Profil Jus Silase Jagung

16 dan SP 1.2.1. Sedangkan tipe hemolisis beta yang diperoleh adalah sebanyak tiga isolat yaitu SP 1.1.1, SP 3.1.1 dan SP 3.2.2 33.3 total isolat Salmonella sp. Tabel 4.3. Dari sampel feses lima ekor pedet diare yang digunakan dalam penelitian ini memiliki jumlah koloni E. coli yang tinggi dari batas normal. Meskipun jumlah koloni Salmonella kurang dari 10 5 CFUgram feses, namun hasil uji tipe hemolisis memperlihatkan bahwa isolat Salmonella sp. yang digunakan memiliki tipe patogen. Berdasarkan hasil uji identifikasi dari sampel feses pedet pre-ruminant diare diduga pedet tidak hanya terinfeksi Escherichia coli tetapi juga Salmonella. 17 Tabel 4.3 Identifikasi isolat bakteri Salmonella sp. dari sampel feses lima ekor pedet pre-ruminant diare Isolat IMViC a Tripple Sugar Iron Agar Pewarnaan Gram b Tipe Hemolisis b I M Vi C Perubahan warna bagian miringtegak Produksi H 2 S Tipe isolate S.P.1.1.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.1.1.2 - + - + MerahHitam + Sukrose Fermentor TD TD S.P.1.2.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.1.2.2 - + - - MerahKuning - Glukosa Fermentor TD TD S.P.1.3.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.1.3.2 - + - - MerahKuning - Glukosa Fermentor TD TD S.P.1.4.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B α S.P.1.4.2 - + - - MerahKuning - Glukosa Fermentor TD TD S.P.3.1.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.3.1.2 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.3.1.3 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.3.2.1 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.3.2.2 - + - + MerahKuning + Glukosa Fermentor - B S.P.3.2.3 - + - - MerahKuning - Glukosa Fermentor TD TD S.P.3.3.1 - + - + MerahHitam + Sukrose Fermentor TD TD S.P.3.3.2 - + - + MerahHitam + Sukrose Fermentor TD TD S.P.3.4.1 - + - + MerahHitam + Sukrose Fermentor TD TD S.P.3.4.2 - + - + MerahHitam + Sukrose Fermentor TD TD 18

4.2 Aktivitas Antibakteri Jus Silase

Jus silase jagung yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan cairan dari hasil fermentasi anaerob. Produk asam asam organik hasil fermentasi yang terkandung dalam jus silase didominasi oleh asam laktat dan asetat yang merupakan hasil penggunaan senyawa karbohidrat larut air oleh BAL. Selain itu populasi BAL yang tinggi dalam jus silase menandakan bahwa BAL dapat mengatasi kompetisi dengan mikroorganisme yang tidak berguna dalam ensilase. Uji aktivitas antibakeri jus silase terhadap bakteri Escherchia coli dan Salmonella sp. yang diisolasi dari pedet diare dalam penelitian ini menggunakan metode diffusi sumur. Besarnya aktivitas antibakteri dengan mengukur diameter zona bening yang terbentuk setelah pre inkubasi 24 jam suhu 4 o C dan inkubasi 24 jam suhu 37 o C diterangkan pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Diameter zona bening mm jus silase dan VITA Tetra-Chlor terhadap Escherichia coli dan Salmonella sp. Bakteri Uji A Jus Silase VITA Tetra-Chlor ® 50 µgml Escherichia coli 3.0±1.1 b 5.7±1.1 a Salmonella sp. 4.7±1.7 a 2.6±0.7 b a Superkrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata taraf 5 p0.05. A Suspensi bakteri uji= 1-2 x 10 8 CFUml Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa antibiotik VITA Tetra-Chlor ® yang digunakan sebagai kontrol dalam penelitian ini memiliki aktivitas antibakteri yang berbeda p0.05 dibanding jus silase jagung. VITA Tetra-Chlor ® lebih unggul dibanding jus silase jagung dalam menghambat Escherichia coli. Konsentrasi larutan antibiotik VITA Tetra-Chlor ® sebesar 50 µgml menghambat Escherichia coli dengan menghasilkan diameter zona bening rata-rata sebesar 5.7±1.1 mm. Sedangkan jus silase jagung menghambat Escherchia coli dengan menghasilkan diameter zona bening sebesar 3.0±1.1 mm. Pada pengujian bakteri Salmonella sp., jus silase jagung memiliki aktivitas antibakteri yang berbeda p0.05 dengan antibiotik VITA Tetra-Chlor ® . Namun dalam hal ini jus silase jagung lebih unggul dibanding antibiotik VITA Tetra- Chlor. Jus silase jagung menghambat bakteri Salmonella sp. dengan menghasilkan diameter zona bening sebesar 4.7±1.7 mm. Sedangkan konsentrasi 50 µgml larutan VITA Tetra-Chlor ® menghasilkan diameter zona bening sebesar 2.6±0.7 mm. Jus silase jagung yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki aktivitas antibakteri dengan menghambat bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. yang diisolasi dari pedet diare. Aktivitas antibakteri yang diperoleh dalam penelitian ini sebanding dengan yang dilaporkan oleh Silva et al. 1987 dengan asumsi jumlah suspensi bakteri uji yang digunakan adalah setara dengan 10 8 CFUml. Diameter zona bening yang dihasilkan memperlihatkan aktivitas antibakteri yang tinggi dibanding dengan beberapa laporan hasil pengukuran diameter zona bening pengujian BAL Tabel 4.5.