7 kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak Sarwono 2006 diacu
dalam Siska 2011. Menurut Hasan 2003 yang diacu dalam David 2011, untuk mengetahui adanya hubungan
yang tinggi, sedang, atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut :
1. r
= 0, artinya tidak ada korelasi. 2.
0 r ≤ 0.2, artinya korelasi sangat rendahlemah sekali.
3. 0.2 r
≤ 0.4, artinya korelasi rendahlemah tapi pasti. 4.
0.4 r ≤ 0.7, artinya korelasi yang cukup berarti.
5. 0.7 r
≤ 0.9, artinya korelasi yang tinggi, kuat. 6.
0.9 r 1.0, artinya korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. 7.
r = 1.0, artinya korelasi sempurna.
Analisis korelasi dilakukan dengan tujuan antara lain: 1 untuk mencari bukti ada tidaknya hubungan korelasi antar variabel, 2 bila sudah ada hubungan, untuk melihat besar kecilnya
hubungan antar variabel, serta 3 untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti meyakinkan atau signifikan atau tidak berarti tidak meyakinkan.
E. KNAPSACK SPRAYER
1. Penyemprotan
Penyemprotan dalam bidang pertanian, secara umum didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam
air ke objek semprot daun, tangkai, buah dan sasaran semprot hama-penyakit. Sebagaimana dikutip dari Daywin 1992 dalam Susanto 2001, tujuan utama dari kegiatan penyemprotan adalah untuk
melindungi tanaman dari jasad pengganggu dalam batas-batas yang yang menguntungkan petani. Secara umum, jasad pengganggu tanaman yang dapat dikendalikan dengan aplikasi pestisida
melalui penyemprotan dapat digolongkan menjadi serangga insekta, cendawan atau jamur fungi dan gulma. Aplikasi pestisida jenis insektisida efektif menggunakan penyemprotan tekanan sedang
dengan jarak tinggi atau jauh, sehingga menghasilkan partikel butiran semprot droplet yang halus dan dapat melayang di udara dengan waktu relatif lama. Fungisida diaplikasikan pada tekanan rendah
dengan jarak dekat, agar dihasilkan droplet yang besar dan menempel pada tanaman. Sedangkan herbisida sebagai pemberantas gulma atau tanaman pengganggu, dapat diaplikasikan pada tekanan
rendah. Sprayer
merupakan alat yang digunakan dalam penyemprotan. Sprayer memiliki fungsi utama untuk memecah cairan menjadi butiran-butiran droplet dengan ukuran yang efektif kemudian
mendistribusikan secara merata di atas permukaan yang harus dilindungi. Efisiensi dan efektivitas sprayer
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot droplet yang melekat pada objek dan sasaran semprot.
2. Klasifikasi
Sprayer
Dewasa ini telah dikembangkan berbagai macam dan tipe sprayer yang dibedakan menurut tingkat kebutuhan. Terdapat sprayer yang dioperasikan dengan digendong knapsack sprayer baik
8 manual maupun bermotor hingga sprayer yang digandengkan ke traktor dan pesawat terbang.
Menurut Smith 1955 yang diacu dalam Satriyo 1983, klasifikasi sprayer dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu klasifikasi yang didasarkan atas tenaga penggeraknya dan klasifikasi yang
didasarkan atas jenis pompanya.
a. Klasifikasi
Sprayer Berdasarkan Tenaga Penggerak
i. Dengan tangan manual
1 Atomizer atau Hand Sprayer
Biasa digunakan di rumah tangga. Terdapat dua tipe, yakni single action dan continuos action.
2 Compressed-air Sprayer
Tipe ini terdiri dari tangki silinder yang dilengkapi dengan pompa udara. Kapasitas tangki antara 2.5-4 galon UK atau setara dengan ±11-18 liter. Bila tangki terisi dan cukup udara,
cairan akan ditekan dan dikeluarkan. Frekuensi pemompaan 50-60 kali dapat menghasilkan tekanan penyemprotan yang baik.
3 Knapsack Sprayer
Sprayer gendong ini mempunyai volume hingga 4 galon UK atau setara dengan ±18 liter.
Prinsip kerjanya yaitu adanya tekanan pada pompa akan menimbulkan tekanan pada ruang udara di dalam tangki, sehingga bila nosel dibuka akan menyemprotkan cairan keluar.
4 Bucket Sprayer
Desain sprayer ini menempatkan pompa berada di dalam bucket, sedangkan penyangga berada diluar. Tekanan untuk mengalirkan cairan secara kontinyu sebesar 50-100 lb.
5 Barrel Sprayer
Terdiri dari dua bagian pompa tangan yang dihubungkan ke tangki barrel. Beberapa tipe penyemprot dan penghisap digabungkan untuk mengatur semprotan.
6 Wheelbarrow Sprayer
Berupa tangki yang digabungkan diantara dua batang atau palang yang digabungkan pada roda dikedua ujungnya. Untuk pengoperasiannya, tangki diletakkan di tanah sehingga
pompa tangan dapat dioperasikan. Peralatan semprot hampir sama dengan hand sprayer. 7
Slide Pump Sprayer Pengoperasian sprayer ini seperti ketika memainkan thrombone. Bagian-bagiannya terdiri
dari teleskop positif, pompa yang dihubungkan dengan “discharge pipe” dan “plunger”, serta dilengkapi dengan nosel baik yang permanen maupun portabel. Pada bagian hulu
disambung dengan selang plastik sedangkan pada ujung selang yang dimasukkan ke dalam tangki dipasang saringan. Prinsip kerjanya adalah dengan menarik plunyer kedepan-
belakang, maka cairan dalam tangki akan terpompa keluar melalui nosel. ii.
Dengan motor 1
Hydraulic Sprayer Sebagian besar sprayer yang digunakan pada saat ini adalah tipe hidrolik, dimana tekanan
penyemprotan dari pompa langsung mengenai cairan bahan semprot. Bagian-bagian yang penting dari sprayer ini adalah pompa, tangki dengan agitator, framework, pengontrol
9 tekanan, regulator, klep pengontrol, pipa, sistem distribusi, dan sumber tenaga. Beberapa
jenis sprayer yang termasuk dalam hydraulic sprayer diantaranya : a.
Multiple Purpose Sprayer Sprayer
ini digunakan untuk berbagai keperluan. Pada tangkinya terdapat pengaduk mekanis sehingga dapat digunakan bahan semprot berupa tepung atau bahan lainnya
yang bersifat abrasive kasar. b.
Small General Use Sprayer Digunakan untuk menyemprot area yang luas semisal lapangan golf, perkebunan, dan
taman. c.
High Pressure, High Volume Sprayer Penggabungan tekanan dan volume yang sama-sama besar dimaksudkan untuk
memperoleh penyemprotan yang merata pada tanaman yang tinggi dan tanaman yang daunnya cukup rindang.
d. Low Pressure, Low Volume Sprayer
Sebagaimana namanya, sprayer ini memiliki tekanan rendah yakni kurang dari 100 lb dan volume yang kecil. Pengoperasianya relatif murah, banyak digunakan untuk
mengendalikan gulma, hama dan lainnya. e.
Self-propelled, High Clearance Sprayer Merupakan sprayer swa-putar yang dioperasikan dengan traktor yang diameter rodanya
besar. Sprayer ini mempunyai tekanan rendah dan volume kecil, digunakan untuk menyemprot barisan atau alur tanaman.
2 Blower Sprayer
Blower sprayer menggunakan pompa bertekanan rendah dan bervolume kecil yang
memaksa bahan semprot dengan tekanan rendah mengalir ke blower yang kemudian menghembuskannya menjadi partikel butiran-butiran halus droplet. Digunakan di areal
luas, seperti kebun buah dan sayuran, serta untuk menyemprotkan pestisida berviskositas tinggi kental.
3 Hydro Pneumatic Sprayer
Penggunaan hampir sama seperti pada tipe hydraulic sprayer jenis low pressure, low volume sprayer
. Bahan semprot berbentuk cairan diangkut dalam tangki bertekanan yang digerakkan oleh kompressor. Pengadukan dilakukan secara mekanis atau dengan hembusan
udara yang dipompakan dari bagian bawah tangki. 4
Aerosol Generator-Fog Sprayer Mesin ini memecah cairan yang disemprotkan menjadi droplet berukuran 1-50 mikron.
Digunakan untuk memberantas nyamuk dan serangga dalam ruangan terbatas.
b. Klasifikasi
Sprayer Berdasarkan Jenis Pompa
i. Sistem tekanan cairan
1 Compressed-air Sprayer
2 Knapsack Sprayer
3 Bucket Sprayer
4 Barrel Sprayer
5 Wheelbarrow Sprayer
6 Slide Pump Sprayer
ii. Sistem tekanan udara
1 Atomizer
2 Blower Sprayer
10 3
Hydraulic Sprayer 4
Hydro Pneumatic Sprayer 5
Aerosol Generator Sprayer Obyek penelitian ini adalah jenis sprayer gendong semi otomatis knapsack sprayer dengan
tangki yang terbuat dari baja tahan karat stainless steel. Definisi knapsack sprayer menurut ISO 5681:1992, adalah penyemprot sprayer dengan tuas pompa yang digerakkan oleh tangan secara terus
menerus dan teratur, dimana selama pengoperasiannya digendong di punggung operator. Prinsip kerja dari knapsack sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut.
Untuk memperoleh butiran halus tersebut dilakukan menggunakan tekanan hydraulic atomization, yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, pemompaan
memberikan tekanan dalam kamar udara kemudian cairan mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut yang bercelah sempit nosel, sehingga ketika nosel terbuka maka aliran cairan yang
kuat berupa butiran partikel-partikel air yang sangat halus droplet dapat berhembus. Berdasarkan SNI 4513-2008, sprayer gendong semi otomatis dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis bahan pembuatan tangki sprayer, yaitu: bahan tahan karat stainless steel, dan plastik polyethylene densitas tinggi atau high density polyethylene HDPE.
Spesifikasi teknis sprayer gendong semi-otomatis dengan tangki sprayer terbuat dari baja tahan karat dan bahan plastik HDPE dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2. Spesifikasi teknis knapsack sprayer Parameter
Satuan Tangki Baja Tahan Karat
Tangki Plastik HDPE Bobot kosong
kg 3.5-7
a
4-6 Kapasitas tangki
liter 6-18
12-18 Lebar tangki
mm 130-170
180-220 Panjang tangki
mm 330-370
320-360 Tinggi tangki
mm 415-455
500-540 Panjang selang
mm 1200-1300
1000-1300 Panjang pipa
mm 500-600
500-600 Tekanan kerja
kPa 200-600
200-400 kgcm
2
2-6 2-4
Tebal dinding tangki mm
0.4-1 ≥2
a
Berdasarkan SNI 07-1413:1989 Sumber : [BSN] SNI 4513 2008
3. Komponen
Knapsack Sprayer
Berikut adalah komponen-komponen utama dari knapsack sprayer dari baja tahan karat stainless steel
beserta perlengkapan dan fungsinya. a.
Tangki Merupakan komponen utama dalam penampungan cairan semprot, terdiri dari tangki, tutup
tangki, saringan, dan indikator permukaan cairan.
11 b.
Pompa Merupakan komponen sprayer yang digerakkan oleh tuas pompa yang dioperasikan secara
manual, aliran cairannya diperoleh dari hasil perpindahan displacement positif cairan oleh torak, yang disebut pompa torak. Perlengkapan pompa terdiri dari silinder, torak, dan katup.
c. Tuas pompa
Berfungsi sebagai batang penggerak pompa, terdiri dari tuas lengan pengungkit serta pegangan beralur grip.
d. Sabuk gendong straps dan alas bahu sabuk gendong
Berfungsi sebagai bagian pengikat sprayer ke tubuh operator. e.
Bagian pengaturan adjusting device Terdiri dari katup-katup pengaturan pembukaan dan penutupan aliran sistem berupa bahan
semprot ke nosel shut-off valve serta katup penahan tekanan udara. f.
Selang dan pipa hose and lance Selang dan pipa merupakan bagian penyalur dari aliran cairan semprot.
g. Nosel
Terdiri dari mulut nosel, saringan, tutup, plat cincin, gasket, dan siku elbow. Merupakan komponen yang berfungsi sebagai pemecah cairan bahan kimia menjadi butiran partikel halus
droplet yang langsung dihadapkan ke tanaman.
h. Penyambung dan penyatu connectors and fasteners
Gambar 3. Komponen utama knapsack sprayer
12
III. METODOLOGI
A. TEMPAT, WAKTU, PERALATAN DAN OBYEK PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pengambilan data yang dilakukan di 15 desa di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah selama ± 1.5 bulan terhitung dari
bulan Januari-Februari 2012 dan analisis data beserta penyusunan skripsi yang dilaksanakan di Bogor selama ± 4 bulan terhitung dari bulan Maret-Juni 2012.
2. Bahan dan Peralatan Penelitian
a. Alat
1. Antropolometer Gambar 4.
2. Timbangan berat badan.
3. Kursi.
4. Kamera digital.
5. Laptop atau Personal Computer PC, beserta softwares analisis hasil penelitian, diantaranya
spread-sheet , Computer Aided Design CAD, dan Video Converter to Jpeg.
Gambar 4. Antropolometer b.
Subyek Subyek penelitian ini adalah petani pria dan wanita di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak,
Jawa Tengah. Total subyek berjumlah 131 orang, terdiri dari 69 petani pria dan 62 petani wanita. Subyek yang diukur diutamakan petani pengguna knapsack sprayer.
c. Obyek
Obyek yang dianalisis pada penelitian ini adalah knapsack sprayer yang umum digunakan oleh petani di kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.