Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Korelasi R Koefisien Determinasi R

43 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode regresi linear yang digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila variabel independen dimanipulasidirubah-rubah atau dinaik-turunkan Sugiyono, 2010:260. Rumus linear berganda : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 x 3 +e Keterangan : Y = Kinerja Pegawai a = Constanta b 1 – b 3 = Koefisien Regresi X 1 = Variabel Kompensasi X 2 = Variabel Kepemimpinan X 3 = Variabel Disiplin Kerja e = Error distribances

4. Koefisien Korelasi R

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2012:96 44 Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,1000 Sangat Kuat

5. Koefisien Determinasi R

2 Menurut Ghozali 2012:97, koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variablel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 45

6. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI

0 2 11

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pt. Bank Bukopin Tbk. Cabang

0 4 24

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN CABANG Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pln Cabang Surakarta.

0 5 18

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pegadaian Cabang Sragen.

0 3 16

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pegadaian Cabang Sragen.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pegadaian Cabang Sragen.

0 2 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI.

1 4 16

PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI.

0 1 6

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR BPJS KESEHATAN CABANG PALU

0 1 10

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK INDEX CABANG BEKASI

0 0 11