Kelarutan Unsur-unsur Hara Makro

Hasil pengukuran daya hantar listrik perkolat pada bulan pertama, kedua, dan ketiga disajikan pada Gambar 3. Hasil pencucian dengan ekstraktan aquadest menunjukkan bahwa DHL perkolat setiap bulannya rata-rata menurun baik untuk abu terbang dari ESP, abu terbang berumur 6 bulan, dan abu terbang berumur 5 tahun. Terlihat bahwa DHL perkolat berkisar antara 0,23 dSm -1 hingga 0,35 dSm -1 yang berarti lebih tinggi dari DHL awal aquadest sebesar 1,9 µScm -1 . Perubahan DHL perkolat mengindikasikan adanya perubahan konsentrasi unsur makro. Gambar 3. Pengaruh lama perkolasi terhadap DHL perkolat beberapa abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan berumur 5 tahun

4.2.2. Kelarutan Unsur-unsur Hara Makro

Unsur-unsur hara makro yang dianalisis adalah K, Na, Ca, dan Mg, disajikan pada Tabel Lampiran 1. Hasil analisis kelarutan unsur-unsur hara makro dalam perkolat setelah melalui proses perkolasi, disajikan pada Gambar 4 sampai Gambar 7. Secara umum terlihat bahwa jumlah unsur-unsur yang tercuci pada bulan pertama lebih tinggi dibanding bulan kedua dan ketiga. Unsur kalium yang terlarut jumlahnya relatif kecil, antara 14 ppm K hingga 47 ppm K, hal ini dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1. Berdasarkan analisis total kalium pada perkolat abu terbang segar lebih tinggi dibanding abu terbang berumur 6 bulan dan 5 tahun, dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pengaruh lama perkolasi terhadap kadar kalium perkolat beberapa abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan berumur 5 tahun Unsur kalsium merupakan unsur yang terlarut paling tinggi dalam percobaan ini, kadar kalsium pada perkolat antara 22 ppm Ca hingga 502 ppm Ca, dapat dilihat pada Gambar 5. Hal ini diduga selain tergantung kepada jumlah unsur tersebut secara keseluruhan tetapi juga tergantung kepada jenis garam yang terbentuk dalam abu terbang. Unsur kalsium pada percobaan ini merupakan unsur yang tercuci dalam jumlah banyak dibanding dengan kation basa lain. Hal ini diduga karena kadar unsur kalsium pada ketiga jenis abu terbang saat analisis awal tergolong tinggi. Gambar 5. Pengaruh lama perkolasi terhadap kadar kalsium perkolat beberapa abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan berumur 5 tahun Natrium merupakan unsur yang terlarut dalam jumlah yang relatif besar setelah kalsium. Kadar natrium perkolat antara 48 ppm Na hingga 247 ppm Na, dapat dilihat pada Gambar 6. Magnesium merupakan unsur yang tercuci dalam perkolat paling kecil, kadarnya antara 2 ppm Mg hingga 18 ppm Mg. Hal ini dikarenakan pada analisis pendahuluan unsur magnesium memiliki kadar yang paling sedikit pada abu terbang dibanding kation basa yang lain, dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 6. Pengaruh lama perkolasi terhadap kadar natrium perkolat beberapa abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan berumur 5 tahun Kadar K, Na, Ca, dan Mg dalam perkolat pada abu terbang segar lebih tinggi dibanding abu terbang berumur 6 bulan dan 5 tahun. Pada perkolasi bulan pertama juga lebih tinggi dibanding bulan kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan pada bulan ketiga unsur yang tercuci semakin sedikit, karena unsur-unsur tersebut sudah banyak tercuci pada bulan pertama. Gambar 7. Pengaruh lama perkolasi terhadap kadar magnesium perkolat beberapa abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan berumur 5 tahun

4.2.3. Kelarutan Unsur-unsur Hara Mikro Fe, Mn, Zn, Cu, dan Cr serta Ni