Pengukuran kepuasan pengguna BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi dan Sistem Informasi 2.1.1 Teknologi Informasi

2.6 Pengukuran kepuasan pengguna

Banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan cara mengukur tingkat kepuasan pengguna. Seperti Delone dan Mclean 1992 melakukan pengkajian terhadap berbagai factor untuk mengukur keberhasilan sebuah system informasi. Mereka menemukan saling keterkaitan diantara ke enam factor yaitu : kualitas informasi, kualitas system, penggunaan, kepuasan pengguna, pengaruh pada individual serta pengaruh organisasi seperti pada gamabr 2.2 berikut ini : Gambar 2.3 DeLone and McLeans’s Model of IS Success Sumber : DeLone and Mclean, 1992. p87 Seddon dan Kiew 1996 mencoba menggambarkan ulang model DeLone dan Mclean tersebut dalam suatu path model gambar 2.4 yang menunjukkan hubungan yang lebih jelas. Setelah melakukan pengujian sebagian terhadap model tersebut mereka menyetujui adanya pengaruh dari Information Quality, System Quality, dan Usefullness terhadap kepuasan pengguna. Model yang digunakan Seddon dan Kiew adalah seperti terlihat dalam gambar 2.4 berikut ini : Gambar 2.4, Model Kepuasan Seddon Kiew Sumber : Seddon Kiew, 1996 Menurut Seddon Kiew 1996, Jika factor usefulness digunakan untuk mengukur kepuasan, maka perlu diperhatikan factor tingkat kepentingan dari system bagi pengguna. Factor information quality berhubungan dengan hal-hal seperti timeliness, accuracy, relevance, dan format dari informasi yang disajikan oleh sebuah system informasi. System quality meliputi hal-hal seperti ada tidakya bugs dalam system, konsistensi dari user interface, response rate pada system interaktif, dokumentasi dan terkadang dari source code serta maintanibility daru source code tersebut Seddon Kiew, 1996, P4 Menurut Remenyi, Money dan Twite 1995, p119-121 ada dua pendekatan yang dipergunakan untuk mengukur kesenjangan kepuasan pemakai sisfo yang terdiri dari : A. The Kim Model Merumuskan kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kesenjangan antara harapan penggunaan sebelum implementasi dan pengalaman pengguna dalam menggunakan system, serta dipengaruhi oleh berbagai factor dalam organisasi. B. The Miller-Doyle Approach Mencoba merumuskan kepuasan pengguna dengan berusaha mengidentifikasi kebutuhan pengguna melalui derajat kepentingan yang ditentukan pengguna pada berbagai factor dari system informasi dengan menggunakan kuesioner. Selain itu model tersebut juga menilai kemampuan dan kinerja system informasi dari mata penggunanya. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Miller-Doyle. Dimana kusioner dibagi menjadi 4 bagian Remenyi, Twite, Money, 1995, p124 dimana bagian I berisi pertanyaan mengenai informasi karyawan seperti jenis kelamin dan jabatan. Bagian II berisi 31 pertanyaan mengenai berapa baik kinerja yang selama ini di dapat dengan skala pengukuran 1 = sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju. Bagian III berisi seberapa besar harapan pemakai pada system yang ditawarkan dengan skala 1 = sangat tidak puas dan 5 = sangat puas. Dan bagian akhir, yaitu bagian IV berisi 5 pertanyaan yang mengukur kepuasan karyawan terhadap system informasi secara keseluruhan. 2.7 Sistem Perkoperasian 2.7.1 Pengertian koperasi