Prosedur Pengambilan Data .1 GENERATOR SINKRON 3 FASA

59 3.6 Prosedur Pengambilan Data 3.6.1 Menentukan Tahanan jangkar R 1. Rangkai Gambar Percobaan di atas. 2. Rangkaian belitan stator dihubungkan dengan suplai tegangan DC 3. Tegangan DC suplai dinaikkan sampai pada nilai tertentu. 4. Ketika tegangan menunjukkan pada besaran 6 Volt, penunjukan alat ukur voltmeter dan amperemeter dicatat. 5. Jika telah selesai rangkaian dilepas. 3.6.2 Menentukan Reaktansi Sinkron pada d-axis Xd 3.6.2.1 Menentukan tegangan untuk menghitung reaktansi sinkron d-axis Xd dengan test beban nol dan If tertentu. 1. Alat-alat dirangkai seperti gambar , PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S2 dan atur arus penguat motor dengan mengatur PTDC2 . 3. Tutup S 1 hingga harga nominal. dan atur tegangan motor V1 dengan mengatur PTDC1 . 4. Catat tegangan terminal saat arus penguat generator belum dinaikkan If = 0 hingga diperoleh harga nominal. 5. Tutup S3 dan naikkan arus penguat generator secara bertahap dengan mengatur PTDC3 . 6. turunkan arus penguat generator PTDC3 minimum . Dimana, putaran dijaga konstan pada setiap kenaikkan arus penguat generator, kemudian catat tegangan terminal. lalu buka S3. Minimumkan PTDC1 dan PTDC2 hingga nol, lalu buka S1 dan S2. 60 7. Percobaan selesai.

3.6.2.2 Menentukan arus untuk menghitung reaktansi sinkron d-axis Xd

dengan test hubung singkat dan If tertentu. 1. Alat-alat dirangkai seperti gambar, PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S2 dan atur arus medan motor dengan mengatur PTDC2 3. Tutup S1 dan atur tegangan motor V1 dengan mengatur PTDC1 hingga harga nominal. 4. Tutup S3 dan naikkan arus penguat generator If secara bertahap dengan mengatur PTDC3 hingga diperoleh harga nominal. 5. Catat arus hubung singkat generator Ia untuk setiap tahapan arus medan generator If 6. Turunkan arus medan generator If hingga nol, lalu buka S3 dengan putaran generator dijaga konstan. Minimumkan PTDC1 dan PTDC2 hingga nol, lalu buka S1 dan S2 7. Percobaan selesai 3.6.3 Menentukan Reaktansi Sinkron pada q-axis Xq 3.6.3.1 menentukan arus dan tegangan untuk menghitung reaktansi sinkron q-axis Xq dengan test slip. 1. Alat-alat dirangkai seperti gambar, PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S2 dan atur arus medan motor dengan mengatur PTDC2. 3. Tutup S1 dan atur tegangan motor V1 dengan mengatur PTDC1 hingga harga dibawah kecepatan nominal. 61 4. Arus medan dibiarkan dalam keadaan terbuka sehingga If = 0 5. Kemudian tutup S3 kumparan jangkar dihubungkan ke sumber tegangan 3 fasa yang direduksi 20-40 dari tegangan nominal. 6. catat harga tegangan terminal dan arus jangkar yang didapatkan, lalu buka S3 dengan putaran generator dijaga konstan. Minimumkan PTDC1 dan PTDC2 hingga nol, lalu buka S1 dan S2. 7. Percobaan selesai.

3.6.4 Percobaan Berbeban

1. Rangkaian dirangkai seperti Gambar di atas. Semua saklar dalam keadaan terbuka dan PTDC dalam keadaan minimum. 2. Saklar S1, S2 ditutup dan PTDC1 dan PTDC2 diatur untuk memberikan tegangan ke terminal jangkar dan arus medan motor sampai dicapai putaran nominal generator. 3. S3 ditutup dan PTDC 3 diatur sampai arus medan yang terbaca pada A3 sebesar 100 mA. 4. Beban resistif dipasang dengan menutup saklar S4 , Beban dinaikkan secara bertahap dengan menjaga If dan putaran konstan. 5. Atur A 4 hingga menunjukan harga arus Ia yaitu 1 A , dicatat nilai yang terbaca pada alat, cos φ meter, V2. V2 adalah besar tegangan terminal generator. 6. Tutup saklar S5 lalu dicatat kembali nilai yang terbaca pada cos φ meter, V2. 62 7. Lalukan prosedur nomor 1 sampai dengan 6 untuk arus beban 1,5 A dan 2 A. 8. Setelah itu PTDC diturunkan hingga nol dan semua saklar dibuka. 9. Percobaan selesai.

3.7 Metode Pengolahan Data