15 Tabel 3. Distribusi jumlah sampel minimal subyek antropometri berdasarkan
distribusi populasi petani di lokasi penelitian
No Nama Desa
Sex Ratio Populasi
Jumlah Petani Sampel
Ukuran Subyek
Pria Wanita
Petani Pria
Wanita Pria
Wanita Pria
Wanita 1
Ngawen 51
49 361
183 178
4.98 4.59
3 2
2 Ruwit
49 51
501 244
257 6.66
6.61 4
3 3
Kenduren 49
51 933
461 472
12.56 12.16
9 5
4 Buko
47 53
663 310
353 8.46
9.08 5
4 5
Berahan Kulon 55
45 186
103 83
2.80 2.14
2 1
6 Berahan Wetan
50 50
870 434
436 11.82
11.24 8
5 7
Bungo 48
52 714
343 371
9.36 9.54
6 4
8 Tempel
48 52
356 171
185 4.66
4.76 3
2 9
Jetak 48
52 723
349 374
9.52 9.62
6 3
10 Jungsemi
47 53
310 146
164 3.98
4.22 3
2 11
Jungpasir 50
50 562
278 284
7.59 7.30
5 3
12 Mutih Wetan
47 53
321 150
171 4.08
4.41 3
2 13
Mutih Kulon 45
55 437
197 240
5.37 6.18
3 3
14 Tedunan
48 52
511 247
264 6.73
6.80 4
3 15
Kendalasem 50
50 104
52 52
1.41 1.35
1 1
Jumlah 7552
3668 3884
100 100
65 43
Sumber : [BPS] Kecamatan Wedung 2009
2. Pengambilan Data
Metode pengambilan data di lapangan dilakukan dengan pengukuran antropometri petani, dimensi alat serta wawancara petani secara langsung. Penulis mengunjungi petani baik ditemui
langsung di rumahnya, di sawah serta mengumpulkan petani di balai desa ataupun rumah ketua kelompok tani. Pada penentuan subyek penelitian, penulis dibantu oleh para Petugas Penyuluh
Lapangan PPL Kecamatan Wedung yang bertugas di 15 desa lokasi penelitian serta ketua kelompok tani di masing-masing desa. Sebelumnya penulis telah menjelaskan kepada para PPL dan para ketua
kelompok tani mengenai metodologi dan kriteriadari subyek penelitian yang akan diambil datanya. PPL dan ketua kelompok tani akan membantu dan mengarahkan penulis dalam pemilihan dan
penentuan subyek-subyek petani yang akan diambil datanya berdasarkan ukuran subyek petani di masing-masing desa yang telah ditetapkan.
a. Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan terhadap subyek dalam keadaan diam statis. Parameter pengukuran antropometri ditetapkan sebanyak 50 parameter, yang terdiri dari 18 parameter
pengukuran posisi berdiri dan 32 parameter pengukuran pada posisi duduk Tabel 4. Penetapan
16 paramater pengukuran diambil berdasarkan analisis awal segmen tubuh yang berhubungan dengan
desain knapsack sprayer serta standar parameter pengukuran antropometri yang terdapat di buku Fundamental and Assessment Tools for Occupational Ergonomics. The Occupational Ergonomics
Handbook, 2nd ed. , William dan Waldemar 2006 pada bab Engineering Anthropometry oleh Karl
H.E Kroemer, yang merujuk pada Engineering Physiology. Bases of Human Factors Ergonomics, 3rd ed
., Van Nodtraud Reinhold, John Wiley Sons 1997 Gambar 6. Tabel 4. Parameter pengukuran antropometri
No Pengukuran posisi berdiri No
Pengukuran posisi duduk 1
Berat badan 19
Lebar telapak tangan 2
Tinggi badan 20
Diameter genggaman tangan 3
Tinggi mata antara ibu jari dan jari tengah
4 Tinggi bahu
21 Panjang telapak tangan
5 Tinggi siku tangan
22 Keliling genggaman tangan
6 Tinggi pinggang
23 Panjang ibu jari
7 Tinggi pinggul
24 Panjang jari telunjuk
8 Tinggi genggaman tangan knuckle
25 Panjang jari tengah
9 Tinggi ujung tangan
26 Panjang jari manis
10 Jangkauan tangan keatas terbuka
27 Panjang jari kelingking
11 Jangkauan tangan keatas menggenggam
28 Panjang jengkal tangan
12 Jangkauan tangan kedepan terbuka
29 Tinggi duduk
13 Jangkauan tangan kedepan menggenggam
30 Tinggi mata
14 Jengkal 2 tangan kesamping terbuka
31 Tinggi bahu
15 Jengkal 2 tangan kesamping menggenggam
32 Tinggi siku tangan
16 Jengkal 2 siku
33 Jangkauan tangan keatas terbuka
17 Panjang telapak kaki
34 Jangkauan tangan keatas menggenggam
18 Lebar telapak kaki
35 Tinggi lutut
36 Tinggi lipatan lutut dalam popliteal
37 Jangkauan tangan ke bawah terbuka
38 Jangkauan tangan ke bawah tergenggam
39 Panjang lengan atas
40 Panjang lengan bawah terbuka
41 Panjang lengan bawah tergenggam
42 Jarak pantat-lutut
43 Jarak pantat-lipatan lutut dalam
popliteal 44
Panjang kepala 45
Lebar kepala 46
Lebar bahu biacromial 47
Lebar bahu bideltoid 48
Lebar pinggul 49
Tebal dada 50
Tinggi dudukan paha