49
Tentang agama: “Lebih tau tentang bahaya menjalankan hal yang
di larang oleh Allah ”I
Tentang a gama : “Ternyata dengan kerja gampang menghasilkan
uang tapi dosanya besar sekali..” A Tentang a
gama : “Lebih berhati-hati lagi dalam menjalanin suatu perkerjaan.” N
Tentang a gama : “Saya lebih takut engga bisa sholat dan saya
malu kurang tahu tentang agama.” C Tentang a
gama : “Saya jadi takut kalau saya meniggalakan sholat.” S6
Menurut peneliti, penerima manfaat PM bisa dapat lebih sadar kalau mereka meninggalkan sholat, mereka akan dosa karena sholat
adalah tiang agama dan penerima manfaat PM menyadari kalau pekerjaan yang mereka kerjakan merupakan dosa besar, mereka juga
mengetahui bahaya dari seks bebas yang awalnya mereka tidak mengerti menjadi mengerti dan dapat merugikan diri mereka sendiri
karena itu tidak baik bagi kesehatan mereka. Analisis peneliti di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, penerima manfaat PM dapat
termotivasi untuk hidup yang lebih baik lagi dan mereka merasakan manfaat dari informasi tentang agama yang terdapat pada koleksi
perpustakaan. Keterkaitan dengan teori adanya perubahan perilaku dan sikap
hidup yang konstruktif untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai
wanita
47
, karena
perpustakaan merupakan
indikator
47
Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial, “PSKW “Mulya Jaya” Jakarta”, artikel diakses pada 20 Mei 2014 dari http:mulyajaya.depsos.go.id
50
keberhasilan program PSKW, maka perpustakaan PSKW harus meningkatkan lagi koleksi bahan pustaka tentang agama bagi penerima
manfaat PM agar penerima manfaat PM dapat merubah perilaku mereka lebih baik lagi untuk meningkatkan harkat dan martabatnya
sebgai wanita. c.
Koleksi bahan pustaka tentang agama yang sangat dibutuhkan oleh penerima manfaat PM
Koleksi bahan pustaka tentang agama yang dibutuhkan oleh penerima manfaat seharusnya yang di khususkan lagi karena sesuai dengan
pekerjaan penerima manfaat yang sebagai wanita tuna susila yang sangat membutuhkan informasi tentang agama secara khusus, agar
penerima manfaat dapat mengatahui bahaya dari pekerjaan yang mereka lalukan. Koleksi yang dibutuhkan penerima manfaat, yaitu:
Tentang agama: “Saya maunya tidak dikasih dari petugas tapi
saya meminjam sendiri tanpa saya mengisi soal.” S2 Tentang agama:
“Kalau buku ya engga ya, soalnya sudah banyak banget buku-
buku tentang agama tapi yang bacanya jarang.” I Tentang agama:
“Di perbanyak lagi buku tentang agama, agar yang bisa membaca dapat menjelaskan kepada temannya yang
engga bisa membaca.” A Tentang agama:
“Buku tentang agama enakan yang ada gambarnya, jadi yang engga bisa baca bisa paham juga dengan
melih at gambarnya.” N
Tentang agama: “Di perbanyak lagi buku tentang agama yang
menarik, agar membacanya engga bosen.” C Tentang agama: “Di tingkatkan lagi agar tahu penyakit yang lebih
mendalam” S6
51
Menurut peneliti, penerima manfaat PM ingin meminjam sendiri koleksi bahan pustaka di perpustakaan PSKW tanpa mereka harus
dipinjamkan oleh petugas dan tanpa mereka mengerjakan soal yang diberikan oleh petugas. Bagi penerima manfaat PM yang tidak dapat
membaca atau buta huruf, perpustakaan seharusnya menyediakan buku yang bergambar, agar mereka yang tidak dapat membaca atau buta
huruf juga dapat mengerti isi dari buku tentang agama dan kesehatan. Analisis peneliti di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, penerima manfaat
PM yang berada di PSKW tidak semua dapat membaca tetapi ada beberapa yang buta huruf dilatar belakangi oleh pendidikan penerima
manfaat yang kebanyakan sekolah dasar belum lulus, dari 5 wisma yang terdapat di PSKW ada 15 orang yang buta huruf atau tidak bisa
membaca. Keterkaitan dengan teori harapan merupakan sesuatu yang
dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan, perubahan yang menguntungkan dapat menyebabkan individu
mencapai hidup yang lebih baik
48
, maka harapan penerima manfaat kepada perpustakaan PSKW terkait tentang agama harus ditingkatkan
lagi koleksi bahan pustakanya bagi penerima manfaat PM, baik penerima manfaat PM yang dapat membaca ataupun bagi penerima
manfaat yang tidak dapat membaca atau buta huruf. Perpustakaan PSKW belum pantas menjalankan indikator keberhasilan PSKW
“Mulya Jaya” Jakarta.
48
Snyder Dalam Agita Pramita, “Harapan Hope Pada Remaja Penyandang Thalassaemia Ma
yor”, Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, 2008
52
2. Harapan pemustaka terhadap informasi tentang kesehatan
Berdasarkan harapan pemustaka terhadap informasi tentang kesehatan, penulis membahas 1 informasi tentang kesehatan dan 2 informasi yang
didapatkan dari koleksi bahan pustaka tentang kesehatan. Kesehatan penting bagi penerima manfaat karena pekerjaan penerima manfaat
sebagai wanita penghibur atau wanita tuna susila yang sangat mudah menularkan penyakit yang mematikan dan sangat mudah tertular dari
kontak langsung dari pelanggannya. Maka penerima manfaat penting mengetahui informasi tentang kesehatan, agar penerima manfaat dapat
lebih berhati-hati lagi dan dapat bekerja dengan halal. a.
Informasi tentang kesehatan Informasi tentang kesehatan yang dibutuhkan oleh penerima manfaat,
yaitu informasi tentang kesehatan lebih di fokuskan lagi yang sesuai dengan pekerjaan penerima manafaat. Informasi yang ingin penerima
manfaat inginkan, yaitu: Tentang ke
sehatan : “Apa yang belum kita tau tentang kesehatan jadi kita tau kaya Sivilis, Raja Singa karena bisa aja kita sehat itu
kalau ngelakuin itu bisa kena Sivilis gitu. Kalau keluar jangan sampailah ngulangin yang udah-
udah”. S2 Tentang kesehatan :
“Kalau tentang kesehatan sama dengan yang lainnya tentang Raja Singa karna kita tau penyebabnya apa, jadi
kita tuh dapat berhati- hati dalam itu.”I
Tentang kesehatan : “Tentang alat kelamin dan kesehatan badan.”A
Tentang kesehatan : “Kesehatan badan, alat reproduksi dan anak. Agar kalau keluar, bisa lebih ngerti”. N
Tentang kesehatan : “Bahaya tentang penyakit kelamin yang menular karna saya penasaran apa saja bahaya yang dapat terjadi
53
jika keseringan me lakukan hubungan badan” C
Tentang kesehatan : “Penyakit yang ditimbulkan akibat seks bebas
karena saya dapat mengetahui kalau ternyata seks bebas itu engga baik bagi kesehatan.” S6
Menurut peneliti, bahwa penerima manfaat PM membutuhkan informasi tentang penyakit yang spesifik terkait dengan pekerjaan
penerima manfaat PM, kalau tentang kesehatan yaitu tentang penyakit kelamin, lalu perpustakaan harus menyedikan informasi
tentang kesehatan. Penerima manfaat PM sangat membutuhkan informasi tentang kesehatan karena penerima manfaat PM adalah
wanita tuna susila yang bekerja sebagai PSK. Analisis peneliti di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, perpustakaan menyediakan koleksi
tentang kesehatan namum koleksinya kurang lengkap. Buku yang seharusnya disediakan oleh perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
informasi tentang kesehatan bagi penerima manfaat PM Table 3
Buku yang seharusnya ada di perpustakaan tentang kesehatan No
Kesehatan 1
Jenis-jenis penyakit wanita tuna susila 2
Seks bebas 3
Alat produksi Keterkaitan dengan teori kerja sama antar perpustakaan yaitu
kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih. Kerjasama ini diperlukan karena tidak satu pun perpustakaan dapat berdiri sendiri
dalam arti koleksinya mampu memenuhi kebutuhan informasi
54
pemakainya
49
. Pengembangan koleksi perpustakaan adalah proses menghasilkan kepastian bahwa perpustakaan memenuhi kebutuhan
informasi dari populasi yang dilayaninya dalam acara yang tepat waktu dan ekonomis, menggunakan sumberdaya informasi yang diproduksi
di dalam maupun di luar organisasi.
50
Perpustakaan PSKW tidak berkerjasama dengan perpustakaan lain karena perpustakaan PSKW
dibawah naungan PSKW, maka perpustakaan PSKW harus mengadakan kerjasama antar perpustakaan agar perpustakaan PSKW
dapat menyediakan koleksi bahan pustaka tentang agama dan kesehatan terkait dengan wanita tuna susila dan menyediakan akses
kesumber informasi yang terkait. Perpustkaan PSKW seharusnya mengembangkan koleksi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
informasi tentang agama dan kesehatan penerima manfaat PM. Berikut informasi yang penerima manfaat dapatkan dari koleksi
bahan pustaka di perpustakaan PSKW tentang kesehatan, koleksi bahan pustaka tentang kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh
penerima manfaat PM. b.
Informasi yang didapatkan dari koleksi bahan pustaka tentang kesehatan
Informasi yang penerima manfaat dapatkan dari koleksi bahan pustaka tentang kesehatan membuat penerima manfaat lebih tahu dan dapat
49
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dDalam Kerjasama Perpustakaan, https:sulistyobasuki.wordpress.com20130414penerapan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-
dalam-kerjasama-perpustakaanmore-191. Di akses pada 13 Februari 2015
50
Yulia, Yuyu, Jayanti. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS, 2009, hlm. 20-25.
55
lebih berhati-hati lagi agar penerima manfaat tidak dapat menularkan penyakit yang membahayakan dirinya, keluarga dan masyarakat
sekitar. Informasi yang penerima manfaat dapatkan dari koleksi bahan pustaka tentang agama, yaitu:
Tentang kesehatan: “Saya lebih mengetahui tentang bahaya
penyakit yag awalnya saya tidak mengetahuinya” S2 Tentang kesehatan: “lebih tau lagi tentang bahaya seks bebas”I
Tentang kesehatan: “Kerugian diri kita karena kerja yang kita
ambil.” A Tentang kesehatan:
“lebih menjaga diri dari hal-hal yang merusak diri.” N
Tentang kesehatan: “Pelajaran yang bisa di ambil agar tidak
mengulanginya karena itu engga baik buat kesehatan.” C
Tentang kesehatan: “Nilai positif tentang penyakit yang belum dan
yang sudah saya kena ”S6
Menurut peneliti, penerima manfaat PM bisa dapat lebih sadar kalau mereka mengetahui bahaya dari seks bebas yang awalnya
mereka tidak mengerti menjadi mengerti dan dapat merugikan diri mereka sendiri karena itu tidak baik bagi kesehatan mereka. Analisis
peneliti di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, penerima manfaat PM dapat termotivasi untuk hidup yang lebih baik lagi dan mereka merasakan
manfaat dari informasi tentang kesehatan yang terdapat pada koleksi perpustakaan.
Keterkaitan dengan teori adanya perubahan perilaku dan sikap hidup yang konstruktif untuk meningkatkan harkat dan martabatnya