dahulu dan sampai sekarang ditakdirkan sebagai tujuan, sekaligus juga sebagai cita-cita hidup orang Jawa.
Cerita Rakyat Sendang Senjaya masih adanya kekuatan-kekuatan yang kurang bisa diterima oleh akal sehat manusia, namun sebagian besar masyarakat
mempercayainya bahkan masyarakat dari manca. Dalam hal ini masyarakat sekarang diharapkan masih mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan mistis, karena di dunia
yang dipijak manusia juga perlu adanya penghormatan dengan melakukan pensakralan terhadap apapun yang berada di alam.
Mitos merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia, walaupun belum tentu diyakini kebenarannya, mitos adalah sesuatu makna atau petuah kehidupan
yang dapat dijadikan pedoman hidup. Cerita Rakyat Sendang Senjaya memberi keyakinan bahwa air di dalam Sendang Senjaya memberi kekuatan batin untuk hidup
lebih baik. 3. Air Sendang Senjaya Memberi Tuah.
Permintaanpermohonan jika telah terkabul, yang bersangkutan biasanya kembali ke Sendang Senjaya Desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran untuk melakukan selametan
sebagai wujud rasa syukur setelah terkabulnya permohonanpermintaan tersebut. Apabila hal tersebut tidak dilakukan dilaksanakan yang bersangkutan akan mengalami hal yang
sama dengan apa yang dialami sebelum datang ke Sendang Senjaya.
b. Fungsi Cerita Rakyat Sendang Senjaya 1. Anak Cucu Mengetahui Asal-Usul Nenek Moyangnya.
Asal usul terjadinya Sendang Senjaya bermula dari nama tokoh pewayangan yang bernama Arya Sunjaya, merupakan cucu dari Yama Widura. Dicerita ketika perang
Baratayuda terjadi Arya Sunjaya yang membela Pandawa berhadapan dengan Adipati Karno, setelah Arya Sunjaya dan Adipati Karno mengeluarkan kesaktian akhirnya Arya
Sunjaya moksa menjelma menjadi sendang yang bernama Sendang Senjaya. Sendang Senjaya dahulunya digunakan Joko Tingkir untuk Kungkum, menurut
cerita yang berkembang di lingkungan sekitar Sendang Senjaya Joko Tingkir sering melakukan laku bertapa di Sendang Senjaya sebelum menjadi Raja di Kerajaan Pajang
dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Cerita Rakyat Sendang Senjaya merupakan fragmen kisah yang menceritakan
perjalanan kehidupan seorang yang dianggap mengesankan atau paling tidak mempunyai vital dan dipuja oleh si empunya cerita, serta tersebar secara lisan dan turun temurun dari
generasi ke generasi. Karena sifatnya tersebut Cerita Rakyat Sendang Senjaya yang dikisahkan tokoh Joko Tingkir dan Arya Sunjaya sangat mengesankan dan mempunyai
peran utama dihati masyarakat Tegalwaton serta Cerita tersebut sampai sekarang masih ada dikarenakan cerita ini dicerita turun temurun dari generasi ke generasi hingga sampai
sekarang. Para leluhur terdahulu selalu berusaha untuk menceritakan Cerita Rakyat Sendang
Senjaya kepada anak cucu karena pemikiran mereka cerita ini tidak akan hilang jika anak cucu mendengar Cerita Rakyat Sendang Senjaya. Diharapkan generasi sekarang juga
masih menceritakan cerita tersebut secara estafet kepada anak cucu. Supaya generasi muda memahami asal usul nenek moyangnya.
2. Orang Mengetahui dan Menghargai Jasa Tokoh yang telah Melakukan Perbuatan yang Bermanfaat bagi Umum.
Cara penghargaan masyarakat Tegalwaton terhadap jasa tokoh Arya Senjaya dan Joko Tiingkir adalah dengan tetap menjaga keadaan Sendang Senjaya agar tetap terjaga
dan terawat dengan masih menceritakan Cerita Rakyat Sendang Senjaya kepada generasi berikutnya supaya masyarakat bisa menghargai Sendang Senjaya sebagai sumber
kehidupan mereka Keadaan fisik sendang yang telah berkembang hingga sekarang tidak mengurangi kesakralan dan daya gaib Sendang
Senjaya. Ini semua akan membuat para peziarah nyaman melakukan tradisi ritual di Sendang tersebut.
3. Orang Mengetahui Hubungan Kekerabatan, sehingga walaupun telah Terpisah karena Mengembara ke Tempat Lain, Hubungan itu Tidak Terputus.
Sebuah kearifan lokal berupa nyadran yang ada di Desa Tegalwaton rutin dilaksanakan setiap menjelang bulan puasa. Tradisi nyadran tersebut merupakan simbol
adanya hubungan dengan para leluhur, antar sesama dan Tuhan Yang Maha Esa, beserta segala ciptaanya. Nyadran merupakan sebuah pola ritual yang mencampurkan budaya
lokal dan nilai-nilai Islam. Untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal dan melestarikan tradisi nyadran warga yang sudah tidak bertempat tinggal di Tegalwaton,
mengembara atau pindah jauh ke tempat lain dengan semangat dan penuh kesadaran berusaha datang atau pulang kembali ke Tegalwaton bersama keluarga yang lain
menjalankan tradisi nyadran untuk mendoakan arwah leluhur mereka secara bersama- sama. Jarak dan jauhnya tempat tinggal tidak menghalangi mereka untuk melakukan
tradisi nyadran di tempat asal leluhur.
4. Orang Mengetahui Bagaimana Asal-Usul Sebuah Tempat yang Dibangun dengan Penuh Kesukaran.