pada gambar 2.8. Bila gaya normal yang terjadi pada masing masing roda bernilai negatif itu berarti terjadi jungkir atau tidak seimbang pada reachstacker.
2. Bagian lengan boom
Bagian lengan pengangkat memiliki dua posisi tumpuan yaitu titik a dan titik c. adapun gaya lain yang terjadi berupa gaya yang berasal dari berat lengan
penyangga itu sendiri maupun yang berasal dari berat peti kemas dan komponen pengangkat spreader dan trolley. Gambar 2.9 menunjukkan gaya yang terjadi
pada lengan boom pengangkat 3.
Bagian penyangga hidrolik Bagian penyangga hidrolik merupakan batang dua gaya. Gaya yang terjadi
sama besar dan berlawanan arah. Sudut yang terjadi pada lengan penyangga hidrolik dengan permukaan tanah disebut sudut β. Gambar 2.10 menunjukkan
diagram gaya yang terjadi pada lengan penyangga hidrolik
2.7 Persamaan Keseimbangan
Persamaan keseimbangan pada reachstacker merupakan hal yang paling
utama diketahui sebelum melakukan analisis menyeluruh tentang mekanisme gaya
yang terjadi.
Dengan menggunakan rumus dasar gaya yaitu :
F = m • a 1.1
Dimana : F = gaya N m = massa kg
a = percepatan ms
2
Universitas Sumatera Utara
dapat ditentukan suatu persamaan keseimbangan benda bebas yang menjadi dasar bagi analisis keseimbangan pada reachstacker.
Pada saat reachstacker berjalan dangan mengangkat beban maka persamaan keseimbangan yang dapat digunakan untuk komponen sumbu x yaitu :
∑ Fx = m • ax
dimana ax merupakan percepatan yang terjadi pada reachstacker yang sedang bergerak. Untuk komponen gaya pada sumbu y digunakan rumus
∑ Fx = 0; ∑ Fy = 0;
∑ M = 0
Nilai 0 disebabkan karena perubahan percepatan yang terjadi pada gerakan vertical reachstacker sangat kecil sehingga bisa diabaikan.
2.8 Gaya dan Momen Pada Tumpuan
Ketika suatu batang dibebani dengan gaya atau momen, tegangan internal terjadi pada batang. Secara umum, terjadi tegangan normal dan tegangan geser.
Untuk menentukan besarnya tegangan-tegangan ini pada suatu bagian atau titik tersebut dan menentukan besarnya resultan pada tumpuan dapat menggunakan
persamaan-persamaan kesetimbangan. Berikut ini adalah contoh analisa 1 dimensi arah x untuk menentukan arah
gaya dan momen pada sebuah batang yang ditumpu.
Universitas Sumatera Utara
P
R
Ax
R
Ay
R
By
Gambar. 2.11 Free Body Diagram kesetimbangan gaya dan momen Dari diagram benda bebas diatas akan didapatgaya–gaya reaksi yang
bekerja pada tiap tumpuan yangterlihat pada persamaan dari gambar 2.11 : ∑�
�
= 0 �� − �
��
� = 0 �
��
� = �� �
��
=
�� �
∑�
�
= 0 �
��
+ �
��
− � = 0 �
��
= � − �
��
�
��
= � −
�� �
�
��
= ��
�
Persamaan momen untuk batasan ≤ � ≤ �
A B
a b
L
Universitas Sumatera Utara
�
��
�
��
∑� = 0 � − �
��
� = 0 � = �
��
�
� = ��
� �
Dan untuk persamaan gaya geser diperoleh : ∑�
�
= 0 �
��
− � = 0 � = �
��
� =
�� �
Sedangkan persamaan momen untuk batasan � ≤ � ≤ �
∑�
�
= 0 � + �� − � − �
��
� = 0 � = �
��
� − �� − � v
M
x
Nx
�
��
Nx M
x a
v �
��
P
Universitas Sumatera Utara
� =
�� �
� − �� − � Dan untuk persamaan gaya geser diperoleh :
∑�
�
= 0 �
��
− � − � = 0 � = �
��
− �
� =
�� �
− � = −
�� �
Dari hasil penurunan persamaan diatas untuk momen dan gaya geser akan didapat bentuk diagram untuk masing-masing persamaan momen dan gaya geser
dimana gambar yang dihasilkan berdasarkan bentuk dari diagram benda bebas pada gambar 2.12 :
Gambar 2.12 Diagram gaya geser dan momen lentur
�� �
�� �
�� �
�
− +
�
��
�
��
�
��
A B
L a
b Nx
P
Universitas Sumatera Utara
2.9 Tegangan