42 7
8 9
Keterangan : 1
Kapasitas tangki melihat label tangki 2
Pengukuran bobot knapsack sprayer 3
Pengukuran tinggi tangki 4
Pengukuran panjang tangki 5
Pengukuran lebar tangki 6
Tuas pompa 7
Pengukuran panjang grip penyemprot 8
Pengukuran panjang grip pompa 9
Pengukuran lebar grip pompa
Gambar 16. Pengukuran dimensi knapsack sprayer
C. PERSEPSI SUBYEKTIF
Koresponden yang menjadi subyek wawancara adalah petani pengguna knapsack sprayer. Tidak semua subyek petani yang diukur antropometrinya sekaligus menjadi koresponden wawancara.
Hal ini dikarenakan terdapat petani subyek pengukuran antropometri yang tidak biasa melakukan penyemprotan menggunakan knapsack sprayer sebagaimana yang dijadikan obyek penelitian penulis.
Keadaan ini terjadi pada subyek petani wanita, hanya ada beberapa petani wanita yang melakukan penyemprotan. Total koresponden yang menjadi subyek wawancara adalah 68 orang petani pria dan
40 orang petani wanita. Komposisi pertanyaan dalam wawancara ini meliputi waktu dan lama penyemprotan, luasan area penyemprotan, intensitas penyemprotan, kapasitas penyemprotan,
pengoperasian knapsack sprayer, serta keluhan. Berdasarkan hasil wawancara, umumnya para petani melakukan penyemprotan di lahan pada
pagi hari, yaitu dimulai pukul 05.30-07.30 WIB dan berakhir pukul 10.00-11.30 WIB. Waktu yang dibutuhkan oleh petani untuk menyemprot tanaman bergantung pada luasan lahan tanam serta dosis
pestisida yang akan diaplikasikan ke tanaman budidaya. Luasan lahan tanam yang umum digunakan untuk setiap siklus luasan penyemprotan adalah 2700 m
2
-10000 m
2
. Lama penyemprotan rata-rata petani pada setiap luasan area lahan adalah 3-5 jam untuk petani
pria dan 2-6 jam untuk petani wanita. Jangkauan lama penyemprotan yang biasa dilakukan oleh petani wanita lebih lebar dibandingkan petani pria. Petani wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikan penyemprotan dalam setiap luasan area penyemprotan. Biasanya petani wanita melakukan penyemprotan dengan luasan yang lebih kecil dibandingkan luasan penyemprotan petani
pria. Sebagaimana data wawancara, luasan rata-rata subyek petani wanita adalah 3000-7000 m
2
, sedangkan petani pria dengan memiliki range luasan rata-rata 7000-10000 m
2
. Hal ini memberi pengertian bahwa variabel lama penyemprotan tidak selalu berkorelasi kuat dengan variabel luasan
area penyemprotan, terutama bila perbandingan ini diterapkan pada faktor yang berbeda. Proses wawancara dilakukan di rumah petani, di sawah dan di balai desa. Pada proses
wawancara di lapangan sawah dilakukan ketika petani telah melakukan kegiatan penyemprotan. Hal
43 ini bertujuan agar hasil wawancara memberikan informasi persepsi subyektif yang sah dan terpercaya
sebagaimana keadaan yang dirasakan oleh para petani terkait penggunaan knapsack sprayer. Keluhan yang ditanyakan dalam wawancara ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu keluhan khusus
dalam hubungannya dengan sistem musculoskeletal terkait pemakaian knapsack sprayer setelah penggunaan dan keluhan umum dalam hubungannya dengan penyakit yang diderita oleh petani.
Petani diperkenankan memberikan jawaban keluhan lebih dari satu. Berdasarkan pengolahan data keluhan, didapatkan grafik keluhan khusus dan keluhan umum yang biasa dirasakan oleh petani di
Kecamatan Wedung sebagai berikut.
Gambar 17. Grafik keluhan khusus pada penggunaan knapsack sprayer
Gambar 18. Grafik keluhan umum petani Sebagaimana grafik di atas, umumnya petani merasakan keluhan khusus berupa sakit otot pada
bahu dan lengan serta kelelahan setelah melakukan pekerjaan penyemprotan. Sakit otot bagian bahu adalah keluhan khusus utama dalam pemakaian knapsack sprayer, yaitu bagi seluruh responden petani
wanita dan sebagian besar responden petani pria. Keluhan otot bahu diindikasikan karena beban yang cukup berat, yang menekan bahu dengan intensitas waktu kerja yang relatif lama serta distribusi beban
yang tidak merata pada bahu. Faktor utama yang menyebabkan keluhan pada bahu adalah berat knapsack sprayer
serta lama penyemprotan. Keluhan lain yang paling banyak diderita oleh petani adalah kelelahan dan sakit otot lengan.
Kelelahan diindikasikan merupakan akumulasi dari beban kerja petani pada penyemprotan terhadap lama waktu kerja. Sedangkan sakit otot pada bagian lengan yang dirasakan oleh petani adalah terjadi
pada lengan tangan yang melakukan pemompaan. Hal ini diindikasikan karena gerakan naik-turun
18 66
1 3
36
4 28
100
6 22
lengan bahu
punggung pinggang
kelelahan t idak ada
keluhan pria
w anit a
2 32
8 10
44
11 11
leher kaki lut ut
pusing lainnya
keluhan pria
w anit a
44 secara berulang-ulang repetitive. Dari hasil wawancara, tangan yang mengalami keluhan otot lengan
adalah tangan kiri. Dalam kaitannya dengan prinsip ergonomi, sedapat mungkin menghindari keadaan
pembebanan statis serta bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siklus aliran darah bekerja berlawanan dengan arah gravitasi. Beban otot statis terjadi ketika otot dalam keadaan tegang
tension tanpa menghasilkan gerakan tangan atau kaki. Beban otot statis static muscle loading
terjadi ketika postur tubuh berada pada kondisi tidak natural, peralatan maupun material ditahan pada kondisi yang berlawanan dengan arah gravitasi. Kondisi ini bisa terjadi pada kegiatan penyemprotan.
Pembebanan pada bahu bisa digolongkan ke dalam pembebanan otot statis, karena pada posisi ini, bahu menjadi tumpuan dari bobot knapsack sprayer. Posisi lengan yang berada relatif jauh di atas
pusat tubuh juga dapat menjadi sumber dari keluhan otot dan kelelahan. Alternatif untuk mengurangi keluhan-keluhan tersebut diantaranya adalah dengan mengurangi
beban otot statis pada bahu. Beban yang tidak perlu harus dikurangi dan sedapat mungkin dihilangkan. Hal tersebut perlu memperhitungkan gaya berat yang mengacu pada berat badan petani
pengguna. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan, maka gerakan tangan terkait jangkauan pemompaan harus dipertimbangkan serendah mungkin dari titik pusat tubuh. Menurut
Ronald 2003, tumpuan pusat tubuh terletak antara 55-57 tinggi badan dan berbanding lurus dengan titik berat badan, atau bisa diasumsikan terletak di sekitar 1 inch dari pusar untuk subyek
wanita, sedikit lebih rendah dari posisi 1 inch dari pusarnya. Selain itu, terkait desain leher gagang, hendaknya disesuaikan dengan antropometri panjang lengan petani sehingga dapat meminimalisir
kelelahan pada lengan. Alternatif lain untuk mencegah keluhan dan kelelahan umun yang diderita para petani, adalah
memperhatikan jam kerja dan waktu istirahat. Panca indra dapat dijadikan alat kontrol, artinya tidak dianjurkan memaksakan bekerja ketika badan sudah susah atau lelah. Penglihatan dapat diarahkan
dengan range sudut 23-37° ke bawah, arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala pada waktu istirahat sehingga dapat dijadikan cara mengurangi kelelahan.
D. SELANG ALAMI GERAKAN