Antibakteri Bakteri Asam Laktat BAL
                                                                                9 kemudian  diinkubasi  pada  inkubator  suhu  36±1
o
C  dengan  posisi  cawan  terbalik selama  24-48  jam.  Ciri  koloni  Escherichia  coli  yang  tumbuh  kemudian  diamati
dengan  membentuk  warna  kilap  logam  metalik.  Kolini  bakteri  yang  tersangka Escherichia  coli  kemudian  disubkultur  ke  dalam  media  nutrien  agar.  Kultur
selanjutnya  dilakukan  uji  konfirmasi  berupa  uji:  IMViC  indol,  Methyl-red, Voges-Proskauer,  Sitrat,  perwanaan  gram  dan  tipe  hemolisis  pada  agar  darah
Cowan dan Steels 1981; FDA 1998.
Isolat  Salmonella  sp.  diperoleh  dengan  cara  1  ml  feses  yang  telah diencerkan degan  buffer  peptone  water diinokulasi pada  media selektif  18-20  ml
Salmonella  Shigella  SS  Agar  yang  telah  dicairkan  pada  suhu  45±1
o
C.  Koloni bakteri Salmonella sp. yang tumbuh setelah inkubasi suhu 36±1
o
C  selama 24-48 jam kemudian diamati dengan ciri koloni  membentuk warna transluen dan bintik
hitam  pada  sentral  koloni.  Koloni  bakteri  yang  tersangka  Salmonella  sp. disubkultur  pada  nutrein  agar  dan  selanjutnya  dilakukan  uji  IMViC,  uji  TSIA,
pewarnaan  gram  dan  tipe  hemolisis  pada  agar  darah  Cowan  dan  Steels  1981; FDA 1998.
Uji  Indol
Uji Indol digunakan untuk mendeteksi kemampuan organisme bakteri dalam  menghasilkan  indol  dari  asam  amino  triptofan  oleh  enzim  tryptophanase.
Produksi  indol  dideteksi  dengan  menggunakan  regen  Kovac  dimana  indol  akan bereaksi  dengan  aldehida  dalam  regen  kovac  untuk  menghasilkan  warna  merah
pada  broth.  Satu  sengkelit  ose  bakteri  diinokulasi  dalam  tabung  berisi  tryptone broth kemudian diinkubasi 24 pada suhu 36±1
o
C. Setelah  inkubasi ditambahkan 0,3  ml  reagan  Kovac  kedalam  tabung  dan  dikocok  selama  10  menit.  Jika  reaksi
positif maka cincin merah akan terbentuk pada lapisan atas. Sedangkan jika warna jingga menunjukkan reaksi indol negatif.
Uji  Methyl-red  Merah  metil Uji  methyl  red  digunakan  untuk  mendeteksi
kemampuan  suatu  organisme  bakteri  dalam  menghasilkan  produk-produk  asam dari  fermentasi  glukosa.  Metil  adalah  sebuah  pH  indikator  dimana  broth  tetap
berwarna  merah pada pH ≤4,4.  Satu sengkelit  ose  bakteri uji diinokulasi pada glukosa  fosfat  broth  dan  diinkubasi  96  jam  pada  suhu  36±1
o
C.  Kemudian  5  ml dipindahkan  kedalam  tabung  reaksi  dan  ditambahkan  5  tetes  merah  metil  dan
dikocok.  Hasil  reaksi  negatif  terhadap  Methyl  red  akan  menghasilkan  warna kuning sedangkan jika positif akan menghasilkan warna merah.
Uji  VP  Voges  Proskauer
Uji  Voges  Proskauer  digunakan  untuk  mendeteksi suatu organism  bakteri  dalam  menghasilkan  butilen  glycol.  Acetil-metil  carbinol
acetoin  adalah  produk  sementara  dalam  produksi  glycol.  Dalam  uji  ini  40 KOH  dan  alpha-naphthol  ditambahkan  pada  broth  setelah  inkubasi.  Jika  acetoin
muncul,  maka  akan  dioksidasi  menjadi  diacetyl.  Diacetyl  kemudian  bereaksi dengan komponen-komponen guanidine dengan untuk menghasilkan warna merah.
Satu  sengkelit  ose  bakteri  diinokulasi  kedalam  glukosa  fosfat  broth  dan diinkubasi  suhu  36±1
o
C  selama  48  jam,  kemudian  1  ml  suspensi  dipindahkan kedalam tabung, ditambahkan 0.6  ml alpha-naphthol dan 0.2  ml 40  KOH dan
dikocok.  Tabung  diibiarkan  selama  2-4  jam.  Munculnya  warna  merah  muda hingga merah tua menunjukkan reaksi positif sedangkan jika warna tidak berubah
menunjukkan reaksi negatif.
10
Uji  Sitrat Uji sitrat digunakan untuk mendeteksi kemampuan organisme bakteri
dalam  menggunakan  gula  sitrat  sebagai  satu-satunya  sumber  karbon  dan  energi. Penggunaan
sitrat  melibatkan  enzim sitratase
yang menyederhanakan
breakdown  sitrat  menjadi  oksaloasetat  dan  asetat.  Oksaloasetat  kemudian disederhanakan  menjadi  firuvat  dan  CO
2
.  Produksi  Na
2
CO
3
dan  NH
3
akibat penggunaan sodium sitrat dan garam ammonia akan menghasilkan pH alkalin. Hal
ini  akan  menghasilkan  perubahan  warna  media  dari  hijau  menjadi  biru.  Satu sengkelit  ose  kultur  bakteri  diinokulasi  pada  Simmon  sitrat  dan  diinkubasi
selama  96  jam  pada  suhu  36±1
o
C.  Jika  organisme  memiliki  kemampuan menggunakan sitrat maka terjadi warna biru reaksi positif sedangkan jika terjadi
warna  hijau  menunjukkan  reaksi  negatif.  Karakteristik  bakteri  Escherichia  coli dan Salmonella sp. berdasarkan uji IMViC diterangkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1  Karakteristik Escherichia coli  dan  Salmonella sp. berdasarkan uji IMViC
Jenis Uji Escherichia coli
Salmonella sp. Indol
+ -
Metyl-red +
+ Voges
– Proskauer -
- Sitrat
- +
Uji  Pewarnaan  Gram
Kultur  bakteri  uji  ditempatkan  pada  kaca  alas  dan diteteskan  NaCl,  kemudian  dikeringkan  dan  difiksasi  dengan  panas.  Isolat
kemudian  diwarnai  dengan  crystal  violet-ammonium  oxalate  selama  satu  menit. Setelah  satu  menit  dicuci,  ditiriskan  dan
dibubuhkan  larutan  Lugol  Gram’s iodine selama 1 menit kemudian dicuci dengan air dan ditiriskan. Penghilanngan
warna  kemudian  dicuci  dengan  alkohol  95    selama  30  detik  dan  kemudian dicuci dengan air dan dibubuhkan Hucker’s counterstain larutan safranin selama
10-30  detik  kemudian  dicuci  dengtan  air,  ditiriskan,  serap  dengan  kertas  saring dan  dikeringkan.  Pengamatan  pewarnaan  gram  kultur  bakteri  dilakukan  dibawah
mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 100 kali. Uji  TSIA
Uji  TSI  Agar  dilakukan  dengan  cara  menggoreskan  pada  bagian miringnya  slant  dan  menusukkan  pada  bagian  tegaknya  butt.  Tabung  media
TSIA  kemudian  diinkubasi  pada  suhu  36±1
o
C  selama  24  jam.  Bakteri  yang memfermentasi  ketiga  jenis  gula  dalam  medium  TSI  akan  menghasilkan  asam-
asam  yang  mengubah  warna  medium.  Jika  bakteri  memfermentasi  dominan laktosa akan menghasilkan warna kuning slant kuning butt sedangkan bakteri
yang tidak memfermentasi laktosa akan menghasilkan warna pink slant kuning butt  dan  kuningkuning  butt.  Jika  bakteri  menggunakan  thiosulfat  anion
sebagai akseptor elektron terminal maka akan terjadi produksi H
2
S. Gas H
2
S yang baru terbentuk bereaksi dengan  ferro sulfat dalam  media untuk  membentuk ferro
sulfat yang dapat terlihat sebagai sebuah endapan hitam pada media.
                                            
                