13
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Alur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar 5. Bagan pelaksanaan penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yaitu penelitian yang dilakukan sebelum fiksasi penelitian yang akan dilaksanakan kemudian. Pada penelitian ini penulis melakukan survei sekaligus pemilihan lokasi,
pemilihan subyek dan obyek penelitian, pengumpulan informasi populasi petani sebagai bahan perhitungan jumlah sampel serta menentukan metode pengambilan data.
Penentuan ukuran subyek dilakukan dengan metode proportional random sampling, yaitu penarikan sampel secara acak dengan memperhitungkan proporsional persentase jumlah subyek
berdasarkan ukuran populasi petani di masing-masing desa. Acak yang dimaksud disini adalah penentuan sampel tanpa mengetahui terlebih dahulu umur dan letak tempat tinggal subyek, penulis
hanya mengetahui subyek tersebut berprofesi sebagai petani dan berada di desa-desa yang dijadikan tempat penelitian. Selain itu, dalam pengambilan data penulis menghindari subjek yang berpotensi
sebagai data pencilan seperti petani yang mengalami gigantisme, kerdil, ataupun cacat fisik lain yang mencolok, sehingga mengacaukan data antropometri petani-petani di Kecamatan Wedung pada
umumnya. Dalam konsep statistika, metode proportional random sampling tergolong dalam pengambilan
sampel metode quote sampling yang termasuk sub metode penarikan sampel purposive sampling. Teknik pengambilan sampel ini adalah bentuk dari sampel yang distratifikasikan secara proposional,
dan pengambilan sampel dimaksudkan untuk maksud atau tujuan tertentu. Metode ini dipilih dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, diantaranya keterbatasan akses dokumen data ukuran populasi
Penelitian pendahuluan : Pemilihan lokasi, pemilihan subyek dan obyek, metode
pengambilan data Pengambilan data langsung
Pengukuran antropometri Dimensi alat
Persepsi subjektif Data antropometri
Analisis kesesuaian desain Wawancara
Rekomendasi desain Selang Alami Gerakan
Data referensi
14 petani berikut informasi yang tepat tentang setiap elemen petani, selain itu keterbatasan waktu dan
tenaga penulis juga menjadi pertimbangan pemilihan metode ini. Pada perhitungan ukuran subyek, penulis mengacu pada teori Haitao Hu 2007 yang diacu
dalam Siska 2011. Menurut Haitao Hu, jumlah sampel diperkirakan berdasarkan persamaan yang tersedia pada gabungan ISO 15535 : 2003, bahwa persyaratan umum dalam membangun database
antropometri dengan selang kepercayaan 95 untuk persentil ke-5 dan ke-95 adalah:
≥
3.006
3.1 dimana,
n : ukuran sampel
CV : Coefficient of Variation
α : persentase keakuratan relatif yang diinginkan nilai
α=5 dengan,
= × 100
3.2 dimana,
: simpangan baku populasi : rerata populasi
Variabel dan yang berarti rerata dan simpangan baku populasi, pada penelitian ini untuk selanjutnya akan didefinisikan sebagai m nilai rata-rata dan S simpangan baku untuk setiap
parameter. Karena pada dasarnya data dan m serta dan S cenderung saling menetralisasi satu sama lain, sehingga akhirnya rerata dan simpangan baku populasi dapat diasumsikan sebanding dengan
mean dan simpangan baku sampel. Hal ini berlaku bila rerata dari random sampel dalam jumlah besar ≥30, sehingga rerata dan simpangan baku sampel cenderung berdistribusi normal.
Pada penelitian ini, penulis menentukan nilai CV berdasarkan hasil penelitian terbaru, yaitu pada penelitian Siska 2011 dengan subyek petani pria dan wanita di Kecamatan Jetis, Ponorogo,
Jawa Timur. Nilai CV yang digunakan adalah sebesar 13.4 untuk petani pria dan 10.8 untuk petani wanita.
Setelah mendapatkan nilai CV, dilanjutkan dengan menentukan ukuran sampel minimum seperti yang tertulis pada persamaan 3.1. Sebagaimana hasil perhitungan didapatkan ukuran sampel
minimal yang harus diambil untuk petani pria sebesar 65 orang dan untuk petani wanita sebesar 43 orang. Proporsi masing-masing sampel didasarkan pada presentase jumlah populasi petani di masing-
masing desa di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Tabel 3. Kriteria subyek pria dan wanita adalah petani penggarap, dalam kondisi sehat serta diutamakan
pengguna knapsack sprayer dengan usia produktif ± 20-50 tahun. Pada penelitian ini penulis telah mengambil sampel petani pria sebesar 69 orang dan petani wanita sebesar 62 orang.
Penentuan obyek penelitian dilakukan dengan survei ke lokasi penelitian terlebih dahulu. Knapsack sprayer
dipilih sebagai obyek alat dikarenakan banyak petani yang menggunakan alat tersebut dalam usaha pemeliharaan tanaman dari hama dan penyakit. Spesifikasi sprayer yang
dijadikan obyek penelitian adalah sprayer gendong knapsack sprayer dengan tangki yang terbuat dari baja tahan karat stainless steel dengan kapasitas 14 sampai 17 liter.
15 Tabel 3. Distribusi jumlah sampel minimal subyek antropometri berdasarkan
distribusi populasi petani di lokasi penelitian
No Nama Desa
Sex Ratio Populasi
Jumlah Petani Sampel
Ukuran Subyek
Pria Wanita
Petani Pria
Wanita Pria
Wanita Pria
Wanita 1
Ngawen 51
49 361
183 178
4.98 4.59
3 2
2 Ruwit
49 51
501 244
257 6.66
6.61 4
3 3
Kenduren 49
51 933
461 472
12.56 12.16
9 5
4 Buko
47 53
663 310
353 8.46
9.08 5
4 5
Berahan Kulon 55
45 186
103 83
2.80 2.14
2 1
6 Berahan Wetan
50 50
870 434
436 11.82
11.24 8
5 7
Bungo 48
52 714
343 371
9.36 9.54
6 4
8 Tempel
48 52
356 171
185 4.66
4.76 3
2 9
Jetak 48
52 723
349 374
9.52 9.62
6 3
10 Jungsemi
47 53
310 146
164 3.98
4.22 3
2 11
Jungpasir 50
50 562
278 284
7.59 7.30
5 3
12 Mutih Wetan
47 53
321 150
171 4.08
4.41 3
2 13
Mutih Kulon 45
55 437
197 240
5.37 6.18
3 3
14 Tedunan
48 52
511 247
264 6.73
6.80 4
3 15
Kendalasem 50
50 104
52 52
1.41 1.35
1 1
Jumlah 7552
3668 3884
100 100
65 43
Sumber : [BPS] Kecamatan Wedung 2009
2. Pengambilan Data