4.2.3. Kelarutan Unsur-unsur Hara Mikro Fe, Mn, Zn, Cu, dan Cr serta Ni
Dari hasil analisis perkolat baik pada abu terbang segar, berumur 6 bulan, dan 5 tahun unsur-unsur Fe, Mn, Zn, dan Cu tidak terukur, seperti dapat dilihat
pada Tabel Lampiran 1. Hal ini disebabkan kemungkinan terlalu kecilnya unsur- unsur hara mikro yang tercuci pada saat proses perkolasi, sehingga karena
keterbatasan pembacaan alat tidak terukur nilainya pada AAS. Begitu pun unsur logam seperti Cr dan Ni, tidak terukur dalam perkolat.
4.3. Persentase Unsur-unsur yang Tercuci pada Abu Terbang
Tabel 3 menunjukkan perbandingan unsur-unsur yang tercuci antara analisis awal dan akhir serta persentase kandungan unsur dalam seluruh perkolat terhadap
kandungan unsur terhadap abu terbang selama 3 bulan. Berdasarkan analisis kimia abu terbang dan perkolat, unsur makro yang terdiri dari K, Na, Ca, dan Mg
mengalami pencucian, sedangkan untuk unsur mikro Fe, Mn, Zn, dan Cu, Cr, dan Ni tidak terukur dalam perkolat.
Pada unsur kalium terlihat adanya perbedaan persentase unsur yang tercuci antara analisis awal dan akhir serta persentase kandungan unsur dalam seluruh
perkolat terhadap kandungan unsur terhadap abu terbang selama 3 bulan sangat signifikan. Tetapi pada unsur natrium, kalsium, dan magnesium perbedaannya
tidak signifikan. Pada unsur kalium, total unsur yang tercuci dari abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah 70,12, 96,89, dan
93,08. Nilai ini sangat berbeda pada persentase selisih antara analisis awal dan akhir, abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah
16,65, 25,04, dan 74,98. Pada unsur natrium persentase kandungan unsur dalam seluruh perkolat
terhadap kandungan unsur dalam abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah 32,46, 33,53, dan 33,23. Nilai ini hampir sama
pada persentase selisih antara analisis awal dan akhir, abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah 33,68, 33,23, dan 36,42.
Analisis ini dapat dilihat pada Tabel 3. Pada unsur kalsium persentase kandungan unsur dalam seluruh perkolat
terhadap kandungan unsur dalam abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang
secara berturut-turut adalah 57,63, 51,27, dan 27,51. Nilai ini hampir sama pada persentase selisih antara analisis awal dan akhir, abu terbang ESP, 6 bulan,
dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah 57,36, 52,23, dan 25,94. Sedangkan pada unsur magnesium persentase kandungan unsur dalam seluruh
perkolat terhadap kandungan unsur dalam abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah 51,59, 71,88, dan 60,59. Nilai ini hampir
sama pada persentase selisih antara analisis awal dan akhir. Kadar magnesium pada abu terbang ESP, 6 bulan, dan 5 tahun yang secara berturut-turut adalah
65,85, 68,75, dan 64,71. Pada unsur kalsium dan magnesium perbedaan persentase antara analisis awal dan akhir serta persentase kandungan unsur dalam
seluruh perkolat terhadap kandungan unsur dalam abu terbang selama 3 bulan. Pada unsur Fe, Cu, Zn, Mn, Cr, dan Ni dalam total perkolat selama 3 bulan
tidak terukur, hal ini diduga karena kecilnya unsur yang tercuci. Hal ini sesuai dengan persentase yang dihasilkan antara selisih analisis awal dan akhir, yang
menghasilkan persentase yang kecil, dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika tahun 2008, curah
hujan daerah Suralaya sebesar 2000 mmtahun sampai 2500 mmtahun, dapat dilihat pada Gambar Lampiran 7. Hal ini dapat dikatakan bahwa curah hujan
daerah Suralaya sebesar 5,56 mmhari sampai 6,94 mmhari. Dalam penelitian ini, proses perkolasi menggunakan aquadest 100 ml setiap harinya, setara dengan
22 mmhari. Dari perhitungan ini diduga bahwa kemungkinan unsur tercuci dalam landfiil
lebih lama daripada pada percobaan ini.
Tabel 3. Jumlah unsur-unsur yang tercuci dari satu gram abu terbang
Parameter Umur
Analisis Unsur Tercuci
1
Proses Perkolasi Total Perkolasi
Abu Bulan
Bulan ke-1 sampai ke-3 Terbang
Awal Akhir
mg ke-1
ke-2 ke-3
mg Mg
mg
2
K Segar
0,1496 0,1247
0,0249 16,65
0,0465 0,0394
0,0190 0,1049
70,12
6 bulan 0,0998
0,0748 0,0250
25,04 0,0369
0,0432 0,0166
0,0967 96,89
5 tahun 0,0997
0,0249 0,0748
74,98 0,0436
0,0348 0,0144
0,0928 93,08
Na Segar
1,8084 1,1994
0,6091 33,68
0,2466 0,2163
0,1241 0,5870
32,46
6 bulan 1,5721
1,0498 0,5224
33,23 0,2363
0,1830 0,1079
0,5272 33,53
5 tahun 0,7512
0,4776 0,2736
36,42 0,1296
0,0724 0,0476
0,2496 33,23
Ca Segar
1,7800 0,7590
1,0210 57,36
0,5025 0,3226
0,2007 1,0258
57,63
6 bulan 0,8080
0,3860 0,4220
52,23 0,1992
0,1265 0,0886
0,4143 51,27
5 tahun 0,5590
0,4140 0,1450
25,94 0,0840
0,0473 0,0225
0,1538 27,51
Mg Segar
0,0820 0,0280
0,0540 65,85
0,0176 0,0149
0,0098 0,0423
51,59
6 bulan 0,0480
0,0150 0,0330
68,75 0,0160
0,0125 0,0060
0,0345 71,88
5 tahun 0,0340
0,0120 0,0220
64,71 0,0096
0,0090 0,0020
0,0206 60,59
Fe Segar
0,6480 0,6460
0,0020 0,31
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,5280 0,5250
0,0030 0,57
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,4530 0,4520
0,0010 0,22
tr tr
tr -
- Cu
Segar 0,0120
0,0110 0,0010
8,33
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,0060 0,0050
0,0010 16,67
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,0030 0,0030
0,0000 0,00
tr tr
tr -
- Zn
Segar 0,0300
0,0280 0,0020
6,67
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,0240 0,0220
0,0020 8,33
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,0220 0,0210
0,0010 4,55
tr tr
tr -
- Mn
Segar 0,2230
0,2220 0,0010
0,45
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,2980 0,2970
0,0010 0,34
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,1580 0,1570
0,0010 0,63
tr tr
tr -
- Cr
Segar 0,0140
0,0130 0,0010
7,14
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,0130 0,0120
0,0010 7,69
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,0020 0,0020
0,0000 0,00
tr tr
tr -
- Ni
Segar 0,0400
0,0380 0,0020
5,00
tr tr
tr -
- 6 bulan
0,0380 0,0370
0,0010 2,63
tr tr
tr -
- 5 tahun
0,0310 0,0300
0,0010 3,23
tr tr
tr -
- Keterangan: tr = tidak terukur;
1
Dihitung berdasar selisih antara analisis awal dan analisis akhir;
2
Persentase terhadap kandungan unsur dalam abu terbang
2 2
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada analisis awal abu terbang segar memiliki pH, daya hantar listrik, unsur
mikro, dan makro lebih tinggi dibanding abu terbang terlapuk, yang terdiri dari abu terbang berumur 6 bulan dan 5 tahun.
2. Pada percobaan dengan metode perkolasi, perkolat mengandung unsur-
unsur makro K, Na, Ca, dan Mg dalam jumlah bervariasi, sedangkan unsur mikro Fe, Mn, Zn, Cu, Cr, dan Ni tidak terukur. Semakin lama proses
perkolasi, unsur dalam perkolat semakin menurun. 3.
Diketahui bahwa 1 kg abu terbang segar setara dengan 2,54 g kapur tohor dan mengandung unsur hara makro dan mikro, sehingga abu terbang masih
potensial untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian.
5. 2. Saran
Perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai pemanfaatan abu terbang pada bidang pertanian.