Menurut Supriyono dan Sutopo 1994, warna abu terbang batubara dipengaruhi oleh waktu pembakaran yang menggunakan bahan bakar batubara.
Apabila warna abu terbang batubara makin muda berarti hasil pembakaran makin sempurna dan mutunya makin baik. Umumnya abu terbang batubara berwarna
abu-abu dan biasanya bervariasi sampai hitam.
2.2. Perubahan Sifat Tanah Akibat Aplikasi Abu Terbang
Aplikasi abu terbang ke tanah dapat menyebabkan perubahan beberapa sifat tanah, seperti bobot isi, pH tanah, ketersediaan unsur hara, dan sifat biologi.
2.2.1. Bobot Isi
Ukuran partikel abu terbang mirip dengan liat dan akan mempengaruhi bobot isi tanah. Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengukur sifat fisik
dari jenis tanah berlempung dicampur dengan perbandingan abu terbang 50 menunjukkan bahwa campuran tanah dengan abu terbang cenderung memiliki
bobot isi yang rendah dibanding tanah tanpa campuran abu terbang Basu et al., 2009. Selanjutnya menurut Aktar 2008, penambahan abu terbang pada tanah
pertanian cenderung menurunkan bobot isi, sehingga tanah tersebut menjadi mudah meneruskan air dan ditembus akar tanaman.
2.2.2. pH Tanah Kemasaman tanah
Pada umumnya abu terbang yang dihasilkan bersifat alkalin, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah Aktar, 2008. Abu terbang yang
diproduksi di India adalah basa, maka dengan aplikasi untuk tanah pertanian dapat meningkatkan pH tanah dan dengan demikian dapat menetralkan sifat masam
pada tanah. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan abu terbang sebagai agen pengapuran pada tanah asam dapat meningkatkan hasil panen.
Penggunaan berlebihan abu terbang untuk mengubah pH dapat meningkatkan salinitas tanah Basu et al., 2009.
2.2.3. Ketersediaan Unsur Hara
Konsentrasi P tersedia, K, dan Na meningkat setelah pemberian abu terbang dengan kadar 0 tonha, 1,5 tonha, dan 3,0 tonha pada tanah dengan bahan induk
granit, kapur, dan batu pasir, yang diambil dari solum 0-10 cm dan 10-25 cm. Kalsium dan magnesium meningkat terutama pada tanah berbahan induk kapur.
Pada unsur Fe, Mn, Zn, dan Cu meningkat pada jenis tanah dengan bahan induk granit, kapur, dan batu pasir Inthasan et al., 2002.
2.2.4. Sifat Biologi
Informasi mengenai pengaruh pemberian abu terbang pada sifat biologi tanah sangat langka
. Hasil percobaan laboratorium mengungkapkan beberapa
aplikasi abu terbang khususnya untuk tanah berpasir sangat menghambat respirasi mikroba, aktivitas enzim dan proses nitrifikasi. Efek samping yang sebagian
disebabkan oleh tingkat garam terlarut yang berlebihan. Namun, konsentrasi garam larut mengalami penurunan karena pelapukan abu terbang selama proses
pencucian, sehingga mengurangi efek yang merugikan dari waktu ke waktu Basu et al.
, 2009.
2.3. Pemanfaatan dan Potensi Abu Terbang