2-4 KK T. vogelii sebagai fraksi teraktif terhadap larva C.
pavonana dan P. xylostella. Komponen fraksi 2 KVC P. retrofractum bersifat lebih
nonpolar dibandingkan senyawa standar piperin sedangkan komponen fr 2-4 KK Tv
bersifat lebih polar dibandingkan dengan standar rotenon berdasarkan KLT dan KCKT.
Fraksi 2 KVC P. retrofractum dan fraksi 2-4 KK T. vogelii memiliki aktivitas insektisida yang kuat terhadap larva C. pavonana dengan efek racun
perut yang kuat dan efek racun kontak lemah. Berdasarkan LC
50
pada 72 jam sejak awal perlakuan JAP, fraksi 2 KVC P. retrofractum 3,8 kali lebih toksik
daripada fraksi 3 KVC-nya terhadap larva C. pavonana. Selain itu, fraksi 2 KVC P. retrofractum
2,4 kali lebih toksik terhadap larva C. pavonana daripada terhadap larva P. xylostella. Sebaliknya, fraksi 2-4 KK T. vogelii 1,8 kali lebih
toksik terhadap larva P. xylostella daripada terhadap larva C. pavonana. Campuran fraksi 2 KVC P. retrofractum dan fraksi 2-4 KK T. vogelii pada
perbandingan konsentrasi 8:5 dan 5:1 masing-masing bersifat antagonis terhadap larva C. pavonana dan P. xylostella. Fraksi 2 KVC P. retrofractum memiliki efek
antifeedant lemah, sedangkan fraksi 2-4 KK T. vogelii memiliki efek antifeedant
kuat terhadap larva C. pavonana. Campuran fraksi 3 KVC P. retrofractum dan fraksi 2-4 KK T. vogelii bersifta aditif sampai sinergis lemah terhadap larva C.
pavonana. Fraksi 2-4 KK T. vogelii pada 1,5 x LC
95
terhadap larva P. xylostella relatif aman terhadap imago jantan dan betina parasitoid D. semiclausum, sedangkan
fraksi 2 KVC P. retrofractum pada 1 x LC
95
terhadap larva P. xylostella mengakibatkan kematian imago jantan dan betina parasitoid D. semiclausum lebih
dari 50. Pada uji semilapangan, kemampuan fraksi 2-4 KK T. vogelii dalam menurunkan populasi larva C. pavonana pada tanaman brokoli sebanding dengan
kemampuan insektisida sintetik profenofos dan bioinsektida Bacillus thuringiensis sehingga fraksi T. vogelii tersebut layak dikembangkan lebih lanjut.
Kata kunci:
Insektisida nabati, efek letal, efek antifeedant, kerja bersama insektisida, keamanan, hama Brassica, parasitoid.
iii
© Hak cipta milik IPB, tahun 2008
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun dan tanpa izin IPB.
AKIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK Piper retrofractum VAHL. DAN Tephrosia vogelii HOOK. F.
TERHADAP Crocidolomia pavonana F. DAN Plutella xylostella
L. SERTA KEAMANAN EKSTRAK TERSEBUT TERHADAP Diadegma semiclausum HELLEN