II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sifat Fisika Kimia Abu Terbang
Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari tungku pembakaran yang mempergunakan
bahan bakar batubara pada pusat pembangkit listrik tenaga uap. Mutunya sangat berbeda satu dengan yang lainnya, bergantung dari sumber batubara yang
dipergunakan, efisiensi, suhu pembakaran bergantung pada macam tungku yang dipakai untuk pembakaran batubara, serta cara pengendapan abu dari gas
pembakaran Supriyono dan Sutopo, 1994. Menurut Hayati 2010 secara kimia abu terbang merupakan material oksida
anorganik yang mengandung silika dan alumina aktif karena sudah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Abu terbang bersifat aktif, yaitu dapat bereaksi
dengan komponen lain untuk membentuk material baru yang tahan terhadap suhu tinggi.
Secara kimia abu terbang terdiri dari SiO
2
58,90, Al
2
O
3
28,34, Fe
2
O
3
4,30, TiO
2
1,00, K
2
O 0,43, Na
2
O 1,22, CaO 2,30, MgO 0,81, SO
3
0,96, dan karbon 1,74. Ukuran butiran abu terbang lebih halus dari 120 mesh. Bahan ini bersifat aktif dengan adanya air dapat bersenyawa
dengan hidroksida CaOH
2
pada suhu kamar dan membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen yaitu mengeras dalam waktu tertentu Supriyono
dan Sutopo, 1994. Komposisi kimia abu terbang bergantung pada kualitas batubara yang
digunakan dan kondisi operasi di TPS Thermal Power Station. Rata-rata 95-99 abu terbang terdiri dari oksida Si, Al, Fe, dan Ca serta sekitar 0,5-3,5 terdiri dari
Na, P, K, dan S. Oleh karena itu abu terbang dapat digunakan sebagai bahan pembenah untuk pertanian Aktar, 2008.
Abu terbang umumnya bersifat alkalin, namun pH abu terbang dapat bervariasi dari 4,5-12. Nilai pH abu terbang sebagian besar ditentukan oleh
kandungan sulfur dalam bahan induk batubara, tipe batubara yang digunakan selama pembakaran, dan kandungan sulfur dalam abu terbang Haynes, 2009.
Menurut Supriyono dan Sutopo 1994, warna abu terbang batubara dipengaruhi oleh waktu pembakaran yang menggunakan bahan bakar batubara.
Apabila warna abu terbang batubara makin muda berarti hasil pembakaran makin sempurna dan mutunya makin baik. Umumnya abu terbang batubara berwarna
abu-abu dan biasanya bervariasi sampai hitam.
2.2. Perubahan Sifat Tanah Akibat Aplikasi Abu Terbang