Gambaran Umum Pembelajaran di Sekolah Analisis Masalah Pendidikan

20132014 11 siswa 3 siswa - 14 Tabel 16 : Kondisi Sosial Ekonomi Wali Murid Tahun Pelajaran 20142015 No KELAS Kelompok Jumlah Pra Sejahtera Sejahtera I Sejahtera II 1 X 218 42 21 281 2 XI 197 62 40 299 3 XII 186 46 50 282 JUMLAH 601 150 111 862

1.3 Gambaran Umum Pembelajaran di Sekolah

MAN 2 Jember menerapkan kembali kurikulum KTSP 2006 mulai dari kelas XI sampai kelas XII mulai dari tahun ajaran 20142015 setelah ditariknya kembali kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Kelas X menerapkan kurikulum 2013. Sekolah menyediakan buku LKS Lembar Kerja Siswa, sedangkan untuk bahan ajar siswa diberikan pinjaman berupa buku dan diperkenankan untuk memakai referensi lain yang relevan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan pengetahuannya secara lebih dan tidak hanya terpusat pada satu bahan ajar saja. Hampir setiap kelas di MAN 2 Jember telah memiliki projector, sehingga bias di manfaatkan sebagai salah satu penunjang pembelajaran yang berbasis visual. 1 jam pelajaran yang diterapkan di MAN 2 Jember adalah 45 menit. Pada hari Senin sampai Kamis terdapat 9 jam mata pelajaran, pada hari Jum’at terdapat 7 jam mata pelajaran dan Sabtu terdapat 8 jam mata pelajaran. Masuk sekolah dimulai jam 06.45 WIB diawali mengaji bersama selama 15 menit. Jam pertama diawali menyanyi lagu Indonesia Raya. Selama 1 hari pembelajaran terdapat 2 kali jam istirahat, istrirahat pertama untuk sholat dhuha dan istirahat kedua untuk sholat dhuhur. Pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari dalam 1 minggu, dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap usai jam pembelajaran berakhir. 20 Siswa kelas X dan XI diperkenankan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal 1 kegiatan untuk mengembangkan potensinya. Sedangkan kelas XII sudah tidak diperkenankan untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dikarenakan beban mata pelajaran yang menuntut siswa kelas XII untuk mengikuti Ujian Nasional UN. 21 BAB 2. ANALISIS MASALAH

2.1. Analisis Masalah Pendidikan

2.1.1 Analisis Masalah Belajar Pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru di MAN 2 Jember, didapatkan permasalahan yaitu kurangnya pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung kurang konstektual dan pelaksanaan kurikulum 2013 kurang maksimal. Karena kurikulum 2013 menekankan pada sainstifict approach yang meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Oleh karena itu diperlukan sebuah solusi untuk meningkatkan kembali penggunaan laboratorium dan alat-alat laboratorium dalam proses pembelajaran. Dan untuk menciptakan susana yang lebih nyaman dalam penggunaan laboratorium, maka dibutuhkan sebuah manjemen laboratorium. Selain itu, waktu istirahat siswa cukup singkat, yaitu 15 menit. Hal ini menyebabkan kurangnya pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa dalam membantu memperluas wawasan siswa yang mendukung proses belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk menjadikan perpustakaan lebih bermanfaat bagi siswa, maka dibutuhkan sebuah inovasi baru untuk memotivasi siswa, misalnya guru memberi tugas kepada siswa yang mengharuskan siswa untuk mencari referensi di perpustakaan, mengadakan duta perpustakaan. Selain itu meskipun jumlah kelas IPA lebih banyak dibandingkan dengan kelas IPS namun ketertarikan siswa terhadap ilmu sains, terutama fisika masih sangat kurang. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya nilai fisika siswa dan kurangnya pengetahuan siswa tentang kebermanfaatan dalam memepelajari ilmu fisika. Pemberian pengetahuan lebih tentang dunia fisika dinilai dapat membantu siswa untuk menemukan minatnya di dunia fisika. Hal ini bisa dilakukan dengan menghidupkan kembali astro-club. Hal tersebut juga didukung oleh inventaris sekolah, yaitu telekop. 22 2.1.2 Analisis Masalah Karakter Siswa Permasalahan yang diambil dalam karakter siswa adalah kebudayaan masyarakat yang cenderung luntur dan tergerus oleh kebudayaan modern. Tak hanya kebudayaan daerah, perilaku nasionalisme juga semakin berkurang di kalangan siswa, hal ini ditunjukkan oleh kurangnya pengetahuan siswa tentang lagu-lagu nasional, perilaku yang kurang disiplin, timbulnya sikap individualisme dan berkurangnya nilai-nilai religius di kalangan siswa yang ditandai dengan banyaknya kasus merokok dan sebagainya sehingga dikhawatirkan akan menjurus kearah pergaulan bebas. Permasalahan kompleks tersebut perlu diatasi dengan melaksanakan event-event khusus untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai nasionalisme dan religius siswa. 2.2 Analisis Bidang Kesehatan dan Lingkungan Sekolah 2.2.1 Analisis Masalah Kesehatan Kondisi kesehatan warga sekolah di MAN 2 Jember dapat dikatakan cukup baik, tidak ada penyakit yang terlalu parah, masalah yang sering dialami siswa di sekolah: mual- mual, magh, pusing – pusing, hipotensi, asma. Namun permasalahan yang muncul adalah minimnya obat yang tersedia di UKS. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai kesehatan dan kondisi lingkungan di MAN 2 Jember didapatkan data permasalahan sebagai berikut: a. Pengetahuan siswa akan HIV AIDS dan NARKOTIKA sangat kurang, dan kegiatan penyuluhan HIV AIDS dan NARKOTIKA oleh PMR belum pernah dilakukan. b. Minimnya obat-obatan di UKS. c. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kurang, misalnya pengetahuan kanker servic. d. Pengenalan manfaat TOGA bagi kesehatan belum maksimal. e. Minimnya pemanfaat lahan kosong disekitar sekolah. f. Kurangnya penanaman pohon yang dapat diambil manfaatnya di lingkungan sekolah. 23 g. Kesadaran siswa akan menjaga kebersihan pembuangan sampah pada tempatnya kurang. Dari latar belakang tersebut maka dapat diajukan progam – program kerja di MAN 2 Jember sebagai berikut : a. Pengadaan penyuluhan tentang bahaya NARKOTIKA, HIV AIDS dan kanker servic. b. Penambahan obat-obatan di UKS. c. Pengenalan manfaat dan penanaman TOGA bagi kesehatan d. Gerakan menanam kebun bergizi. 2.2.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah Saat ini MAN 2 Jember dalam proses pembangunan, sehingga beberapa bagian wilayahnya masih kosong dan belum memiliki tanaman atau masih gersang. Oleh karena itu diperlukan kegiatan penanaman tanaman, TOGA dan kebun bergizi. Selain itu, untuk lebih memotivasi siswa dalam menjaga kebersihan kelas masing-masing, maka perlu diadakan lomba kebersihan kelas.

2.3 Analisis Bidang Kewirausahaan