dengan kuat arus 120,91 mA dan beda potensial 0,08 mV, sementara nilai tahanan jenis semu maksimumnya 493,2 Ωm dengan kuat arus sebesar 4,92
mA dan beda potensial 25,74 mV. Nilai tahanan jenis semu minimum pada Lintasan 2 Gerbang UNP – FT adalah 0,35 Ωm dan nilai tahanan jenis
maksimum 1767,38 Ωm, dengan kuat arus 258,36 mA dan 12,88 mA, beda potensial 0,5 mV dan 4,15 mV.
Nilai tahanan jenis semu minimum pada Lintasan 3 FIK – Lab. Biologi adalah 0,31 Ωm dengan kuat arus 102,36 mA dan beda potensial
0,02 sedangkan nilai tahanan jenis semu maksimumnya adalah 376,12 Ωm dengan kuat arus 57,58 mA dan beda potensial 4,74 mV. Tahanan jenis semu
minimum pada Lintasan 4 Balai bahasa – Mesjid Al Azhar adalah 1,41 Ωm dengan kuat arus 520,2 mA dan beda potensial 0,1 mV, sedangkan tahanan
jenis maksimumnya adalah 786,66 Ωm dengan kuat arus 5,01 mA dan beda potensial 41,82 mV.
B. Analisa dan Interpretasi Data
Hasil pengolahan data menggunakan software Res2dinv adalah penampang model 2D bawah permukaan bumi yang menunjukkan nilai
tahanan jenis dan kedalaman bawah permukaan bumi. Penampang tersebut terdiri dari beberapa warna yang berbeda-beda. Perbedaan warna ini
menunjukkan variasi nilai tahanan jenis semu di bawah permukaan bumi serta menunjukkan jenis material yang terdapat di bawah permukaan bumi. Warna
yang sama menunjukkan nilai tahanan jenis semu yang sama juga. Penampang model 2D ini kemudian diinterpretasikan dengan cara
membandingkan nilai tahanan jenis semu pada penampang model 2D dengan tabel tahanan jenis lihat Tabel 3 dan 4 dan geologi daerah pengukuran.
1. Lintasan 1 FE – FIS
Lintasan 1 terbentang dari koordinat 00 53’41,6” LS dan
100 20’59,2” BT sampai koordinat 00
53’46,5” LS dan 100 21’00,4” BT
yaitu dari Fakultas Ekonomi FE sampai Fakultas Ilmu Sosial FIS dengan panjang lintasan 155 m dan spasi elektroda 5 m. Titik sounding
lintasan ini terletak di depan Jurusan geografi, tepatnya koordinat 00
53’44,6” LS dan 100 21’00,5” BT. Gambar 11 menunjukkan hasil
pengolahan data Lintasan 1 FE – FIS menggunakan software Res2dinv dengan inversi Robust Constraint 0,001 yaitu berupa penampang model
2D.
Gambar 11. Penampang Model 2D Lintasan 1 FE – FIS dengan inversi Robust Constraint 0,001
Berdasarkan Gambar 11 diketahui bahwa rentang nilai tahanan jenis pada Lintasan 1 FE –FIS adalah 0,89 – 622 Ωm dengan persentasi
kesalahan sebesar 7,9 pada iterasi ke-3. Pengukuran pada Lintasan 1 FE – FIS mencapai kedalaman hingga 29,5 m.
Warna-warna pada Gambar 11 menunjukkan kandungan lapisan bawah permukaan bumi berdasarkan nilai tahanan jenis. Daerah di bawah
sekitar titik sounding yaitu di depan Jurusan Geografi terdapat beberapa lapisan batuan. Berdasarkan Gambar 11 diketahui bahwa di sekitar titik
sounding terdapat lapisan warna orange hingga merah dengan nilai tahanan jenis 85,8 – 513 Ωm dari permukaan hingga kedalaman 4,62 m.
Lapisan ini diinterpretasikan sebagai Alluvium dan Sands. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa Alluvium dan Sands memiliki rentangan nilai
tahanan jenis 10 – 800 Ωm. Selanjutnya terdapat lapisan warna kuning di bawah lapisan
Alluvium dan Sands. Lapisan ini memiliki nilai tahanan jenis 62,65 – 85,8 Ωm dan diinterpretasikan sebagai Sandstones. Sandstones memiliki
rentangan nilai tahanan jenis 1 – 6,4 × 10
8
Ωm Telford et al. 1976: 455. Sandstones ditemukan pada kedalaman 4,62 – 5,76 m. Kedalaman
berikutnya yaitu 5,76 – 8,04 m terdapat lapisan warna hijau yang memiliki nilai tahanan jenis 13,29 – 62,65 Ωm. Lapisan ini diinterpretasikan sebagai
Clays. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa Clays memiliki rentangan nilai tahanan jenis 1 – 100 Ωm.
Gambar 11 menunjukkan bahwa lapisan Clays berada di sekitar lapisan warna biru tua hingga biru muda yang memiliki nilai tahanan jenis
0,89– 13,29 Ωm. Lapisan ini berada pada kedalaman 8,04 – 18,05 m dan
diinterpretasikan sebagai Groundwater. Groundwater memiliki rentangan nilai tahanan jenis 0,5 – 300 Ωm. Berdasarkan data kedalaman sumur air
tanah pada Tabel 4 diketahui kedalaman sumur air tanah di sekitar lintasan ini adalah 9 m. Hal ini menunjukkan bahwa interpretasi data penelitian ini
benar, karena mengacu pada data kedalaman sumur tersebut diketahui bahwa kedalaman pipa sumur di sekitar lintasan ini adalah 9 m dimana
posisi pipa tersebut diletakkan lebih dalam daripada kedalaman atas Groundwater agar air dapat ditemukan. Sementara berdasarkan hasil
penelitian ini, Groundwater ditemukan pada kedalaman 8,04 m. Kedalaman tersebut merupakan kedalaman atas Groundwater.
Lapisan berikutnya ditemukan lagi Clays dan Sandstone secara berurutan dengan kedalaman masing-masing 18,05 – 19,72 m dan 19,72 –
21,4 m. Selanjutnya terdapat lapisan Alluvium dan Sands pada kedalaman 21,4 – 25,2 m.
Lapisan terakhir adalah lapisan dengan nilai tahanan jenis 513 – 622 Ωm. Lapisan ini diduga merupakan lapisan batuan dasar. Lapisan
batuan dasar tersebut terdapat pada kedalaman lebih dari 25,2 m. Batuan dasar yang terdapat pada lapisan ini diduga merupakan batuan dasar jenis
Andesite. Menurut Telford et al 1976: 454 Andesite memiliki rentangan nilai tahanan jenis 1,7 × 10
2
– 4,5 × 10
4
Ωm. Hasil interpretasi data Lintasan 1 FE – FIS ini ditunjukkan pada Tabel 7.