KOEFISIEN KORELASI TINJAUAN PUSTAKA

6 Penyemprotan dengan knapsack sprayer, segmen lengan dan tangan dimungkinkan melakukan gerakan pemompaan secara berulang-ulang. Kaitan dengan hal ini, petani sangat perlu memperhatikan zona-zona ekstrim yang mungkin akan dilakukan baik disadari atau tidak. Gambar 2. Macam-macam selang gerakan Sumber : Chaffin 1999 Woodson 1992 diacu dalam Openshaw 2006

D. KOEFISIEN KORELASI

Menurut Mattjik 2000 koefisien korelasi adalah koefisien yang menggambarkan tingkat keeratan hubungan linier antara dua peubah atau lebih. Besaran dari koefisien korelasi tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara dua peubah atau lebih tetapi hanya menggambarkan keterkaitan linier antar peubah. Koefisien korelasi disimbolkan dengan notasi r serta memiliki range nilai -1 sampai 1 -1 ≤ r ≤ 1. Suatu korelasi antarparameter yang nilainya lebih besar dari korelasi antar parameter lain berarti korelasi antarparameter tersebut memiliki hubungan yang lebih erat dari korelasi antar parameter lainnya. Pada besaran indeks korelasi, makna tanda plus minus ± berfungsi hanya untuk menunjukkan arah hubungan, dan bukan sebagai tanda aljabar. Jangkauan nilai koefisien korelasi yang besarnya antara +1 sd -1 memiliki arti bahwa: jika koefesien korelasi bernilai positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Sebaliknya, jika koefisien korelasi bernilai negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan tidak searah terbalik. Koefisien korelasi menunjukkan 7 kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak Sarwono 2006 diacu dalam Siska 2011. Menurut Hasan 2003 yang diacu dalam David 2011, untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : 1. r = 0, artinya tidak ada korelasi. 2. 0 r ≤ 0.2, artinya korelasi sangat rendahlemah sekali. 3. 0.2 r ≤ 0.4, artinya korelasi rendahlemah tapi pasti. 4. 0.4 r ≤ 0.7, artinya korelasi yang cukup berarti. 5. 0.7 r ≤ 0.9, artinya korelasi yang tinggi, kuat. 6. 0.9 r 1.0, artinya korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. 7. r = 1.0, artinya korelasi sempurna. Analisis korelasi dilakukan dengan tujuan antara lain: 1 untuk mencari bukti ada tidaknya hubungan korelasi antar variabel, 2 bila sudah ada hubungan, untuk melihat besar kecilnya hubungan antar variabel, serta 3 untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti meyakinkan atau signifikan atau tidak berarti tidak meyakinkan.

E. KNAPSACK SPRAYER