Ruang lingkup penelitian PENDAHULUAN UMUM
makanan atau F. persimilis yang sekadar melepaskan telurnya di ekosistem estuari Semenajung Yucatan Arceo-Carranza Vega-Cendejas 2009. Simier et al. 2004
menjelaskan bahwa keragaman ikan yang tinggi di estuari disebabkan oleh 1 keberadaan ikan-ikan spesies laut di estuari sebagai dampak dari hubungan estuari
dengan laut dan keberadaan aliran air tawar ke ekosistem estuari; 2 heterogenitas habitat padang lamun, perakaran mangrove, hamparan lumpur, aliran air tawar
menyebabkan kehadiran berbagai macam spesies ikan. Keberadaan ekosistem mangrove di pesisir Segara Menyan turut berperan
dalam memengaruhi kelimpahan ikan di area ini. Hal ini didukung oleh hipotesis yang menjelaskan mengenai penyebab sejumlah spesies ikan tertarik memasuki
ekosistem mangrove Laegdsgaard Johnson 2001, yaitu 1 perlindungan terhadap pemangsa, ikan mangsa akan memasuki area mangrove untuk berlindung dari
pemangsa. Kompleksitas struktur perakaran mangrove menyulitkan pergerakan pemangsa dan tingkat kekeruhan yang tinggi di ekosistem mangrove menyebabkan
jarak pandang ikan pemangsa berkurang; 2 terkait dengan persediaan makanan, yang menunjukkan bahwa ekosistem ini menyediakan banyak makanan dengan
produktivitas yang tinggi. Dua hal ini menyebabkan kelimpahan dan keragaman ikan yang tinggi di ekosistem mangrove. Selain hipotesis tersebut, ekosistem mangrove
juga menyediakan daerah pengasuhan bagi juwana. Argumentasi ini didukung dengan dominasi juwana ikan di estuari Segara Menyan. Hal yang sama terlihat pula
pada penelitian Brinda et al. 2010 yang menemukan 45 juwana ikan di estuari Vellar, pantai tenggara India.
Spesies laut tersebar luas di perairan estuari Segara Menyan dan jumlahnya lebih besar dibandingkan spesies estuari penetap. Fakta ini dikemukakan pula oleh
Nagelkerken et al. 2008 bahwa kebayakan perairan estuari didominasi oleh spesies laut dan bahkan jumlahnya dapat mencapai dua kali lipat lebih banyak dibandingkan
dengan spesies penetap. Selain fakta tersebut, kondisi geografis estuari Segara Menyan yang senantiasa terhubung dengan laut sepanjang tahun menyebabkan
iktiofauna laut dapat mendiami area ini. Kondisi seperti ini ditemukan pada wilayah perairan-perairan estuari di Afrika Barat Baran 2000 dan estuari Laguna Gediz,
ikan-ikan dari Laut Aegean mendominasi perairan ini Bayhan et al. 2008. Fakta lain yang ditemukan adalah ikan-ikan spesies laut dominan tertangkap di pantai yang
memiliki densitas dan biomassa yang lebih besar dibandingkan di area segara dan sungai. Pola ini memiliki kemiripan dengan perairan estuari dan laguna lainnya
Whitfield 1999, Ley et al. 1999, Akin et al. 2005. Keberadaan beberapa spesies ekonomis penting pada kelompok ikan-ikan
dominan menandakan bahwa ekosistem ini khususnya keberadaan ekosistem mangrove mampu menyediakan sumber daya ikan yang dapat dipanen oleh nelayan.
Kaitan ekosistem mangrove luas area baik di tropis maupun subtropis dengan produksi spesies ekonomis penting telah banyak dikaji, kesemuanya menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi positif diantara luas area hutan mangrove dengan hasil tangkapan ikan ekonomis penting Manson et al. 2005; Meynecke et al. 2007;
Shinnaka et al. 2007. Disamping itu heterogenitas habitat yang terjadi di estuari memiliki korelasi yang kuat dengan kekayaan spesies Sheridan Hays 2003. Arti
penting estuari bersama ragam habitat yang melekat padanya bagi spesies ikan terancam oleh perambahan hutan, degradasi habitat, dan penangkapan intensif.
Peristiwa ini terjadi pada perairan estuari Sine Soloum Senegal, selama sepuluh tahun terjadi penurunan biomassa sebesar 40, penurunan rata-rata ukuran panjang
beberapa spesies mencapai 17, dan penurunan 0,11 unit tingkat trofik Ecoutin et al
. 2010. Dominansi ikan seriding, A. nalua di perairan estuari Segara Menyan
disebabkan oleh persediaan sumber daya makanan dan kemampuan adaptasi ikan ini terhadap kondisi lingkungan. Kehadiran kelompok kopepoda dalam jumlah
melimpah menjamin sumber daya makanan ikan seriding di estuari Segara Menyan, kelompok mikrokrustase Calanus, Acartia, Evadne, Podon ini menjadi makanan
utamanya Zahid et al. 2011
b
. Ikan yang hidup berasosiasi dengan perakaran mangrove ini mampu bertahan hidup pada kondisi lingkungan mangrove yang rusak
sekalipun, seperti yang terjadi beberapa wilayah di estuari Segara Menyan. Bahkan penelitian Shinnaka et al. 2007 di Teluk Pak Phannang, Thailand dan Tse et al.
2008 di Tolo Harbour, Hongkong; menunjukkan bahwa ikan ini melimpah pada kondisi mangrove yang telah rusak. Ikan seriding yang berlimpah ini didukung oleh
keberadaan zooplankton mikrokrustase khususnya kelompok kalanoida. Struktur komunitas ikan yang terbentuk di ekosistem estuari ditentukan oleh
faktor abiotik dan faktor biotik Blaber 1997; Feyrer Healey 2003; Hajisamae et al.
2003; Stål et al. 2007; Guedes Araújo 2008. Kebanyakan spesies ikan memiliki kemampuan adaptasi terhadap dinamika faktor lingkungan yang bervariasi secara
spasial dan temporal. Hal ini turut menentukan sebaran kelompok ikan pada skala spasial maupun temporal tersebut. Bahasan lebih mendalam mengenai variasi spasio-
temporal komunitas ikan disajikan pada pokok bahasan berikut dari disertasi ini. Kekayaan biologis di suatu ekosistem estuari mencerminkan kesehatan
lingkungannya. Meskipun estuari Segara Menyan memiliki kekayaan iktiofauna yang tinggi, namun perlu mendapat perhatian serius akibat degradasi ekologis yang
mendera ekosistem tersebut. Eksploitasi sumber daya ikan yang meningkat dengan berbagai jenis alat tangkap tidak ramah lingkungan, degradasi hutan mangrove, dan
abrasi pantai menjadi masalah utama yang perlu diatasi. Kondisi ini membutuhkan pemantauan secara berkala terhadap keanekaragaman ikan untuk menjamin
kemantapan ekosistem dan kelanjutan sumber daya ikan.