45
F. Implikatur
Grice dalam Wijana 1996:37-39 dalam arikelnya yang berjudul Logic and Conversation mengemukakan bahwa sebuah tuturan dapat mengimplikasikan
proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan bersangkutan. Proposisi yang diimplikasikan itu disebut implikatur. Karena implikatur bukan merupakan bagian
tuturan tuturan yang mengimplikasikannya, hubungan kedua proposisi itu bukan merupakan konsekuensi mutlak.
Dengan tidak adanya keterkaitan semantis antara suatu tuturan dengan yang diimplikasikan, maka dapat diperkirakan bahwa sebuah tuturan akan
memungkinkan menimbulkan implikatur yang tidak terbatas jumlahnya. Dalam contoh 24, 25, dan 26 berikut ini terlihat bahwa tuturan + Bambang datang
memungkinkan memunculkan reaksi yang bermacam-macam Rokoknya disembunyikan, Aku akan pergi, dan Kamarnya dibersihkan. Masing-masing
reaksi itu memunculkan implikasi yang berbeda-beda. 24 + Bambang datang.
- Rokoknya disembunyikan 25 + Bambang datang
- Aku akan pergi dulu 26 + Bambang datang
- Kamarnya dibersihkan
46
Jawaban - dalam 24 mungkin mengimplikasikan bahwa Bambang adalah perokok, tetapi ia tidak pernah membeli rokok. Merokok kalau ada yang
memberi, dan tidak pernah memberi temannya, dan sebagainya. Jawaban - dalam 25 mungkinmengimplikasikan bahwa - tidak senang dengan Bambang.
Akhirnya jawaban - dalam 26 mengimplikasikan bahwa Bambang adalah seorang pembersih. Ia akan marah-marah melihat sesuatu yang kotor. Penggunaan
kata mungkin dalam menafsirkan implikatur yang timbul oleh sebuah tuturan tidak terhindarkan sifatnya sehubungan dengan banyaknya kemungkinan
implikasi yang melandasi kontribusi -.
G. Bahasa Jurnalistik
“Bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. “Bahasa jurnalistik ialah salah satu ragam bahasa yang
memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik” Anwar, 1984:1.
Kalimat yang dipergunakan pers adalah kalimat pendek yang ringkas, padat, dan berisi. Kalimat ringkas, padat, dan berisi adalah kalimat yang dalam
penampilannya sekaligus sudah mencakup seluruh makna pernyataan. Jadi, bahasa yang dipergunakan dalam media massa adalah bahasa yang mudah
dimengerti untuk semua kalangan masyarakat. Termasuk pula dalam bahasa jurnalistik, kata dan kalimat yang singkat
dan jelas namun berisikan informasi yang lengkap dapat kita temui pada kata atau
47
kalimat yang dilatarbelakangi oleh gambar kartun. Kartun yang dimaksud dalam media cetak adalah kartun yang menggambarkan tentang kejadian-kejadian atau