Tujuan Pengertian mikoriza Karakteristik dan struktur FMA

agregat yang stabil dan meningkatkan toleransi terhadap kekeringan dan keracunan logam Linderman Pfleger, 1994; Jasper 1994 dalam Setiadi 1995. Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini dilakukan sebagai studi awal untuk mempelajari status dan potensi mikoriza di areal tambang.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai penelitian pendahuluan untuk mengetahui keberadaan fungi mikoriza arbuskula FMA pada berbagai jenis tanaman yang tumbuh di areal rehabilitasi pasca penambangan nikel PT INCO Tbk; serta prospek penggunaannya.

1.3. Manfaat

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah bertambahnya pengetahuan mengenai genus-genus spora indigenous yang dapat dikembangkan sebagai sumber inokulum untuk meningkatkan keberhasilan rehabilitasi hutan pasca penambangan, secara khusus pada penambangan nikel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian mikoriza

Mikoriza adalah suatu struktur akar yang terbentuk sebagai hasil hubungan simbiosis mutualistik antara akar tumbuhan tingkat tinggi dengan jamur. Mikoriza terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu mykes cendawan dan rhiza akar Sieverding 1991. Fungi ini pada umunya terdiri dari benang-benang mikroskopik yang disebut hifa dan secara kolektif membentuk miselium. Hifa tersebut bisa bercabang ke segala arah dengan tebal antara 0,5-100 mikron dan panjangnya bisa mencapai beberapa meter.

2.2. Karakteristik dan struktur FMA

Berdasarkan bentuk dan cara infeksi jamur terhadap pohon inang mikoriza dapat dikelompokan kedalam dua tipe yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Menurut Setiadi 1989, karakteristik yang membedakan antara endomikoriza dengan ektomikoriza adalah endomikoriza mempunyai ; i perakaran yang terinfeksi tidak membesar; ii jamur tidak membentuk selubung hifa pada permukaan akar; iii hifa menginvasi jaringan korteks secara intra dan inter seluler dan iv terbentuk struktur khusus sistem percabangan hifa yang disebut arbuskula serta pada sub-ordo tertentu juga terbentuk struktur oval yang disebut vesikula. Ditambahkan oleh Brundett et al. 1996 tipe asosiasi mikoriza yaitu endomikoriza, ektomikoriza, ektendomikoriza, orchid mycorrhizas dan ericoid mycorrhizas. Struktur umum yang dimiliki oleh FMA dapat berupa hifa, arbuskula, vesikula dan spora. Spora disebut juga chlamydospora atau azygospora, dimana spora terbentuk dari membesarnya satu atau lebih subtending-hyfa yang terdapat di dalam tanah atau akar tanaman. Spora FMA mengandung nukleid, lipid dan karbohidrat sehingga dapat menyesuaikan diri Smith and Reed, 1997 dalam Tuheteru, 2003. Spora adalah struktur FMA yang biasa digunakan untuk bahan identifikasi. Spora yang dihasilkan dari lapangan biasanya jumlahnya relatif sedikit dan sering terserang nematoda. Penangkaran merupakan suatu teknik yang umum digunakan untuk mendapatkan spora FMA yang utuh dan dengan memanipulasi kondisi lingkungan, produksi spora dapat ditingkatkan.

2.3. Taksonomi FMA