�
1
α �
�
�
�
�
�
α
α
��
�
��� α
��
�
��� α ��
�
��� α
��
�
��� α A
�
� α
α
3.5.1 Tegangan Dan Gaya Pada Panjang l Pada Titik Satu X
1
Pada titik pertama ini X
1
dimana menghasilkan bentuk free diagram body sebagai berikut. Persamaan yang didapat pada digram body ini nanti akan
menjadi persamaan untuk menghiung gaya pada titik satu X
1
. Dimana skala pada titik satu ini berada antara titik 0 sampai pada titik penumpu lengan hidrolik
yaitu 0 x
1
3,15.
Gambar 3.6 free body diagram untuk titik 1 satu x
1
Keterangan : x
1
adalah nilai rata-rata dari 0 x
1
3,15 m
V
A
adalah gaya geser N N
A
adalah gaya Normal N M
A
adalah momen inesrsia Nm y
x �
′
�
′
�
�
Universitas Sumatera Utara
�
2
�
1
α �
�
�
�
�
�
α α
��
�
��� α ��
�
��� α
��
�
��� α ��
�
��� α A
α α
α
α
�
�
�
�
��
�
3.5.2 Tegangan Dan Gaya Pada Panjang l Pada Titik Dua X
2
Pada titik kedua ini X
2
dimana menghasilkan bentuk free diagram body sebagai berikut. Persamaan yang didapat pada digram body ini nanti akan menjadi
persamaan untuk menghiung gaya pada titik dua X
2
. Dimana skala pada titik dua ini
berada antara titik pada titik penumpu lengan hidrolik sampai pada setengah dari panjang lengan yaitu 3,15 x
2
1 2
l.
Gambar 3.7 free body diagram untuk titik 2 dua x
2
α y
x �
1
�
1
β
��
��
sin α ��
��
cos α
��
��
sin α ��
��
cos α
��
��
��
��
Universitas Sumatera Utara
�
3
�
1
α α
�
�
�
�
�
�
α α
��
�
��� α ��
�
��� α
��
�
��� α ��
�
��� α A
α α
α
α
�
3
�
3
��� α α
�
3
��� α �
2
�
�
�
�
Keterangan : x
2
adalah 3,15 x
2
1 2
l m
V
A
adalah gaya geser N N
A
adalah gaya Normal N M
A
adalah momen inesrsia Nm
3.5.3 Tegangan Dan Gaya Pada Panjang l Pada Titik Tiga X
3
Pada titik ketiga ini X
3
dimana menghasilkan bentuk free diagram body sebagai berikut. Persamaan yang didapat pada digram body ini nanti akan menjadi
persamaan untuk menghiung gaya pada titik tiga X
3
. Dimana skala pada titik tiga ini berada antara titik pada setengah dari panjang lengan sampai ujung
panjang lengan yaitu
1 2
l x
3
.l
Gambar 3.8 free body diagram untuk titik 3 tiga x
3
α y
x �
1
�
1
β
��
��
sin α ��
��
sin α ��
��
��� α ��
��
��� α
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : x
3
adalah
1 2
l x
3
l m
V
A
adalah gaya geser N N
A
adalah gaya Normal N M
A
adalah momen inesrsia Nm
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA
Pada bab ini akan dibahas perhitungan dan analisis gaya luar dan kesetimbangan mekanisme pengangkat yang terjadi pada reachstacker. Terdapat
banyak kondisi yang dialami oleh mesin pengangkat reachstacker, oleh karena itu diambil kondisi yang mewakili seluruh kerja dari reachstacker tersebut. Kondisi
kerja yang terjadi pada reachstacker dibagi atas 6 kondisi. Keenam kondisi ini diasumsikan karena jumlah tingkat dari peti kemas yang bisa diangkat oleh
reachstacker adalah 5 tingkat peti kemas ditambah satu kondisi idle.
4.1 Analisis Gaya Kesetimbangan Pada Kondisi Idle
Kondisi idle reachstacker merupakan kondisi dimana lengan pengangkat tidak mengangkat beban dan posisi lengan sejajar dengan permukaan tanah.
Analisis pada kondisi idle sangat diperlukan agar dapat dijadikan landasan perhitungan pada kondisi kondisi selanjutnya. Gambar 3.1 menunjukkan gaya
gaya luar yang terjadi pada reachstacker dalam kondisi idle.
Gambar 4.1 Gaya luar reachstacker pada posisi idle
W
2
W
1
W
3
W
4
Universitas Sumatera Utara