KKMT Posdaya. Selain itu, persiapan kegiatan keputrian juga harus lebih diperhatikan, benar-benar disiapkan dengan matang dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa agar lebih bermakna dan bermanfaat bagi siswa. j. Pendampingan Khotmil Al-qur’an
Kendala dari kegiatan ini tidak ada karena siswa dalam kegiatan khotmil Al-qur’an ini telah mengetahui apa yang harus dilakukannya, karena merupakan
kegiatan yang sudah rutin dan siswa yang datang dalam kegiatan ini merupakan siswa yang telah dipercaya sebagai wakil dari kelas sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir.
5.2 Kendala dan Solusi Kesehatan dan Lingkungan Hidup
5.2.1 Kendala dan Solusi Program Kesehatan di Sekolah a. Penyuluhan Anti-Narkotika dan HIVAIDS
Pelaksanaan penyuluhan bahaya Anti-Narkotika dan HIVAIDS berjalan dengan lancar. Tidak terdapat kendala yang berarti selama pelaksanaan
penyuluhan. Siswa sangat antusias dalam penyuluhan bahaya Anti-Narkotika dan HIVAIDS, hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta
penyuluhan dan banyaknya peserta yang datang. b. Penyuluhan Bahaya Kanker Serviks
Pelaksanaan penyuluhan bahaya kanker serviks berjalan dengan lancar. Tidak terdapat kendala yang berarti selama pelaksanaan penyuluhan. Siswa sangat
antusias dalam penyuluhan bahaya kanker serviks, hal ini terlihat dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan siswa. Hanya saja, kesulitan yang dialami oleh
mahasiswa KKMT Posdaya selama kegiatan berlangsung adalah mengkondisikan siswa agar tetap tenang dan focus pada materi yang diberikan.
c. Penyuluhan Pengenalan TOGA tanaman obat keluarga bagi Kesehatan Pelaksanaan penyuluhan pengenalan TOGA berjalan lancar seperti halnya
penyuluhan bahaya kanker serviks. Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaanya. Hanya saja, kesulitan yang dialami oleh mahasiswa KKMT
Posdaya selama kegiatan berlangsung adalah mengkondisikan siswa agar tetap tenang dan focus pada materi yang diberikan.
d. Donor Darah
63
Kegiatan yang telah rutin dan ini juga tak lepas dari berbagai kendala antara lain beberapa siswa yang pingsan dan lemas setelah pendonoran darah,
Antrian para pendonor yang tidak terorganisir karena sebelumnya panitia tidak mendaftar terlebih dahulu siapa saja siswa yang akan mengikuti donor
darah.Tidak terorganisirnya pemanggilan pendonor ini menyebabkan sedikit terganggunya kegiatan belajar mengajar karena sebagian siswa tidak ada di kelas
karena menunggu giliran untuk donor di UKS, terlebih pada kelas XI dan XII.Namun dengan mengorganisir jadwal donor pada hari esoknya yaitu 28
Oktober, masalah pada hari sebelumnya dapat teratasi. e. Pendampingan Pengukuran Status Gizi
Secara keseluruhan kegiatan berlangsung hampir tanpa kendala yang berarti. Adapun kendala tersebut antara lain adalah siswa yang berdesakan masuk
ke ruang UKS untuk segera menguukur berat dan tinggi badan sehingga menyebabkan ruang UKS penuh dan membuat petugas kewalahan.Namun
masalah tersebut dapat segera diatasi dengan mudah dengan cara meminta siswa untuk antre di depan UKS dan melakukan pengukuran sesuai urutan
absen.Masalah lainnya di antaranya yaitu kurang validnya hasil pengukuran dikarenakan posisi siswa yang kurang tegap dalam mengambil ukuran tinggi
badan dan badan siswa yang sedikit bersandar ke tembok saat dilakukan pengukuran berat badan sehingga ukuran berat badan yang terambil menjadi lebih
kecil dari ukuran sebenarnya, terlebih lagi timbangan berat badan yang sudah sedikit aus.Namun kendala ini dapat segera diatasi dengan melakukan kalibrasi
terhada alat-alat ukur tersebut terlebih dahulu. f. Penambahan obat dan Inventaris di UKS
Kendala yang terjadi di MAN 2 Jember ini terkait dengan UKS yaitu banyak siswa yang tidak sakit tapi istirahat di UKS dan banyak siswa ang
meminjam obat-obat UKS namun tidak dikembalikan, misalnya minyak kayu putih, setiap kali guru penjaga mengeluarkan 1 botol minyak kayu putih 60 ml
dipagi hari maka disiang harinya minyak kayu putih tersebut sudah tidak ada lagi. Jadi banyak siswa yang pinjam dan tidak dikembalikan.
64
Solusinya yaitu diperbolehkan siswa masuk UKS untuk yang berkepentingan saja. Diberi penjaga UKS yang tetap karena selama ini tidak ada
penjaga tetap di UKS hanya saja petugas PMR dan bu Mamik selaku penanggung jawab UKS. Tapi pada saat bu Mamik ini mengajar dan anak PMR mengikuti
pelajaran maka UKS akan kosong tanpa penjaga, itu yang menybabkan siswa keluar masuk seenaknya sendiri.
5.2.2 Kendala dan Solusi Program Lingkungan di Sekolah a. Gerakan Menanam TOGA
Pelaksanaan penanaman TOGA dapat dikatakan gagal, karena hampir semua tanaman obat yang ditanam mati. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan
kegagalan tersebut. Kendala yang sangat mempengaruhi kegagalan tersebut adalah faktor cuaca dan waktu . Waktu pelaksanaan kegiatan penanaman TOGA di
MAN 2 Jember memang kurang tepat. Penanaman TOGA dilaksanakan pada cuaca yang sangat panas. Belum lagi, penanaman tanaman obat yang dilaksanakan
di siang hari karena menyesuaikan dengan jam pelajaran life-skill membuat penanaman kurang maksimal. Teori penanaman tanaman menyebutkan bahwa
penanaman tanaman yang paling baik adalah di sore hari, karena intensitas cahaya matahari di sore hari cukup, tidak terlalu besar. Sehingga cocok untuk menanam.
Selain itu, setelah proses penanaman pasti ada proses penyiraman, dan menyiram tanaman di siang hari itu kurang baik untuk tanaman.
Selain dari segi waktu dan cuaca, ditinjau dari segi lahan yang digunakan untuk penanaman TOGA juga menjadi kendala. Lahan yang digunakan untuk
menaman TOGA tanahnya kurang gembur dan kandungan mineralnya sangat minim, apalagi pada saat itu kondisinya kemarau. Hal tersebut membuat tanaman
obat tidak dapat hidup dengan baik, bahkan hampir seluruh tanaman obat mati. Tidak hanya itu, kendala juga muncul dari penanam. Kebanyakan penanam
kurang paham dengan cara penanaman tanaman yang d bawa. Contohnya saja sirih. Penaman sirih dapat dilakukan dengan stek batang, namun batang yang
dapat ditaman adalah batang yang sudah tua dan berakar. Namun batang sirih yang dibawa siswa adalah ujung batang sirih yang masih muda. Maka tanaman
65
tersebut tidak akan hidup. Proses penanaman yang kurang tepat baik dari segi cara menanam meskipun tanaman yang dibawa membuat tanaman obat tidak dapat
hidup dengan baik. Ditambah lagi, perawatan tanaman yang sangat kurang. Siswa melaksanakan kegiatan menyiram dan memupuk tanaman hanya satu minggu
sekali, yaitu pada jam pelajaran life-skill. Kendala lain yang dialami siswa dalam penanaman TOGA adalah kesulitan
dalam mencari tanaman. Jember termasuk kota, sehingga cukup sulit bagi siswa untuk mencari tanaman obat. Apalagi pada musim kemarau, banyak tanaman yang
mati. Hal tersebut membuat siswa kurang maksimal dalam penanaman TOGA. Bahkan ada juga kelompok yang tidak membawa tanaman, karena tidak dapat
menemukan tanaman tersebut. Faktor kesalahan dalam menanam dapat diminimalisir dengan siswa dan
mahasiswa KKMT Posdaya menbaca terlebih dahulu cara menanam masing- masing tanaman obat. Kemudian untuk kendala yang berasal waktu pelaksanaan,
belum diperoleh solusi yang tepat untuk hal terebut karena jam pelajaran life skill merupakan ketentuan. Namun untuk factor lahan yang tandus dan gersang, maka
itu dapat disolusi dengan pengalihan lahan. Pengalihan lahan ini bukanlah hal yang sulit dilakukan mengingat lahan pertanian di MAN 2 Jember yang cukup
luas. Selain pengalihan lahan, kendala tersebut juga dapat diatasi dengan lahan buatan, saat ini banyak sekali lahan-lahan buatan yang dibuat oleh para ahli
pertanian untuk mengatasi keterbatasan lahan, lahan yang kurang subur dan lain sebagainya. Dan untuk perawatan yang kurang maksimal karena hanya dilakukan
satu minggu sekali, tepatnya pada jam pelajaran life skill, dapat disolusi dengan membuat jadwal piket setiap kelompok untuk menyiram tanaman.
b. Gerakan Menanam Kebun Bergizi Kendala yang dihadapai dalam pelaksanaan penanaman kebun bergizi
hampir sama dengan kendala yang dihadapi pada saat melaksanakan penanaman TOGA. Namun, lahan yang digunakan untuk penanaman jagung sudah cukup
baik, sehingga jagung dapat tumbuh dengan baik pula. Meskipun ada juga tanaman yang tidak hidup dan mati, namun dengan kerajinan siswa untuk
menyulan dan merawat tanaman jagung tersebut, tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik. Bahkan saat ini, tanaman jagung sudah berbunga.
c. Lomba Kebersihan dan Keindahan Kelas
66
Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah penilaian yang hanya dilakukan dua kali sehingga tidak dapat terlihat dengan jelas kelas mana
yang selalu menjaga kebersihannya. Tidak ada tindak lanjut setelah lomba kebersihan dan keindahan kelas sehingga terdapat sebagian kelas yang kembali
tidak peduli dengan kebersihan dan keindahan kelasnya. Solusi dari kendala dalam kegiatan ini adalah lomba kebersihan dan
keindahan kelas dapat dimasukkan dalam program kerja OSIS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, anggota OSIS dapat melakukan penilaian setiap minggunya dan
mengumumkan kelas yang menjadi kelas terbersih dan terkotor setiap upacara yang diadakan satu bulan sekali atau pada peringatan hari besar seperti hari
sumpah pemuda, hari kartini, dsb. Sehingga seluruh siswa dapat termotivasi setiap harinya untuk menjaga kebersihan dan keindahan kelasnya.
5.3 Kendala dan Solusi Program Kewirausahaan