2 perpustakaan terletak pada banyaknya pengguna yang memanfaatkan
perpustakaan, dalam hal ini masyarakat umum. Atau mungkin resiko terburuk adalah pengguna akan meninggalkan perpustakaan dan menggunakan media
lain untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Indikasi ini sudah terlihat dari menjamurnya warung-warung internet yang tidak pernah sepi dari pengunjung
dan ini bertolak belakang dengan minat kunjungan masyarakat ke perpustakaan.
Berdasar pada latar belakang inilah penulis akan mencoba menguraikan bagaimana peran Public Relations PR dalam lembaga perpustakaan dan apa
manfaat dari keberadaan Public Relations PR tersebut di perpustakaan. Perlukan sebuah perpustakaan memiliki seorangbagian Public Relations PR ?
2. Pengertian dan Fungsi Public Relation PR
Onong Uchyana Effendy dalam bukunya Kamus Komunikasi mendefenisikan Public Relations PR sebagai berikut: “Komunikasi dua arah
secara timbal balik antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik intern maupun publik ekstern dalam rangka
mendukung fungsi dan manajemen dari organisasi tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama, yang dilandasi atas asas saling
pengertian dan saling memahami Effendy, 2002: 24. Berdasarkan pada defenisi ini maka pengertian Public Relations PR mengandung makna :
1. Public Relations PR
merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik two way traffic
reciprocal communication. Hal ini berarti bahwa pada jalur pertama
komunikasi berbentuk penyebaran informasi dari organisasi kepada publik. Pada jalur kedua komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian
tanggapan atau opini publik public opinion dari publik kepada organisasi tadi.
dan perpustakaan harus melakukan pengkajian, apakah informasi yang disebarkan kepada pengguna diterima, dipahami, dan dimanfaatkan.
Evaluasi perlu dilakukan sebagai bahan perencanaan kegiatan yang akan datang.
3 2. Fungsi
Public Relations PR melekat pada proses manajemen. Eksistensi
Public Relations PR sebagai kelembagaan komunikasi dalam perpustakaan
berfungsi untuk menunjang upaya manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Prosesnya berlangsung melalui tahap Perencanaan Planning,
Pengorganisasian Organizing, Penggerakan Actuating, dan Pengendalian Controlling, serta dilengkapi dengan rumus Six M Man, Materials,
Machines, Methods, Money dan Markets. Dalam hal ini, kegiatan Public
Relations PR di perpustakaan difokuskan untuk menangani komunikasi
antarmanusia yang ada di dalam dan di luar lembaga perpustakaan tersebut.
3. Sasaran kegiatan Public Relations PR
adalah publik perpustakaan, baik internal maupun eksternal, untuk menciptakan dan memelihara hubungan
yang harmonis antara lembaga dan publik di dalam dan di luar lembaga perpustakaan.
4. Dalam operasionalnya, Public Relations PR
harus membina hubungan yang harmonis dan mencegah terjadinya hambatan psikologis. Oleh karena itu,
Public Relations PR harus memiliki sikap menyenangkan favorable, itikad
baik goodwill, toleransi tolerance, saling pengertian mutual
understanding, saling mempercayai mutual confidence, saling menghargai mutual appreciation, dan citra baik good image.
Jadi dalam menjembatani hubungan antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, ataupun dengan publik pendukungnya baik publik intern
maupun publik ekstern, dibutuhkan suatu badan atau fungsi yang dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan harmonis di antara mereka. Public
Relation PR adalah suatu badan atau fungsi yang tepat untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan yang harmonis dalam mencapai
kerjasama yang baik bagi sebuah lembaga perpustakaan. Kondisi dimana hubungan antara perpustakaan dan masyarakat berjalan
kurang harmonis dapat berpengaruh terhadap motivasi masyarakat dalam mengakses perpustakaan, tentunya hal ini sangat ironis. Ketika perpustakaan
4 umum dibangun sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan cita-cita bangsa
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi kenyataannya masyarakat sebagai objek layanan perpustakaan yang akan dicerdaskan justru jauh dari
perpustakaan. Lalu bagaimana cita-cita ini terwujud ? Salah satu solusi yang dapat diambil untuk memecahkan masalah ini
adalah dengan menerapkan prinsip Public Relations PR dalam pengelolaan perpustakaan. Istilah Public Relations PR atau di Indonesia lebih populer
dengan nama Hubungan Masyarakat Humas, merupakan fungsi manajemen untuk mengevaluasi opini publik dari kebijakan yang diterapkan oleh
perpustakaan dengan tujuan agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi publik perpustakaan sehingga tercipta hubungan yang
harmonis dan saling mendukung di antara keduanya. Di mana kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan dan terencana.
Publik dalam defenisi di atas adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perpustakaan. Publik perpustakaan ini dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu internal publik public intern yaitu pimpinan perpustakaan beserta stafnyapustakawan perpustakaan dan yang kedua adalah eksternal publik
public extern yaitu para penggunapengunjung perpustakaan. Dukungan dari kedua jenis publik ini diperlukan untuk menentukan kelangsungan dan
kedudukan perpustakaan. Bagian ataupun individu yang menjalankan fungsi Public Relations PR
di perpustakaan memiliki peran sebagai mediator dalam komunikasi antara perpustakaan dengan publiknya, sekaligus menjadi penasihat bagi pihak
pengelola perpustakaan berdasarkan masukan yang diterima dari publik.
3. Fungsi Public Relations PR di Perpustakaan