Informasi Teori tentang Harapan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
15
dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.
16
Informasi untuk pengembangan diri yaitu, kepuasan individu tercapai apabila kebutuhannya sesuai dengan harapan. Terpenuhinya kubutuhan
akan menumbulkan perasaan puas, menginginkan, atau mengharapkan. Dikaitkan dengan kebutuhan informasi oleh seseorang individu dalam
upaya pengembangan diri, maka seseorang akan berusaha memilih media komunikasi yang akan digunakan sebagai saluran untuk mencari dan
memenuhi kebutuhan informasinya. Seorang individu akan memilih sumber-sumber informasi yang akan digunakan sebagai media dalam
berinteraksi atau berkomunikasi, yang menurutnya akan dapat menambah ilmu pengetahuan melalui infomasi-informasi baru dalam proses
pengembangan diri. Dengan media internet, individu dapat mancari informasi sebanyak-banyaknya dan dapat berinteraksi atau berkomunikasi
dengan berbagai orang dari belahan dunia lain, karena media internet tidak mengenal batas-batas wilayah dan waktu. Hasil berfikir seseorang dapat
menimbulkan keinginan atau kebutuhan tertentu sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
17
2. User Needs “Kebutuhan Informasi” dan User Survey “Kebutuhan
Pengguna” User needs yaitu, perpustakaan khusus memiliki berbagai karakteristik
atau ciri yang khas, salah satunya adalah perpustakaan khusus umumnya
16
Ibid., hlm.15.
17
Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelelusuran Informasi Information Retrieval.Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 90-91.
16
menjadi bagian dari sebuah organisasi dan memiliki organisasi induk. Selain itu perpustakaan khusus memiliki koleksi yang spesifik dan
mencangkup beberapa disiplin ilmu saja, sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Karakteristik lain dari perpustakaan khusus adalah
jasa yang diberikan mengarah kepada minat pengguna, karena pengguna perpustakaan khusus umunya dari kalangan terbatas yang menekuni
bidang-bidang tertentu sehingga memiliki kebutuhan informasi yang khas atau spesifik.
18
User survey yaitu, perpustakaan harus dapat mengambil tindakan dalam layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah
satu tindakan yang ditawarkan oleh pustakawan, yaitu agar pustakawan lebih sadar akan kebutuhan pengguna. Perpustakaan dapat juga
memberikan akses lebih banyak informasi terhadap pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Perpustakaan yang memberikan informasi, lebih banyak membutuhkan pelatihan khusus tentang informasi untuk pemustaka agar pemustaka
berusaha menjadi salah satu bagian dari lingkungan belajar pengguna. Perpustakaan yang tidak mengetahui kebutuhan pengguna, banyak
menerima saran dari pengguna bagi perpustakaan yang pengguna anggap sebagai jawaban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
19
18
Muhammad Usman Noor, “Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Divisi Perencanaab dan Strategis PT Bank Negara Infdonesi”, Skripsi Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya, Universitas Indonesia, 2012, hlm. 16.
19
Jurnal Liber “The Association of European Research Libraries” Vol. 21, No,34, 2012, Artikel diakses pada 10 Desember 2014 dari http:liber.library.uu.nlindex.phpIqarticleview80318392.
17
3. Literasi Informasi
Literasi informasi mencakup pengetahuan dan kebutuhan informasi seseorang dan kemampuan untuk mengenali, mengetehaui lokasi,
mengevaluasi, mengorganisasi dan menciptakan, menciptakan dan mengkomikasikan informasi secara efektif untuk mengatasi isu atau
masalah yang dihadapi seseorang. Istilah literasi informasi mulai popular sekitar tahun 1980 terdiri dari berbagai literasi.
Literasi informasi merupakan himpunan sikap, pemahaman dan keterampilan untuk menangani dan mengkomunikasikan informasi dan
pengetahuan secara efektif dalam berbagai media dan format.
20
4. Harapan
Harapan merupakan sesuatu yang dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk perubahan, perubahan yang menguntungkan dapat
menyebabkan individu mencapai hidup yang lebih baik. Setiap individu memiliki kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan
pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan harapan. Perubahan yang berkaitan dengan harapan tersebut membutuhkan pembentukan dan
pemeliharaan kekuatan pribadi dalam konteks hubungan yang suportif atau saling membantu.
21
a. Komponen Harapan
3 komponen, yaitu:
20
Sulistyo-Basuki. Literasi Informasi dan Literasi Digital, Artikel Ilmiah. Diakses pada 14 Januari 2015 pukul 16.00 dari https:sulistyobasuki.wordpress.com20130325literasi-
informasi-dan-literasi-digital?blogsub=confirmingsubscribe-blog
21
Synder Dalam Agita Pramita, “Harapan Hope Pada Remaja Penyandang Thalassaemia Mayor”, Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, 2008
18
Tujuan “goals” sebagai sesuatu yang menjadi target atau titik akhir dari urutan aktivitas mental.
Willpower mengarah pada motivasi yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan langkah menuju tujuan.
Waypower merupakan langkah atau jalan menuju tujuan yang diinginkan, diperlukan untuk mencapai tujuan dan mengarahkan
individu jika menjumpai halangan. b.
Penjelasan Komponen Harapan
1 Tujuan “goals”
Tujuan merupakan obyek atau hasil yang dibayangkan dan diinginkan dalam pikiran individu. Individu ingin mengalami,
mendapatkan, menciptakan ataupun menjadikan keinginannya menjadi kenyataan. Tujuan tersebut dapat berupa sesuatu yang
penting dan membutuhkan waktu lama atau berupa sesuatu yang bersifat sederhana. Dalam hal ini, individu yang memiliki harapan
tinggi cenderung untuk membuat tujuan yang meningkat sedikit demi sedikit dari tujuan yang telah dicapai sebelumnya.
2 Willpower
Willpower merupakan energi mental yang menggerakan individu untuk berpikir penuh dengan harapan dan mengarahkan individu
menuju tujuan yang ingin dicapai. willpower merupakan sesuatu yang menentukan dan mempertahankan serta membantu individu
ketika bergerak menuju arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan
19
kata lain, willpower dapat menggerakan persepsi individu bahwa ia mampu untuk berinisiatif dan mempertahankan perilaku yang
mengarah pada tujuan yang diinginkan. 3
Waypower Waypower merupakan rencana mental atau peta jalan yang dapat
mengarahkan cara individu untuk dapat berfikir penuh dengan harapan. Waypower merupakan kapasitas mental yang dapat
digunakan satu atau beberapa jalan yang efektif untuk mencapai tujuan. Persepsi bahwa seseorang dapat terlihat dalam cara berpikir
penuh harapan merupakan hal yang penting dalam pembentukan waypower.
4 Kombinasi Willpower dan Waypower
Menurut teori harapan, komponen willpower dan waypower merupakan dua komponen yang diperlukan. Namun, jika salah
satunya tidak tercapai, maka kemampuan untuk mempertahankan pencapaian tujuan tidak akan mencukupi. Komponen willpower
dan waypower merupsksn komponen yang saling melengkapi, bersifat timbal balik dan berkorelasi positif, tetapi bukan
merupakan komponen yang sama. Harapan adalah sesuatu yang dibentuk dan dapat digunakan
sebagai langkah untuk perubahan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, agar perpustakaan dapat memenuhi
kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Harapan mempunyai beberapa komponen yang dapat membantu
20
dalam perubahan yang lebih baik lagi. Komponen yang dimasud, yaitu: 1 tujuan “goals” merupakn obyek atau hasil yang dibayangkan dan
diinginkan dalam pemikiran setiap individu. Individu ingin mengalami, mendapatkan, menciptakan ataupun menjadikan keinginnya menjadi
kenyataan, 2 willpower merupakan energy mental yang menggerakan individu untuk berpikir penuh dengan harapan dan mengarahkan
individu menuju tujuan yang ingin dicapai, 3 waypower merupakan kapasitas metal yang dapat digunakan satu atau beberapa jalan yang
efektif untuk mencapai tujuan dan 4 kombinasi willpower dan waypower merupakan kompenen yang saling melengkapi, bersifat
timbal balik dan berkolerasi positif, tetapi bukan komponen yang sama.
5. Koleksi Perpustakaan Khusus
Salah satu komponen perpustakaan adalah koleksi, tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai maka perpustakaan tak akan memberikan
layanan yang baik kepada masyarakat pemakainya. Dalam hal ini yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang
dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Adapun tujuan penyediaan koleksi perpustakaan adalah untuk menunjang pelaksanaan program lembaga induknya. Seperti halnya untuk
perpustakaan perguruan tinggi, maka tujuan penyediaan koleksi perpustakaan adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan,
21
pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
22
Jenis koleksi perpustakaan khusus menururt wujud fisik, dibedakan: a.
Buku teks biasa dipublikasikan dan tidak dipublikasikan b.
Buku rujukan referensi seperti “handbook”, ensiklopedi, direktori, kamus, peta, statistik
c. Literatur sekunder seperti Bibliografi khusus, microfilm fish, audio
visual, CD-ROM d.
Dokumen lain: standar paten, pamphlet, brosur, kliping, dll.
23
a. Pengembangan Koleksi
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pengembangan koleksi
yaitu: mengetahui
masyarakat pengguna,
kebijakan pengembangan koleksi, seleksi bahan pustaka, pengadaan bahan
pustaka, penyiangan bahan pustaka, dan evaluasi bahan pustaka. Mengetahui masyarakat pengguna. Setiap perpustakaan melayani
pemustaka dengan ciri-ciri tertentu sehingga diperlukan perencanaan yang matang, jasa-jasa apa saja yang sesuai dengan kebutuhan
pemustaka tersebut. Perencanaan tersebut akan berhasil jika didasarkan atas pengetahuan yang cukup mendalam mengenai masyarakat yang
harus dilayani. Kebijakan pengembangan koleksi. Dalam rangka menyediakan
22
Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri E, artikel di akses pada 5 November 2014 dari http:google.co.idjurnal-ilmu-informasi-
perpustakaan-dan-kearsipan.html
23
Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000. Hlm17-18.
22
informasi bagi penggunaanya maka diperpustakaan dikenal dengan istilah “pengembangan koleksi”, meliputi kegiatan seleksi dan
penggadaan bahan pustaka yang sesuai
24
Pengembangan koleksi adalah proses menghasilkan kepastian bahwa perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dari populasi
yang dilayaninya dalam acara yang tepat waktu dan ekonomis, menggunakan sumberdaya informasi yang diproduksi di dalam
maupun di luar organisasi.
25
Pengembangan koleksi meliputi kegiatan memilih dan mengadakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh pustakawan bersama-sama dengan sivitas perguruan tingginya.
26
Kebijakan pengembangan koleksi didasari asas yaitu kerelevanan, kelengkapan, kemutakhiran dan kerja sama. Kerelevanan,
koleksi hendaknya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat perguruan tingginya.
Karena itu, perpustakaan perlu memperhatikan jenis dan jenjang program yang ada.
Berorientasi kepada kebutuhan pengguna. Pengembangan koleksi harus ditunjukan kepada pemenuhan kebutuhan pengguna. Pengguna
perpustakaan perguruan tinggi adalah tenaga pengajar, tenaga peneliti, tenaga administrasi, mahasiswa dan alumni, yang kebutuhannya akan
24
Yulia, Yuyu, Jayanti. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS, 2009, hlm. 20-25.
25
Ibid, hlm. 25.
26
Daftar Rujukan Depdiknas. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdiknas Lasa. 2007.
23
informasi yang berbeda. Kegitan pengembangan koleksi harus memperhatikan kelengkapan, kemutakhiran, dan kerja sama.
Seleksi bahan pustaka adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di
perpustakaan, dan merupakan kegiatan inti dalam bidang pengelolaan koleksi. Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu
dilakukan karena berhubungan dengan mutu perpustakaan yang bersangkutan. Untuk melakukan seleksi, terlebih dahulu perlu
diketahui jenis bahan pustaka yang terdapat di pasaran, bagaimana ciri- cirinya, mana yang paling cocok dijadikan koleksi perpustakaan.
Pengadaan bahan pustaka terdapat beberapa bentuk pengadaan bahan pustaka yang bisa dilakukan yaitu: pengadaan melaluai
pembelian, pengadaan melalui hadiah, dan pengadaan melaluai pertukaran.
27
Penyiangan bahan pustaka adalah pemilihan bahan perpustakaan yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Tujuannya yaitu
untuk membina dan memperbaiki nilai pelayanan informasi oleh perpustakaan, memperbaiki penampilan dan kinerja perpustakaan, dan
meningkatkan daya guna dan hasil guna ruang dan koleksi. Dalam melakukan penyiangan, perpustakaan perlu meminta bantuan para ahli
dan pihak yang berwenang. Bersama dengan pustakawan, mereka menentukan bahan perpustakaan mana yang perlu dikeluarkan.
27
Yulia, Yuyu, Jayanti. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS, 2009, hlm. 25-30.
24
Evaluasi bahan pustaka adalah upaya untuk menilai daya guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan akademika pemustaka
serta program perguruan tinggi. Evaluasi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan
perkembangan program perguruan tinggi. Agar dapat mencapai tujuan yaitu:
1 mengetahuai mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi.
2 menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan
tinggi. 3
mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi
4 meningkatkan nilai informasi
5 mengetahuai kekuatan dan kelemahan koleksi.
6 menyesuaikan kebijakan penyiangan.
28
b. Kebijakan pemilihan Koleksi Perpustakaan Khusus
Langkah awal dari pengadaan koleksi adalah melakukan pemilihan atau seleksi. dalam melakukan pemilihan hendaknya perpustakaan
mempunyai kebijakan tertulis. Kebijakan ini dalam kurun waktu tertentu selalu disempurnakan yang dituangkan dalam bentuk
kebijakan umum dan program perpustakaan sesuai dengan perkembangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1 Pemilihan dilakukan dengan cermat berdasarkan skala prioritas dan
28
Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri E, artikel di akses pada 5 November 2014 dari http:google.co.idjurnal-ilmu-informasi-
perpustakaan-dan-kearsipan.html
25
kemampuan perpustakan oleh pihak yang diberi wewenang memilih bahan pustaka.
2 Pengadaan bahan pustaka disesuaikan dengan misi dan program-
program perpustakaan. 3
Komposisi cakupan subyek dan jenis koleksi hendaknya proporsional
dan diupayakan
mencukupi kebutuhan
dan memuaskan penggunanya internal atau target pelayanan.
4 Bahan pustaka yang diusahakan hendaknya dipilih yang mutakhir
atau edisi terakhir. 5
Pemilihan bahan pustaka didasarkan atas azas manfaat dan efesiensi.
29
6. Kerjasama Antar Perpustakaan
Kerjasama perpustakaan artinya kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih. Kerjasama ini diperlukan karena tidak satu pun
perpustakaan dapat berdiri sendiri dalam arti koleksinya mampu memenuhi kebutuhan informasi pemakainya. Perpustakaan sebesar Library
of Congress pun dengan butir koleksi sebesar 95 000 000 pun masih mengandalkan pada kerjasama antarperpustakaan untuk memenuhi
informasi pemakainya. Dengan demikian bagi perpustakaan yang lebih kecil koleksinya, kerjasama antar perpustakaan merupakan syarat mutlak
untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya. Bentuk kerjasama
29
Sukarman, Rachmat Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000, hlm. 20.
26
Berikut ini bentuk kerjasama perpustakaan yang lazim yaitu : a.
Kerjasama pengadaan. Perpustakaan akan memilih buku berdasarkan permintaan anggotanya
atau berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluaan bacaan anggotanya.
Kerjasama pengadaan ini pada kegiatan berikutnya menghasilkan kategori kerjasama sebagai berikut :
1 Kerjasama spesialisasi subjek.
Pada kategori
ini masing-masing
perpustakaan mengkhususkan diri pada subjek tertentu dengan tidak
memandang asal
buku. Masing-masing
perpustakaan mengkhususkan diri dalam subjek pilihan masing-masing.
2 Kerjasama pengadaan fiksi
Terutama untuk fiksi yang sudah tidak dicetak lagi. Kerjasama ini dilakukan di kalangan perpustakaan Inggris sedangkan untuk
Indonesia belum ada. 3
Kerjasama pengadaan buku asing. Kerjasama ini dilakukan pada banyak negara terutama pada
negara yang memiliki lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang mengkhususkan diri kajian wilayah tertentu.
4 Kerjasama pengadaan materi audio-visual.
Pustakawan semakin sadar bahwa perpustakaan perlu menyediakan materi nonbuku untuk pemakainya. Kini mulai banyak bentuk
informasi pada kaset, video, CD ROM Compact Disc Read Only
27
Memory yang dapat dipinjam dari perpustakaan, isinya dapat berupa puisi, drama, musik, bahasa, efek suara dll.
b. Kerjasama penyimpanan buku yang kurang digunakan
Kerjasama penyimpanan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa penyimpanan buku yang kurang digunakan dapat dibenarkan, tersedia
buku yang dapat dipinjamkan untuk keperluan mendatang serta memungkinkan pengembangan koleksi yang komprehensif atas dasar
basis nasional. c.
Pemusatan pengadaan dan penyimpanan. Biasanya bentuk kerjasama ini diikuti dengan pengadaan bersama.
Perpustakaan pusat penyimpan dapat mengurangi masalah ruang yang dihadapi perpustakaan anggota. Perpustakaan pusat penyimpan ini
menyimpan jenis buku sebagai berikut : a buku hadiah; b deposit tetap yang menjadi milik perpustakaan deposit; c buku disimpan
berdasarkan deposit per subjek. Misalnya perpustakaan yang ditunjuk oleh badan induknya untuk menyimpan semua karya staf badan
induk dan d penyimpanan atas dasar sewa. d.
Kerjasama pertukaran dan redistribusi. Tujuan kerjasama ini ialah meningkatkan dan memperluas sumber
koleksi yang telah ada dengan biaya sekecil mungkin. Tujuan ini tersirat dalam kerjasama pengadaan dan penyimpanan.
e. Kerjasama pengolahan data bibliografi.
Dalam bentuk kerjasama ini perpustakaan bekerja sama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas
28
dengan berbagai
cabang atau
perpustakaan umum
dengan cabang- cabangnya, pengolahan bahan pustaka pengkatalogan,
pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku, kantong buku, penyampulan buku dengan lapis plastik dikerjakan oleh perpustakaan
pusat. Perpustakaan cabang menerima buku dalam keadaan siap digunakan.
f. Kerjasama penyediaan fasilitas
Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagipustakawan negara maju karena umumnya perpustakaan mereka selalu terbuka un-
tuk umum. Dalam bentuk ini, perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka bagi anggota perpustakaan lain. Umumnya kerjasama
ini dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi. g.
Kerjasama pinjam antar perpustakaan Bagi banyak orang pinjam antar perpustakaan sama dengan pinjam
antar perpustakaan padahal pengertian kerjasama perpustakaan lebih luas daripada pinjam antar perpustakaan.
h. Kerjasama antarpustakawan
Bentuk kerjasama ini dapat berupa penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus penyegaran untuk
pustakawan. Pendeknya bentuk kerjasama ini lebih mengarah ke bentuk kerjasama profesi.
i. Kerjasama penyusunan katalog induk
Katalog induk merupakan katalog dari 2 perpustakaan atau lebih.
29
Karena melibatkan paling sedikit 2 perpustakaan maka dua perpustakaan harus bersama-sama menyusun katalog induk. Katalog
induk ini berisi keterangan tentang buku yang dimiliki perpustakaan peserta disertai keterangan lokasi buku.
j. Kerjasama pemberian jasa informasi
Hal ini nampak pada berbagai tulisan maupun ucapan sehari-hari. Sebenarnya istilah silang layan berlainan dengan peminjaman antar
perpustakaan. Silang layan merupakan kerjasama antara 2 perpus- takaan atau lebih dalam pemberian jasa informasi.
30
7. Wanita Tuna Susila “WTS
Wanita tuna susila “WTS” sering disebut sebagai wanita malam atau
pekerja seks komersial “PSK” yaitu menjual diri demi mempertahankan
hidup mereka tanpa memikirkan akibat yang dapat mereka alami. “WTS”
sebutan untuk wanita dan “Gigolo” sebutan untuk pria.
Bersumber pada Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam
kaitannya dengan sila pertama, seluruh agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia bahwa pelacuran merupakan perbutahan asusila, bahkan
dosa. Menurut agama Islam, yang diyakini lebih dari 85 penduduk Indonesia, melacur hukumnya haram QS:17,32
31
a. Hukuman Untuk Penzina
30
Penrapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kerjasama Perpustakaan, https:sulistyobasuki.wordpress.com20130414penerapan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-
dalam-kerjasama-perpustakaanmore-191. Di akses pada 13 Februari 2015
31
http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=3191val=297. Di akses pada 28 Januari 2015
30
Tidak dapat dipungkiri, meninggalkan syari’at islam akan menimbulkan akibat buruk di dunia dan akhirat. Kaum muslimin jauh
dari ajaran agama mereka, menyebabkan mereka kehilangan kejayaan dan kemuliaan. Diantara ajaran islam yang ditinggalkan dan dilupakan
oleh kaum muslimin adalah hukuman bagi penzina Hudduz-Zina. Sebuah ketetapan yang sangat efektif menghilangkan atau mengurangi
masalah penzinahan. Ketika hukuman ini tidak dilaksanakan, maka tentu akan menimbulkan dampak atau impikasi buruk bagi pribadi dan
masyarakat. b.
Hukum Zina Perbutanan zina diharamkan dalam syari’at islam, termasuk dosa
besar, berdasarkan dalil-dalil berikut ini: 1
Firman Allah SWT Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. [al- Isrâ17:32]
2 Firman Allah SWT
Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat pembalasan dosa nya, yakni akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,
31
dalam keadaan terhina. [al-Furqân25: 68-69] 3
Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu, beliau Shallallahu’alaihi wa sallam
berkata: Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam : Dosa apakah yang paling besar ? Beliau menjawab : Engkau menjadikan tandingan atau sekutu bagi Allah , padahal
Allah Azza wa Jalla telah menciptakanmu. Aku bertanya lagi : “Kemudian apa?” Beliau menjawab: Membunuh anakmu karena
takut dia akan makan bersamamu.” Aku bertanya lagi : Kemudian apa ? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab lagi: Kamu
berzina dengan istri tetanggamu.[4,5]
32
c. Penyakit Menular Seksual pada Wanita
Penyakit menular seksual atau penyakit kelamin adalah infeksi yang dapat ditransfer dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak
seksual. Penyakit menular seksual menyerang pria maupun wanita. Akan tetapi masalah-masalah yang lebih mengkhawatirkan biasanya
didapati pada kaum wanita dan juga wanita hamil.
33
d. Macam-macam penyakit menular:
1 Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
32
Hukuman Untuk Pezina, http:almanhaj.or.idcontent2641slash0hukuman-untuk- pezina. Di akses pada 05 Maret 2015
33
Penyakit Menular Seksual Pada Wanita, http:www.penyakitmenularseksual.com
penyakit-menular-seksual-pada-wanita.html di akses pada 28 Januari 2015
32
Neisseria gonorrhoeae.
34
2 Sipilis “Raja Singa” adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri spirochaeta pallida.
35
3 Kutil kelamin adalah benjolan pada kelamin kecil yang sangat
mirip sekali dengan kulit yang menempel pada alat kelamin..
36
4 Hivaids. Hiv adalah virus yang dapat merusak kekebalan tubuh
manusia. Aids “Acquired Immune Deficiency Syndrome” adalah
fase terakhir dari infeksi Hiv. Bisa menular melalui darah, jarum suntik yang tidak steril dan wanita hamil menularkan virus ke bayi
selama masa kehamilan atau persalinan dan juga memalui menyusui.
37
34
Penyakit Menular Seksual, https:childrenhivaids.wordpress.com20090809gonore- go-atau-kencing-nanah-penyakit-menular-seksual. Di akses pada 28 Januari 2015
35
Ciri-ciri Terkena Sipilis Pada Pria dan Wanita, http:www.obatsipilisampuh.net2014
02ciri-ciri-terkena-sipilis-pada-pria-dan-wanita.html . Di akses pada 28 Januari 2015
36
Penyebab dan
Gejala Kutil
Kelamin, http:www.academia.edu9576515Penyebab_Dan_Gejala_Kutil_Kelamin. Di akses pada 28
Januari 2015
37
Mengenal HivaAids
Lebih Dekat,
http:artikelkesehatan- denny0214.blogspot.com200906mengenal-hivaids-lebih-dekat-all-about.html. Di akses pada 15
April 2014
33