VARIASI SPASIO-TEMPORAL SEBARAN KOMUNITAS IKAN DI ESTUARI SEGARA MENYAN

dari tulisan ini berisi tentang implikasi ekologi trofik pada pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan di Segara Menyan, bagian ini pulalah yang menjadi pembahasan umum dari seluruh rangkaian yang telah ditulis sebelumnya. 1.5.Tujuan dan manfaat Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan iktiodiversitas yang mendiami ragam habitat, menjelaskan variasi spasio-temporal sebaran komunitas ikan, menjelaskan ekologi trofik komunitas ikan, dan menentukan strategi pengelolaan sumber daya ikan di Segara Menyan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan informasi mengenai peran estuari Segara Menyan bagi komunitas ikan perairan Mayangan dalam rangka menentukan konsep pengelolaan sumber daya ikan berkenaan dengan konservasi sumber daya ikan.

1.6. Kebaruan

Kebaruan penelitian ini terletak pada pengungkapan interaksi interspesies dalam bentuk interaksi ekologi trofik komunitas ikan di ekosistem perairan tropis dan melalui pendekatan ekologi trofik tersebut digunakan sebagai acuan dasar dalam pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan khususnya di ekosistem bertipe laguna.

2. IKTIODIVERSITAS DI RAGAM HABITAT ESTUARI SEGARA MENYAN

2.1. Pendahuluan

Estuari merupakan habitat yang vital bagi kebanyakan spesies ikan, krustase, dan moluska dengan fungsinya sebagai area pemijahan dan pembesaran, lumbung makanan, dan merupakan area yang penting bagi perkembangan awal dan adaptasi fisiologis spesies pemigrasi Blaber 1997; Bayhan et al. 2008. Estuari merupakan ekosistem yang khas dan kompleks dengan keberadaan berbagai tipe habitat, seperti hutan mangrove, rawa air asin, padang lamun, muara sungai, dan wilayah tanpa vegetasi. Heterogenitas habitat menyebabkan area ini kaya sumber daya perairan dengan fauna ikan sebagai komponen terbesarnya. Selain itu, hubungan yang terbuka antara laut dengan estuari dan estuari dengan sungai turut mendukung ragam sumber daya ikan di estuari. Sepanjang estuari Segara Menyan ditumbuhi vegetasi mangrove yang semakin berkurang kerapatannya dengan dibukanya lahan tambak. Selain itu, telah terjadi pula perambahan hutan mangrove; walaupun dalam jumlah kecil. Kerusakan ekosistem mangrove turut menurunkan produktivitas sumber daya ikan di perairan, seperti yang diungkap oleh Shinnaka et al. 2007 bahwa kerusakan mangrove sebesar 50 dalam 35 tahun telah memengaruhi struktur komunitas ikan di Thailand. Penurunan sumber daya ikan juga disebabkan oleh penangkapan intensif oleh nelayan. Pengungkapan tentang fauna ikan di Segara Menyan dan perairan sekitarnya diawali dari penelitian oleh Simanjuntak 2001. Ia mengemukakan bahwa perairan Mayangan yang melingkupi perairan Segara Menyan terdapat 77 spesies ikan. Setelah satu dasawarsa, dilakukan penelitian kembali di perairan Mayangan dengan waktu yang lebih lama enam bulan dan alat tangkap yang komprehensif oleh Zahid et al . 2011 a dan ditemukan 105 spesies ikan mendiami atau sekadar melintasi perairan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi jenis ikan di ragam habitat estuari Segara Menyan sungai, segara, dan pantai. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian iktiodiversitas di Segara Menyan dalam kurun waktu setahun dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya ikan di perairan ini.