Teknik Analisis dan Interpretasi Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dari pengukuran geolistrik menggunakan Ares Multielectrode baik secara otomatis maupun manual adalah beda potensial V, kuat arus listrik I, tahanan jenis semu ρ a dan standar deviasi st-dev. Data tersebut kemudian diolah menggunakan software Res2dinv sehingga diperoleh bentuk penampang 2D lapisan bawah permukaan bumi beserta nilai tahanan jenis semu ρ a dan kedalaman h. Pengukuran dilakukan di UNP kampus Air Tawar pada empat lintasan yang berbeda. Pengukuran yang dilakukan di Lintasan 1, 2 dan 4 adalah pengukuran secara otomatis, sementara pengukuran yang dilakukan di Lintasan 3 adalah gabungan pengukuran secara otomatis dan manual sehingga data kedalaman yang diperoleh lebih dalam. Lintasan 1 terletak di Fakultas Ekonomi FE pada koordinat 00 53’41,6” LS dan 100 20’59,2” BT sampai Fakultas Ilmu Sosial FIS pada koordinat 00 53’46,5” LS dan 100 21’00,4” BT dengan panjang lintasan 155 m, spasi elektroda 5 m dan jumlah data yang diperoleh adalah 290 data. Titik sounding lintasan ini berada di depan Jurusan Geografi, tepatnya pada koordinat 00 53’44,6” LS dan 100 21’00,7” BT . Lintasan 2 terletak pada koordinat 00 53’52,7” LS dan 100 21’02,6” BT yaitu di gerbang utama UNP sampai koordinat 00 53’53,5” LS dan 45 100 21’03,1” BT yaitu di Fakultas Tehnik FT dengan titik sounding berada di depan Bank Nagari UNP koordinat 00 53’51,8” LS dan 100 21’00,5” BT. Jumlah data yang dipeloleh pada Lintasan 2 adalah 121 data dengan panjang lintasan 155 m dan spasi elektroda 5 m. Lintasan 3 dimulai pada koordinat 00 53’54,4”LS dan 100 20’50,6” BT yaitu di Fakultas Ilmu Keolahragaan FIK sampai koordinat 00 53’40,7”LS dan 100 20’59,9”BT yaitu di Laboratorium Biologi dengan titik sounding di depan Laboratorium FIK koordinat 00 53’50,8” LS dan 100 20’50,8” BT. Pengukuran secara otomatis dan manual yang dilakukan di Lintasan 3 memperoleh data sebanyak 237 data dengan panjang lintasan 425 meter. Lintasan 4 menghasilkan data sebanyak 300 data dengan panjang lintasan 155 m dan spasi elektroda 5 m. Lintasan 4 ini terletak pada koordinat 00 53’58,0” LS dan 100 21’01,6” BT yaitu di Balai Bahasa UNP sampai koordinat 00 53’53,5” LS dan 100 21’03,1” BT di dekat Mesjid Al Azhar dengan titik sounding di dekat Mesjid Al Azhar. Perbandingan antara data kedalaman h yang diperoleh dengan panjang lintasan ditunjukkan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Data Kedalaman Maksimum dan Panjang Lintasan pada Setiap Lintasan Pengukuran No Lintasan ke- Lokasi Kedalaman Maksimum m Panjang Lintasan m 1 1 FE – FIS 29,5 155 2 2 Gerbang UNP – FT 29,5 155 3 3 FIK – Lab. Biologi 104 425 4 4 Balai Bahasa – Mesjid Al azhar 29,5 155 Tabel 5 menunjukkan bahwa semakin panjang lintasan pengukuran maka kedalaman yang dicapai akan semakin dalam. Lintasan 3 FIK – Lab. Biologi dengan panjang lintasan 425 m mampu mendeteksi sampai kedalaman 104 m, sementara Lintasan 1 FE – FIS, 2 Gerbang UNP – FT dan 4 Balai Bahasa – Mesjid Al Azhar dengan panjang lintasan 155 m hanya mampu mendeteksi sampai kedalaman 29,5 m. Nilai tahanan jenis semu dari pengukuran geolistrik langsung diperoleh tanpa melakukan perhitungan secara manual, karena pengukuran ini menggunakan Ares Automatic Resistivitymeter sehingga nilai tahanan jenis semu langsung diperoleh secara otomatis. Nilai tahanan jenis semu yang diperoleh pada setiap lintasan ditunjukkan secara umum pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Nilai Tahanan Jenis Semu Minimum dan Maksimum pada Setiap Lintasan N o Lintasa n ke- Lokasi Pengukuran ρ a Ωm I mA V mV 1 1 FE - FIS ρ a min 0,34 120.91 0,08 ρ a maks 493,2 4,92 25,74 2 2 Gerbang UNP - FT ρ a min 0,35 258,36 0,5 ρ a maks 1767,3 8 12,88 4,15 3 3 FIK – Lab. Biologi ρ a min 0,31 102,36 0,02 ρ a maks 376,12 57,58 4,74 4 4 Balai Bahasa – Mesjid Al Azhar ρ a min 1,41 520,2 0,1 ρ a maks 786,66 5,01 41,82 Tabel 6 menunjukkan nilai tahanan jenis semu maksimum dan minimum beserta kuat arus dan beda potensialnya pada setiap lintasan. Lintasan 1 FE – FIS memiliki nilai tahanan jenis semu minimum 0,34 Ωm dengan kuat arus 120,91 mA dan beda potensial 0,08 mV, sementara nilai tahanan jenis semu maksimumnya 493,2 Ωm dengan kuat arus sebesar 4,92 mA dan beda potensial 25,74 mV. Nilai tahanan jenis semu minimum pada Lintasan 2 Gerbang UNP – FT adalah 0,35 Ωm dan nilai tahanan jenis maksimum 1767,38 Ωm, dengan kuat arus 258,36 mA dan 12,88 mA, beda potensial 0,5 mV dan 4,15 mV. Nilai tahanan jenis semu minimum pada Lintasan 3 FIK – Lab. Biologi adalah 0,31 Ωm dengan kuat arus 102,36 mA dan beda potensial 0,02 sedangkan nilai tahanan jenis semu maksimumnya adalah 376,12 Ωm dengan kuat arus 57,58 mA dan beda potensial 4,74 mV. Tahanan jenis semu minimum pada Lintasan 4 Balai bahasa – Mesjid Al Azhar adalah 1,41 Ωm dengan kuat arus 520,2 mA dan beda potensial 0,1 mV, sedangkan tahanan jenis maksimumnya adalah 786,66 Ωm dengan kuat arus 5,01 mA dan beda potensial 41,82 mV.

B. Analisa dan Interpretasi Data

Hasil pengolahan data menggunakan software Res2dinv adalah penampang model 2D bawah permukaan bumi yang menunjukkan nilai tahanan jenis dan kedalaman bawah permukaan bumi. Penampang tersebut terdiri dari beberapa warna yang berbeda-beda. Perbedaan warna ini menunjukkan variasi nilai tahanan jenis semu di bawah permukaan bumi serta menunjukkan jenis material yang terdapat di bawah permukaan bumi. Warna yang sama menunjukkan nilai tahanan jenis semu yang sama juga. Penampang model 2D ini kemudian diinterpretasikan dengan cara