SELANG ALAMI GERAKAN TINJAUAN PUSTAKA

4 sakit swasta di Saudi Arabia, maka dibutuhkan data para perawat bangsa Eropa dan Australia yang biasa bekerja disana. Sumber dari keragaman manusia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: keacakanrandom, jenis kelamin, suku bangsa, usia, jenis pekerjaan, pakaian, faktor kehamilan pada wanita dan cacat tubuh secara fisik Nurmianto 2004. Antropometri yang biasa disebut dengan kalibrasi tubuh manusia, dapat diterapkan dengan aplikasi ilmu-ilmu statistik dasar yakni bila terdapat data nilai rata-rata mean dan simpangan baku standard deviation dari suatu distribusi normal. Berdasarkan tabel probabilitas distribusi normal akan didapatkan nilai persentil persentase tertentu dari sekelompok orang dengan dimensi sama dengan atau lebih rendah dari nilai persentil tersebut, yang kemudian digunakan untuk perancangan ergonomi. Gambar 1. Distribusi normal dan perhitungan persentil Sumber : Stevenson 1989 diacu dalam Nurmianto 2004 Menurut Mc. Cormick dan Sanders 1987 diacu dalam Siska 2011, pengukuran antropometri dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe struktural atau statik dan tipe dinamik. Tipe statik menghasilkan data dimensi tubuh dalam keadaan diam, seperti tinggi badan, tinggi bahu, dan lain-lain. Tipe dinamik adalah pengukuran antropometri dengan memperhatikan kemampuan geraknya dalam melakukan suatu aktivitas. Dalam penerapannya, pengukuran antropometri selain dilakukan untuk memperoleh data utama seperti tinggi badan, tinggi bahu, panjang lengan dan lain-lain, juga dilakukan pengukuran segi antropometri lain yang lebih terperinci disesuaikan dengan kebutuhan desain seperti : panjang jari, lebar tangan, dan sebagainya. Secara umum data antropometri yang diterapkan untuk hal-hal yang khusus, cukup diambil dari persentil ke-5, ke-50, ke-95 atau antara persentil ke-5 sampai persentil ke-95. Persentil ke-100 hanya diterapkan pada rancangan yang digunakan oleh semua orang, contoh perlengkapan- perlengkapan di rumah sakit. Untuk alat yang dapat diatur sesuai dengan operatornya, misalnya posisi tempat duduk, posisi pegangan kendali, desain sebaiknya dirancang agar dapat memenuhi selang persentil ke-5 sampai ke-95 Zander 1972 diacu dalam Siska 2011.

C. SELANG ALAMI GERAKAN

Selang alami gerakan SAG didefinisikan sebagai gerakan alami manusia ketika melakukakan suatu pekerjaan atau aktivitas. Studi SAG dapat digolongkan dalam studi biomekanika, dimana biomekanik mempelajari berbagai aspek dari pergerakan fisik tubuh manusia Sanders 1987. Menurut Openshaw 2006 diacu dalam Siska 2011, tubuh manusia memiliki suatu selang alami gerakan SAG. SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat 5 mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. Meskipun syarat untuk mencapai gerakan tersebut pengguna sebaiknya mencoba untuk menghindari gerakan repetitif perulangan dan ekstrim selama periode waktu yang lama. Openshaw 2006 mengemukakan bahwa dalam keadaan duduk dan berdiri, manusia dimungkinkan menghadapi empat zona berbeda, diantaranya : 1. Zona 0 Zona HijauGreen Zone. Zona ini paling dianjurkan untuk sebagian besar gerakan-gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 2. Zona 1 Zona KuningYellow Zone. Merupakan zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakan-gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 3. Zona 2 Zona MerahRed Zone. Banyak posisi yang ekstrim pada anggota-anggota tubuh. Terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi. 4. Zona 3 Melewati Zona MerahBeyond Red Zone. Posisi paling ekstrim pada anggota-anggota tubuh, sebaiknya dihindari jika memungkinkan, terutama ketika mengangkat beban berat atau kegiatan yang berulang-ulang. Ilustrasi dari zona-zona tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2 Tabel 1. Selang gerakan pada beberapa gerakan segmen tubuh Gerakan Selang dari Zona Gerakan dalam ° Zona 0 Zona 1 Zona 2 Zona 3 P erge la ng an T ang an Fleksi flexion 0 – 10 11 – 25 26 – 50 51+ Ekstensi extension 0 – 9 10 – 23 24 – 45 46+ Deviasi Radial radial deviation 0 – 3 4 – 7 8 – 14 15+ Deviasi Ulnar ulnar deviation 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ P unggung Fleksi flexion 0 – 19 20 – 47 48 – 94 95+ Ekstensi extension 0 – 6 7 – 15 16 – 31 32+ Aduksi adduction 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ Abduksi abduction 0 – 13 14 – 34 35 – 67 68+ T ul ang Be la k ang Fleksi flexion 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+ Ekstensi extension 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+ Berputar rotational 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+ Menbengkok ke samping lateral bend 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+ L eh er Fleksi flexion 0 – 9 10 – 22 23 – 45 46+ Ekstensi extension 0 – 6 7 – 15 16 – 30 31+ Berputar rotational 0 – 8 9 – 20 21 – 40 41+ Menbengkok ke samping lateral bend 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ Sumber : Chaffin 1999 Woodson 1992 diacu dalam Openshaw 2006 6 Penyemprotan dengan knapsack sprayer, segmen lengan dan tangan dimungkinkan melakukan gerakan pemompaan secara berulang-ulang. Kaitan dengan hal ini, petani sangat perlu memperhatikan zona-zona ekstrim yang mungkin akan dilakukan baik disadari atau tidak. Gambar 2. Macam-macam selang gerakan Sumber : Chaffin 1999 Woodson 1992 diacu dalam Openshaw 2006

D. KOEFISIEN KORELASI