Dinding Sel Bakteri Gram Negatif

8 membandingkan larutan standar dan kemudian dilakukan pengukuran pada setiap sampel uji. Kandungan asam-asam organik jus silase jagung yang diukur dalam penelitian ini adalah asam laktat, format, asetat, propionat dan butirat dengan menggunakan alat HPLC AOAC, 2002. Sampel jus sebanyak 10 ml ditambahkan dengan 1 ml HNO 3 dan 25 ml etanol dan dikocok. Campuran kemudian disentrifuse pada 4000 rpm selama 20 menit dan dilanjutkan dengan penyaringan. Supernatant yang diperoleh ditambahkan dengan 1 ml 15 CH 3 COONa dan 1 ml 8 CH 3 COOPb, dikocok dan kemudian dilanjutkan dengan sentrifuse pada 4000 rpm selama 20 menit dan disaring. Endapan yang diperoleh kemudian dibilas dengan 25 ml 95 alkohol dan eter, ditambahkan 9 ml akuades sambil diaduk pada kertas saringnya dan selanjutnya ditambahkan asam 1 ml 5M H 2 SO 4 dan didekantasi supernatant atau disaring dengan 0,5 µ miliphore. Sebanyak 20 µ l kemudian diinjeksikan kedalam HPLC dan dibandingkan dengan standar dengan kondisi sebagai berikut: Column : 10 µ silica columnorgan ic acid column Φ= 0.5 cm, L= γ0 cm; Flow rate : 1 mlminute, isocratic Mobile phase: methanol dengan 5 M H 2 SO 4 Detector : Absorbance detector 254 nm

3.3 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.

Feses pedet yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pedet yang memiliki nilai skor feses 3-4. Kategori nilai skor feses berdasarkan Larson et al. 1977 adalah sebagai berikut: 1 = normal : feses yang dikeluarkan berbentuk utuh dan menyatu pada lantai 2 = soft : feses yang dikeluarkan tidak berbentuk utuh dan agak menyebar contoh: es krim 3 = runny : feses yang dikeluarkan menyebar dengan 6 mm contoh: adonan kue 4 = watery : feses yang dikeluarkan adalah cairan dan semuanya menyebar contoh: jus jeruk Pengambilan sampel dilakukan secara aseptik dari lima ekor sapi pedet pre- ruminan pada Peternakan Sapi Tapos-Bogor dengan cara steril swab dimasukkan kedalam rectum dan diputar dan sebanyak 50 gram feses diambil dari masing- masing pedet. Sampel kemudian ditempatkan kedalam media transport yang mengandung NaCl fisiologis dan buffer phosphate water. Bagian atas tabung kemudian ditutup dengan menggunakan kapas dan diberi label. Escherichia coli diperoleh dengan cara sebanyak 10 gram feses diambil dan dicampur dengan 90 ml buffered peptone water lalu dihomogenkan dengan menggunakan vortex. Sampel yang telah dihomogenkan dipipet sebanyak 1 ml dan diencerkan dengan 9 ml buffer peptone water sampai ke pengenceran 10 -4 dan divortex. Media Levine’s Eosin Methylene Blue L-EMB agar kemudian dicairkan pada suhu 45±1 o C. Sebanyak 1 ml pengeceran dipipet kedalam cawan petri dan ditambahkan 18-20 ml L-EMB agar dan diputar membentuk angka delapan pada bidang datar dan didiamkan sampai campuran merata. Cawan