7
3 METODE
3.1  Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilangsungkan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2012. Tempat  penelitian  dilangsungkan  pada  Peternakan  Sapi  Tapos,  Laboratorium
Kandang –  Fakultas  Peternakan  IPB,  Laboratorium  Mikrobiologi  –  Fakultas
Kedokteran  Hewan  IPB  dan  Laboratorium  Center  for  Hazard  Chemical  Studies CHCS
– Bogor.
3.2  Persiapan dan Evaluasi Jus Silase 3.2.1 Fermentasi Silase dan Produksi Jus Silase
Fermentasi  silase  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  tanpa  perlakuan pelayuan  dan  penambahan  bahan  additive.  Bahan  silase  yang  digunakan  berasal
dari  jagung muda ditandai dengan warna biji yang belum kuning. Seluruh jagung yang terdiri atas batang, daun dan biji dipanen pada pagi hari pukul 09.00 WIB
dan  dipotong  membentuk  ukuran  1-2  cm  dengan  menggunakan  chopper.  Bahan kemudian diaduk hingga merata dan dimasukkan kedalam kantong plastik setebal
0,35  mm  dan  dilapis  double.  Kantong  plastik  kemudian  divakum  untuk mengurangi  kandungan  udara  dalam  kantong  plastik  dan  diikat  kencang  dengan
karet pengikat. Kantong plastik yang telah terikat kemudian dimasukkan kedalam tong-tong  penampung  dan  ditutup  rapat.  Tong-tong  penampung  kemudian
didiamkan  selama  tujuh  puluh  hari  dalam  suhu  ruang  penyimpanan  25-28
o
C untuk  melangsungkan  fermentasi silase ensilase. Jus silase dalam penelitian  ini
diperoleh  dengan  mengepress  kemasan  plastik  dengan  menggunakan  pressan hidrolik . Sampel yang digunakan sebanyak sepuluh kemasan yang diambil secara
acak dalam tong-tong penampung.
3.2.2 Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Jus Silase
Penghitungan  jumlah  koloni  bakteri  asam  laktat  BAL  jus  dilakukan dengan  menggunakan  metode  total  plate  count  Edwards  2006.  Sebanyak  1  ml
sampel  jus  silase  dipipet  kedalam  9  ml  buffered  peptone  water  BPW  setara dengan  10
1
dan  kemudian  divortex.  Pengenceran  dilakukan  hingga  pengenceran 10
10
dan  divortex.  Sebanyak  1  ml  dari  masing-masing  pengenceran  kemudian dipipet  kedalam  cawan  petri.  Sebanyak  18-20ml  De  Man  Rogosa Sharpe  MRS
agar  yang  telah  dicairkan  pada  suhu  45±1
o
C  ditambahkan  kedalam  cawan. Campuran  kemudian  diratakan  dengan  menggerakkan  cawan  membentuk  angka
delapan  pada  bidang  yang  datar.  Cawan  kemudian  diinkubasi  dalam  inkubator dengan posisi cawan terbalik selama 18-24 jam pada suhu 36±1
o
C. Setelah masa inkubasi  cawan  kemudian  dikeluarkan  dan  dilakukan  pencatatan  pertumbuhan
koloni BAL. 3.2.3 Pengukuran pH dan Kandungan Asam-asam organik Jus Silase
Nilai  pH  sampel  jus  diukur  dengan  menggunakan  pH  meter  sensION
TM
. Alat  pH  meter  digital  yang  digunakan  terlebih  dahulu  dikalibrasi  dengan
8 membandingkan larutan standar dan kemudian dilakukan pengukuran pada setiap
sampel uji. Kandungan  asam-asam  organik  jus  silase  jagung  yang  diukur  dalam
penelitian  ini  adalah  asam  laktat,  format,  asetat,  propionat  dan  butirat  dengan menggunakan  alat  HPLC  AOAC,  2002.  Sampel  jus  sebanyak  10  ml
ditambahkan  dengan  1  ml  HNO
3
dan  25  ml  etanol  dan  dikocok.  Campuran kemudian  disentrifuse  pada  4000  rpm  selama  20  menit  dan  dilanjutkan  dengan
penyaringan.  Supernatant  yang  diperoleh  ditambahkan  dengan  1  ml  15 CH
3
COONa  dan  1  ml  8    CH
3
COOPb,  dikocok  dan  kemudian  dilanjutkan dengan  sentrifuse  pada  4000  rpm  selama  20  menit  dan  disaring.  Endapan  yang
diperoleh kemudian dibilas dengan 25  ml 95  alkohol dan eter,  ditambahkan  9 ml  akuades  sambil  diaduk  pada  kertas  saringnya  dan  selanjutnya  ditambahkan
asam  1  ml  5M  H
2
SO
4
dan  didekantasi  supernatant  atau  disaring  dengan  0,5  µ miliphore.  Sebanyak  20  µ l  kemudian  diinjeksikan  kedalam  HPLC  dan
dibandingkan dengan standar dengan kondisi sebagai berikut: Column
: 10 µ silica columnorgan ic acid column Φ= 0.5 cm, L= γ0 cm;
Flow rate  : 1 mlminute, isocratic Mobile phase: methanol dengan 5 M H
2
SO
4
Detector  : Absorbance detector 254 nm
3.3  Isolasi dan Identifikasi Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp.
Feses  pedet  yang  dijadikan  sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  pedet  yang memiliki  nilai skor feses 3-4. Kategori  nilai skor feses  berdasarkan  Larson  et  al.
1977 adalah sebagai berikut: 1 = normal : feses yang dikeluarkan berbentuk utuh dan menyatu pada lantai
2 = soft : feses yang dikeluarkan tidak berbentuk utuh dan agak menyebar
contoh: es krim 3 = runny  : feses yang dikeluarkan menyebar dengan  6 mm
contoh: adonan kue 4 = watery : feses yang dikeluarkan adalah cairan dan semuanya menyebar
contoh: jus jeruk Pengambilan sampel dilakukan secara aseptik dari lima ekor sapi pedet pre-
ruminan pada Peternakan Sapi Tapos-Bogor dengan cara steril swab dimasukkan kedalam  rectum  dan  diputar  dan  sebanyak  50  gram  feses  diambil  dari  masing-
masing  pedet.  Sampel  kemudian  ditempatkan  kedalam  media  transport  yang mengandung  NaCl  fisiologis  dan  buffer  phosphate  water.  Bagian  atas  tabung
kemudian ditutup dengan menggunakan kapas dan diberi label.
Escherichia coli diperoleh dengan cara sebanyak 10 gram feses diambil dan dicampur  dengan  90  ml  buffered  peptone  water  lalu  dihomogenkan  dengan
menggunakan  vortex.  Sampel  yang  telah  dihomogenkan  dipipet  sebanyak  1  ml dan diencerkan dengan 9 ml buffer peptone water sampai ke pengenceran 10
-4
dan divortex.  Media
Levine’s  Eosin  Methylene  Blue  L-EMB  agar  kemudian dicairkan  pada suhu 45±1
o
C.  Sebanyak 1 ml  pengeceran dipipet  kedalam cawan
petri  dan  ditambahkan  18-20  ml  L-EMB  agar  dan  diputar  membentuk  angka delapan  pada  bidang  datar  dan  didiamkan  sampai  campuran  merata.  Cawan