66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum
Mesin listrik berfungsi sebagai Generator listrik apabila didalamnya terjadi proses konversi dari mekanik prime mover menjadi energi listrik. Sedangkan untuk Generator
sinkron itu sendiri memerlukan suplai tegangan eksitasi pada kumparan medan untuk pembangkit medan yang akan menjadi energi listrik. Energi listrik digunakan pada peralatan-
peralatan listrik dan elektronik. Karena penggunaannya yang cukup luas maka diperlukan penentuan tegangan yang efisien dan sesuai agar tidak merusak peralatan serta perlu
dilakukan pengujian pada generator terhadap perbaikan faktor daya, regulasi, dan efisiensi.
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian dari tanggal 2 Februari 2015 sampai tanggal 4 Februari 2015 di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK, diperoleh
data pengujian.
4.2.1 Data Pengujian
Tabel 4.1 Data penentuan tahanan generator sinkron R.
Vdc Idc
6 0,6
67
Menentukan Reaktansi Sinkron pada d-axis Xd Tabel 4.2 Data test beban nol dan If tertentu.
Putaran = 1500 rpm
No. If mA
V volt 1
2 10
8 3
20 15
4 30
26 5
40 28
6 50
30 7
60 34
8 70
40 9
80 43
10 90
50 11
100 54
12 110
60 13
120 64
14 130
70 15
140 78
16 150
81 17
160 85
18 170
91 19
180 98
20 190
101 21
200 108
68
Tabel 4.3 Data test hubung singkat dan If tertentu Putaran = 1500 rpm
No. If mA
Isc A 1
2 10
0,15 3
20 0,30
4 30
0,42 5
40 0,47
6 50
0,59 7
60 0,64
8 70
0,72 9
80 1,1
10 90
1,15 11
100 1,2
12 110
1,25 13
120 1,3
14 130
1,4 15
140 1,5
16 150
1,55 17
160 1,65
18 170
1,75 19
180 1,85
20 190
1,9 21
200 2,0
69
Menentukan Reaktansi Sinkron pada q-axis Xq Tabel 4.4
Data test slip
Vnominal = 220 V Putaran = 1000 rpm
No. Vt V
Iafasa A If A
VfasaV 1
100 3,6
220 1
Reduksi 40 2,6
132 2
Reduksi 45 2,2
121 3
Reduksi 50 1,9
110
Data percobaan berbeban Tabel 4.5
Data percobaan sebelum perbaikan faktor daya
�
���
= √3�
�
��
�
����� If = 0,6 A
Putaran = 1500 rpm
No. Ia1 A
Vt1 Volt Pout watt
T gram Cos φ1
1 1,13
208 390
150 0,79
2 1,4
190 430,6
150 0,8
3 1,6
178 543,1
150 0,79
70
Tabel 4.6 Data percobaan sesudah perbaikan faktor daya
Vt 1 volt
Ia 1 A Kapasitor
µF Ia2 A
Vt2 Volt
Pout Watt
Torsi Gram
Cos φ2
208 1,13
2 0,98
211 350,1
150 0,93
4 0,90
230 358,4
150 0,97
190 1,4
2 1,25
195 445,0
150 0,94
4 1,15
197 470.5
150 0,98
196 1,6
2 1,46
182 520,2
150 0,93
4 1,2
187 550,5
150 0,98
Dik: • Ia 1 = Arus beban sebelum perbaikan faktor daya
• Ia 2 = Arus beban sesudah perbaikan faktor daya • Vt 1 = tegangan sebelum perbaikan faktor daya
• Vt 2 = tegangan sesudah perbaikan faktor daya
Gambar 4.1 Vektor Diagram sebelum perbaikan faktor daya pada berbagai Ia
Vt1 Vt2
Vt3 Ia2
Ia1 Ia3
jIXs IRa
Ef2 Ef1
Ef3 238.4V
71
4.3 Analisis Data Pengujian 1. Pengujian menentukan tahanan Generator sinkron